3 Jenis Alergi Yang Memengaruhi Hidup Kucing Dan Cara Mengatasinya

JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak jauh berbeda dengan manusia, kucing juga memiliki berbagai jenis alergi.

Sistem kekebalan kucing bisa bereaksi terhadap iritasi asing atau juga dikenal sebagai alergen, yang mana ini sering bermanifestasi dalam gejala seperti gatal atau kulit yang teriritasi, muntah, diare, dan lain-lain.

Memahami berbagai jenis alergi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada kucing peliharaan menjadi tugas penting bagi setiap pemilik kucing.

Baca juga: Apakah Kucing Bisa Alergi Terhadap Anjing?

Dilansir dari The List, Sabtu (29/10/2022), dijelaskan bahwa pemilik kucing didorong untuk mengetahui cara untuk mengidentifikasi berbagai jenis alergi.

Ada beberapa jenis alergi yang dapat memengaruhi hidup kucingmu
Alergi terkait kutu, lingkungan, dan makanan merupakan tiga jenis alergi utama yang dapat memengaruhi kucingmu.

Dalam hal alergi kutu, cara yang baik untuk membedakan antara iritasi normal yang disebabkan oleh gigitan kutu dan reaksi alergi terhadap protein atau antigen dalam air liur kutu adalah dengan memeriksa tingkat keparahan cara kucingmu bereaksi.

Kucingmu akan mengunyah (bagian yang gatal) dan mengalami gatal lebih parah jika dia mengalami reaksi alergi terhadap kutu, bahkan sering sampai melukai dan kehilangan bulunya.

Bintik-bintik untuk diperiksa termasuk pangkal ekor dan area di sekitar kepala dan leher.

Baca juga: Anjing dan Kucing Bisa Memiliki Alergi yang Membahayakan Kesehatannya

Keropeng dari luka (atau luka terbuka) yang disebabkan oleh gatal dikenal sebagai “dermatitis milier”.

Untuk alergi lingkungan, kamu mungkin memerhatikan bahwa ini terjadi selama musim tertentu, meskipun yang lain hadir sepanjang tahun.

Gejalanya sering berupa rasa gatal yang parah. Serbuk sari pohon, debu, dan gulma adalah beberapa penyebab alergi lingkungan, seperti jamur dan tungau debu.

Alergi makanan biasanya dimanifestasikan dengan gejala gastrointestinal, tetapi kamu tidak dapat mengesampingkan gatal dan masalah pernapasan.

Mendiagnosis alergi kucing
Mendiagnosis alergi yang memengaruhi hidup kucingmu akan memerlukan bantuan dokter hewan, bahkan melibatkan pemeriksaan riwayat kesehatan kucing dan tes fisik.

Baca juga: Tanda-tanda Anjing Alergi Terhadap Tungau Debu

Mekanisme umum untuk tes alergi melibatkan tes kulit dan darah. Tapi, tes ini hanya dilakukan jika kucing akan menerima suntikan alergi.

Cara paling efektif untuk memerangi alergi adalah dengan menghilangkan iritasi dari lingkungan hidup kucing.

Jika dokter hewan berpikir bahwa cara ini tidak mungkin, penggunaan obat-obatan, seperti suntikan kortison atau steroid, antihistamin, dan perawatan pencegahan kutu dapat diresepkan.

Untuk alergi makanan, dokter hewan sering merekomendasikan memberi makan kucingmu diet hipoalergenik, yang pada dasarnya mengacu pada diet yang mencakup protein yang belum pernah dimakan kucingmu sebelumnya.

Setelah memberikan diet ini secara eksklusif selama sekitar 12 minggu dan kucingmu tidak menunjukkan reaksi negatif terhadap makanan tersebut, kamu bisa mencampurkan makanannya.

Dokter hewan mungkin akan menginstruksikan kamu untuk mulai memasukkan makanan lama kucingmu ke dalam makanannya saat ini (lakukan dengan hati-hati dan memerhatikan reaksi alergi).

Baca juga: Bisakah Anjing Alergi pada Kucing? Ini Penjelasannya

Jika alergi dapat dikonfirmasi, kucingmu mungkin akan diberi resep diet khusus.

Catatan: alergi pada kucing adalah masalah yang sangat nyata dan serius. Sebaiknya pahami cara mengenali gejala peringatan sehingga kamu bisa mendapatkan bantuan profesional pada waktu yang tepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link /kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.