3 Tips Untuk Mahasiswa Rantau Supaya Terhindar Dari Pergaulan Bebas
Tak sedikit awal mula pergaulan bebas pada mahasiswa terjadi ketika berada di kota rantau. Lebih tepatnya ketika mahasiswa berada jauh dari pengawasan orang tua. Lalu, apa sih sebenarnya definisi dari pergaulan bebas? Mengutip dari website ditsmp.kemdikbud.go.id pergaulan bebas merupakan pergaulan yang menyimpang dari nilai-nilai perilaku baik menurut norma masyarakat. Bentuk pergaulan bebas di masa kini sangatlah bervariasi tidak hanya hanya berkaitan dengan seks. Contoh dari pergaulan bebas yaitu merokok, meminum alkohol, mengonsumsi narkoba, dan melakukan hubungan seks di luar pernikahan.
Banyak motivasi yang melatarbelakangi langkah mahasiswa memilih perilaku-perilaku yang menjerumuskan pada pergaulan bebas. Biasanya berawal dari rasa ingin tahu semata sampai sarana melarikan diri dari masalah yang tengah dihadapi. Contohnya keingintahuan terhadap sensasi mabuk dari minum minuman alkohol. Di mana tindakan tersebut mungkin tak bisa dilakukan oleh mahasiswa ketika masih tinggal bersama orang tua. Akhirnya mereka baru mencobanya ketika berada di kota rantau.
Tak jarang pula awal mula pergaulan bebas mahasiswa diperkenalkan oleh sesama teman kuliah atau teman tongkrongan. Nah dalam realitas pergaulan mahasiswa di kota-kota besar, merokok dan meminum alkohol adalah perilaku pergaulan bebas yang sangat umum dilakukan. Di mana kedua hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh laki-laki tetapi juga perempuan. Oleh karena itu, bagi kalian mahasiswa rantau ikuti tiga cara ini supaya terhindar dari pergaulan bebas.
1. Jalin Komunikasi yang Jujur dengan Orangtua
Orangtua merupakan orang dewasa yang paling dekat dengan mahasiswa dan senantiasa selalu mengingatkan pada hal-hal baik. Contohnya memberi nasihat untuk anaknya agar menjaga kesehatan dan jangan salah pilih teman ketika di kota rantau. Itu semua sangat dibutuhkan bagi seorang anak apalagi untuk seorang mahasiswa yang tergolong sebagai kalangan gen Z. Di mana emosinya masih cenderung labil. Mengutip dari artikel penelitian berjudul “Pergaulan Bebas di Kalangan Mahasiswa dalam Tinjauan Kriminologi dan Hukum”, jika remaja seperti mahasiswa mendapat perhatian yang baik mereka bisa terhindar dari pergaulan yang bebas.
Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk selalu menjalin komunikasi yang lancar dengan orang tuanya. Kelancaran komunikasi merupakan langkah awal yang harus diikuti dengan komunikasi terbuka. Artinya mahasiswa harus jujur untuk menceritakan tentang lingkungan serta aktivitas yang dilakukannya selama di kota rantau.
Paling penting juga bagikan cerita tentang tantangan yang dialami dalam proses adaptasi maupun masalah yang sedang dihadapi di kota rantau pada orang tua. Dengan demikian, orang tua bisa memberikan perhatian lebih dan solusi yang sesuai dengan karakter sang anak. Dampak positif dari menjalin komunikasi terbuka dengan orang tua yakni agar mahasiswa senantiasa memiliki alarm diri untuk menjauhi perilaku pergaulan bebas dari nasihat-nasihat orang tua.
2. Tanamkan Prinsip untuk Menghindari Pergaulan Bebas
Semua berawal dari diri sendiri, ungkapan tersebut terasa benar adanya. Walaupun orang tua dan teman Anda selalu mengingatkan agar menghindari minum alkohol. Itu tidak akan membuat Anda benar-benar menghindari perbuatan tersebut jika belum ada motivasi yang datang dari diri sendiri. Oleh karena itu, mahasiswa harus mempunyai keinginan yang kuat untuk mendisiplinkan diri dari perilaku-perilaku pergaulan bebas.
Prinsip diri akan berperan sebagai tameng alami ketika circle pertemanan di kampus maupun tongkrongan mempengaruhi untuk ke arah yang menyimpang. Sebab salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa terjerumus dalam pergaulan bebas ialah pengaruh circle dan lingkungan pertemanannya.
3. Berani Berkata Tidak
Beberapa orang terkadang sukar untuk berkata “tidak” pada hal-hal yang menyenangkan tetapi membawa dampak buruk di kemudian hari. Contohnya kebiasaan merokok yang jelas-jelas tidak sehat bagi tubuh. Bahkan ada himbauan dari pemerintah dan keterangan bahaya merokok di kemasan rokok. Namun, beberapa orang tetap saja tidak bisa berhenti dan menolak jika ditawari rokok oleh orang sekitarnya.
Apakah sukar menolak ajakan bersenang-senang bagian dari sifat alami manusia? Sepertinya tidak, jika seseorang bisa memikirkan dampak yang akan timbul di kemudian hari dari kesenangan tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melatihnya dengan menolak ajakan seorang teman. Misalnya dalam situasi di mana Anda diajak untuk nongkrong di kafe setiap malam hanya untuk merokok dan pulang larut malam.