11 Penyebab Gula Darah Tinggi Dan Cara Mengatasinya

Memiliki gula darah tinggi tidak selalu berarti Anda punya diabetes. Memang, diabetes jadi salah satu penyebab gula darah tinggi, tapi ada berbagai sebab lainnya yang membuat kadar glukosa darah Anda naik. Apa saja?

Gejala gula darah tinggi
Gula darah tinggi (hiperglikemia) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kadar glukosa dalam darah melebihi batas aman. Mengutip Cleveland Clinic, seseorang disebut memiliki gula darah tinggi apabila kadar glukosa dalam darahnya melebihi 125 mg/dL saat puasa dan lebih dari 180 mg/dL setelah makan.

Pada awalnya, seseorang mungkin saja tidak merasakan gejala gula darah tinggi. Akan tetapi, jika terus dibiarkan, perlahan Anda mulai merasakan tanda hiperglikemia.

Berikut ini adalah beberapa gejala gula darah tinggi (hiperglikemia) yang mungkin Anda rasakan:

* Sering haus dan lapar
* Sering buang air kecil
* Penglihatan kabur
* Sakit kepala
* Kelelahan
* Kulit kering
* Kehilangan berat badan

Anda perlu mewaspadai jika muncul tanda-tanda lain yang cukup sering, seperti infeksi atau luka yang sulit sembuh. Bisa jadi, ini adalah tanda hiperglikemia yang Anda alami telah berkembang menjadi diabetes.

BACA JUGA: 9 Penyebab Anda Sering Lapar Tengah Malam dan Cara Mengatasinya

Penyebab gula darah tinggi (hiperglikemia)
Ada berbagai hal yang menyebabkan kadar gula darah Anda naik di atas normal. Makan makanan manis atau yang tinggi karbohidrat juga bisa menjadi salah satu penyebab gula darah tinggi setelah makan yang paling umum terjadi.

Akan tetapi, jika metabolisme Anda baik dan tetap menerapkan gaya hidup sehat, hal ini masih terbilang normal.

Berikut ini adalah beberapa penyebab gula darah tinggi yang perlu Anda waspadai:

1. Habis makan makanan tinggi gula dan karbohidrat
Normalnya, kadar gula darah seseorang memang akan mengalami kenaikan, terutama jika ia habis makan makanan yang mengandung banyak gula atau karbohidrat. Sebab, karbohidrat dan gula yang masuk ke dalam tubuh nantinya akan dipecah menjadi glukosa untuk kemudian disimpan di sel tubuh sebagai cadangan energi.

Jadi, gula darah yang melonjak setelah makan bisa dikatakan normal selama angkanya tidak melebihi batas kadar gula darah normal setelah makan, yakni 180 mg/dL.

Meski terbilang normal, Anda sebaiknya membatasi makan makanan tinggi gula dan karbohidrat. Pilihlah karbohidrat kompleks ketimbang karbohidrat sederhana karena bisa membantu mengendalikan kadar gula darah dan mencegah diabetes.

2. Masalah hormon insulin
Penyebab kadar gula darah tinggi selanjutnya yang paling umum adalah masalah hormon insulin. Fungsi hormon insulin adalah membantu memasukkan glukosa dari darah ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi

Apabila hormon insulin terlalu sedikit atau tubuh tidak bisa merespons insulin, glukosa akan tetap berada di dalam aliran darah dan menyebabkan kadarnya menjadi tinggi.

Orang diabetes memiliki masalah pada hormon insulinnya sehingga lambat mengubah glukosa darah menjadi energi. Itu sebabnya, kadar gula darah tinggi jadi salah satu gejala diabetes yang paling khas.

Pada orang dengan diabetes tipe 1, tubuhnya memproduksi terlalu sedikit insulin atau bahkan tidak ada sama sekali. Sementara itu, pada orang diabetes tipe 2, tubuhnya menjadi tidak peka terhadap insulin. Kondisi ini dikenal dengan nama resistensi insulin. Gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab diabetes tipe 2 yang paling umum.

Selain itu, mengingat hormon insulin diproduksi oleh pankreas, adanya gangguan pada pankreas juga bisa menyebabkan produksi hormon insulin terganggu dan menyebabkan kadar gula darah melonjak.

3. Dehidrasi
Mengutip dari CDC, dehidrasi bisa jadi salah satu penyebab gula darah Anda tiba-tiba melonjak naik. Hal ini karena saat tubuh kita kekurangan cairan, konsentrasi gula di dalam darah jadi meningkat.

Akan tetapi di sisi lain, kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan dehidrasi. Sebab, saat mengalami hiperglikemia, ginjal akan berusaha menyaring kelebihan gula dalam darah dan mengeluarkannya lewat urine.

Untuk mengeluarkan kelebihan, ginjal juga akan membuang air lewat urine. Inilah sebabnya, Anda jadi akan merasa sangat haus saat kadar glukosa melonjak sebab tubuh memberikan sinyal kekurangan cairan.

4. Pemanis buatan
Pemanis buatan memang bisa menjadi pengganti gula untuk diabetes. Akan tetapi, sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan bisa jadi salah satu hal yang menyebabkan kadar gula darah Anda naik.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Diabetes Care menyebutkan, pemanis buatan jenis sukralosa dilaporkan memiliki efek metabolik pada hewan uji. Maksudnya, penelitian pada hewan tersebut menyebutkan bahwa ada peningkatan kadar gula darah pada tikus obesitas akibat konsumsi sukralosa oral.

Meski begitu, belum diketahui secara pasti dampaknya pada manusia. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai batas aman mengonsumsi pemanis buatan sukralosa, khususnya bila Anda memiliki masalah metabolisme, seperti obesitas atau diabetes.

5. Kurang tidur
Kurang tidur bisa membuat tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin secara optimal dan menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Sebuah penelitian tahun 2015 dalam jurnal Diabetes Therapy menyebutkan, kurang tidur bisa menyebabkan diabetes dan menyebabkan tubuh lebih sulit mengontrol kadar gula darah. Selain itu, kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko resistensi insulin pada mereka yang sudah memiliki diabetes sebelumnya.

6. Tidak sarapan
Banyak orang memilih melewatkan sarapan dengan alasan tidak ada waktu. Padahal, sarapan sangat penting untuk kembali mengisi energi setelah semalaman tidak ada asupan yang masuk.

Tidak sarapan juga bisa jadi salah satu penyebab gula darah setelah makan menjadi tinggi, khususnya pada makan siang dan malam.

Saat tidak ada asupan makanan, tubuh akan melepaskan glikogen secara perlahan untuk sumber makanan dan energi bagi setiap organ supaya dapat berfungsi dengan baik. Glikogen adalah gula yang disimpan oleh tubuh, khususnya di hati dan otot sebagai cadangan energi.

Glikogen tersebut nantinya akan diubah menjadi glukosa dalam darah agar dapat digunakan. Apabila Anda melewatkan sarapan, tubuh mendapat sinyal untuk melepaskan glikogen ke dalam darah.

Dalam kondisi normal, pankreas juga akan melepaskan insulin agar glikogen di dalam darah tadi bisa diubah menjadi energi. Namun, pada orang yang sudah mengalami diabetes atau prediabetes, insulin tak lagi bekerja dengan baik. Akibatnya, kadar gula darah jadi naik.

BACA JUGA: Ragam Makanan dan Minuman untuk Penderita Diabetes, Ini yang Sebaiknya Dikonsumsi

7. Stres
Ternyata, masalah emosional, seperti stres dan depresi juga bisa menyebabkan kadar gula darah melonjak.

Para peneliti di The British Diabetic Association menyebutkan, tingginya kadar hormon stres (kortisol) yang dikeluarkan saat seseorang sedang tertekan bisa membuat produksi hormon insulin terganggu. Kadar kortisol terlalu tinggi juga menjadi salah satu faktor risiko penyebab diabetes.

Saat seseorang stres, tubuhnya membutuhkan energi berupa glukosa untuk digunakan. Selain itu, saat stres, seseorang juga mungkin melampiaskannya lewat makanan. Hal ini pulalah yang jadi salah satu penyebab kadar glukosa darah melonjak.

8. Sedang sakit
Sedang mengalami sakit, seperti flu, demam, atau infeksi virus maupun bakteri bisa menyebabkan kadar gula darah naik. Saat Anda sedang sakit, tubuh akan mengeluarkan salah satu jenis hormon stres yang disebut dengan adrenalin.

Hormon ini menyebabkan kadar gula darah naik dan meningkatkan kebutuhan insulin tubuh. Itu sebabnya, orang yang mengalami diabetes cenderung akan mengalami kenaikan gula darah ketika sakit, karena tubuhnya tidak dapat memproduksi lebih banyak insulin untuk memecah glukosa.

Jika dibiarkan, tubuh akan mulai membakar lemak dan menciptakan keton dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes berupa diabetes ketoasidosis.

9. Fenomena fajar
Fenomena fajar adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi naiknya gula darah tinggi di waktu dini hari sampai pagi. Umumnya, berkisar antara pukul 02.00-08.00, khususnya pada orang dengan diabetes.

Para peneliti di Mayo Clinic meyakini bahwa ini merupakan proses alami tubuh di waktu malam yang melepaskan hormon-hormon yang berlawanan dengan cara kerja insulin. Beberapa hormon yang mungkin dikeluarkan antara lain, kortisol, glukagon, dan adrenalin.

Meski begitu, naiknya gula darah pada pagi hari juga bisa saja disebabkan oleh kurangnya dosis insulin atau obat diabetes pada diabetesi ataupun konsumsi makanan tinggi karbohidrat sebelum tidur.

Jika Anda terus-menerus mengalami kenaikan kadar gula darah sewaktu pagi hari, cobalah berkonsultasi ke dokter.

10. Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat juga bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat. Mengutip National Library of Medicine, obat yang jadi penyebab hiperglikemia biasanya memiliki cara kerja yang mengubah sekresi dan sensitivitas insulin, efek sitotoksik pada pankreas sebagai penghasil insulin, dan meningkatkan produksi gula.

Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan kadar gula darah naik, antara lain:

* Antibiotik: quinolone, gatifloxacin, dan levofloxacin
* Beberapa jenis beta-blockers (obat hipertensi): atenolol, metoprolol, dan propanolol
* Kortikosteroid (untuk peradangan): dexamethasone, methylprednisolone
* Protease inhibitor: Atazanavir, Darunavir, Fosamprenavir, Indinavir, Nelfinavir, Ritonivir, Saquinavir, Topranivir
* Obat diuretik (pil air): chlorothiazide, chlorthalidone, diazoxide, hydrochlorothiazide, indapamide, methyclothiazide, metolazone

11. Minum kopi
Efek kafein pada kopi bisa memengaruhi kadar gula darah setiap orang dengan cara yang berbeda. Meski diperlukan penelitian lebih lanjut, beberapa sumber menyebut bahwa kafein pada kopi bisa memengaruhi kondisi gula darah, baik itu menyebabkannya lebih tinggi ataupun lebih rendah.

Efek kafein pada gula darah ini perlu diwaspadai khususnya pada penderita diabetes.

Sebuah penelitian menunjukkan, orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi 250 mg pil kafein saat sarapan (atau setara dengan dua cangkir kopi) memiliki kadar gula darah 8% lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak.

Kemungkinan, ini disebabkan karena kafein dapat menurunkan sensitivitas insulin, sehingga insulin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.

BACA JUGA: 10 Pantangan Diabetes yang Perlu Dihindari untuk Menjaga Gula Darah

Cara mengatasi kadar gula darah tinggi
Jika terus dibiarkan, kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan diabetes bahkan memunculkan komplikasi. Itu sebabnya, kondisi ini perlu dipantau dan ditangani dengan tepat.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi hiperglikemia, antara lain:

* Minum obat diabetes sesuai jadwal
* Batasi konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat
* Mengendalikan stres, misalnya dengan meditasi
* Berolahraga rutin minimal 30 menit dalam sehari
* Menjaga berat badan ideal

Segeralah ke dokter jika kadar gula darah tinggi disertai gejala, seperti:

* Muntah
* Merasa terus mengantuk
* Merasa tidak enak badan
* Sakit perut
* Napas bau buah
* Sulit berkonsentrasi

Tanda-tanda di atas bisa jadi merupakan gejala diabetes ketoasidosis atau mungkin dehidrasi berat (HHS) yang membutuhkan penanganan darurat.

Sebelum menjadi lebih berat, pastikan Anda rutin mengecek kadar gula darah terutama jika Anda memiliki diabetes atau riwayat kencing manis.

Anda juga bisa berkonsultasi online dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui berbagai cara mencegah hingga pertolongan pertama pada hiperglikemia. Download sekarang di App Store dan Google Play secara gratis.