5 Cara Menanam Cabe Di Rumah Yang Berbuah Lebat
Tentu kita sudah nggak asing lagi ya dengan tanaman cabe atau cabai yang dikonsumsi oleh banyak orang di Indonesia. Apalagi ciri khas makanan di sini yang pedas dan kaya akan bumbu, membuat cabe menjadi bahan makanan yang seringkali nggak terlewatkan. Salah cabe yang paling banyak dipakai dalam berbagai masakan adalah cabe rawit.
Namun kamu merasa nggak sih karena banyak penggemarnya dan jadi bumbu pokok setiap makanan, harga cabe di pasaran pun sering ikut menjulang. Kalau sudah begini, pengeluaran bulanan para pecinta pedas pun akan semakin boros.
Nah untuk mengatasi itu, sebenarnya kamu bisa lo menanam cabe rawit sendiri di rumah. Apalagi, budidaya cabe rawit relatif lebih rendah risikonya dibandingkan dengan cabe besar karena lebih tahan terhadap jenis hama.
Kali ini, Hipwee akan memberikan tips cara menanam cabe di rumah dengan menggunakan berbagai media dengan lahan seadanya.
1. Manfaatkan pot sebagai media menanam cabe rawit
Menanam cabai rawit dengan pot I Photo by Sven via unsplash.com
Perlu kamu ketahui ada beberapa tahapan dalam menanam cabe agar hasilnya maksimal, diantaranya dimulai dari pembibitan cabe rawit, penyemaian, penanam cabe rawit, perawatan, penyiraman, hingga pemupukannya.
Mulanya, ada dua cara proses pembenihan saat menanam cabe rawit dalam pot, pertama dengan cara membeli bibitnya di pasar atau mengambil secara langsung dari cabe rawit yang telah matang.
Setelah ditentukan kamu bisa melakukan penyemaian pada cabe rawit dengan cara:
1. Siapkan wadah yang bersih, kemudian isi wadah tersebut menggunakan tanah humus dan pupuk berbanding 3:1. Untuk tanah disiapkan jauh hari sebelum memilih biji, sebaiknya gunakan pupuk organik seperi kompos atau pupuk kandang.
2. Setelah media semai siap, sebar biji cabe rawit ke dalam media. Setelah itu letakkan pada tempat yang nggak terkena matahari secara langsung kalau bisa hindari dari cahaya matahari.
3. Siramilah benih cabe tersjebut sampai tunasnya muncul, biasanya akan muncul dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari.
Tahapan kedua adalah mempersiapkan media tanam cabe menggunakan pot dan proses penanaman, adapun langkahnya sebagai berikut:
1. Siapkan tanah humus yang dicampur sekam, arang, pupuk organik atau pupuk kompos dengan perbandingan 3:2:1:1. Setelah campuran tanah tersebut siap, isi pot berukuran sedang sampai setengah bagian.
2. Ambil bibit cabe rawit yang memiliki kualitas baik, cirinya nggak ada daun kuning pada tunas dan akarnya nggak busuk. Kemudian buat lubang kecil pada pot berisi tanah.
3. Tanam bibit tersebut lalu tambahkan lagi campuran tanah hingga menutupi setengah bgian batang cabe rawit. Jangan lupa untuk menancapkan sebilah bambu sebagai penunjang agar tanaman cabe bisa berdiri lebih kokoh dan nggak mudah goyang.
4. Lakukan perawatan seperti penyiraman rutin sebanyak 2 kali sehari, pemupukan kurang lebih 7 hingga 10 hari hingga pemberantasan hama yang mengganggu tanaman.
5. Cabe rawit dalam pot dapat dipanen kurang lebih sekitar 90 hari dari penanaman pertama dan 30 hari untuk panen berikutnya.
2. Cara menanam cabe di polybag/plastik
Menanam cabe rawit dengan polybag I Photo by Mediatani via mediatani.co
Beda media tanam maka beda juga pengerjaannya. Sama seperti cara pertama dalam pemilihan bibit bisa dibeli secara langsung di pasar atau buat sendiri di rumah. Langkah kedua adalah menyemai cabe di polybag. Sebenarnya ada beberapa keuntungan menggunakan polybag, diantaranya biaya lebih murah, mudah dalam perawatan, menghemat ruang hingga nutrisi yang diberikan dapat langsung diserap oleh akar tanaman.
Namun tentu juga ada kerugian seperti daya tahan yang terbatas karena polybag hanya bertahan 2-3 kali pemakaian untuk media tanam. Untuk lebih rincinya, berikut tahapan menyemai bibit cabe dan penanamnnya pada polybag agar hasil melimpah:
1. Siapkan polybag kemudian masukkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
2. Biarkan pada tempat yang terhindar dari sinar matahari dan juga hujan selama 1 minggu, kemudian rendam bibit dalam air hangat selama 3 jam.
3. Letakkan benih pada polybag, tutup benih dengan tanah kira-kira 1 cm kedalamannya. Tunggu hingga berkecambah, setelah itu baru diletakkan ke tempat yang terkena matahari secara langsung.
4. Langkah penyemaian selesai, setelah berumur 4 minggu pindahkan benih cabe pada wadah lain jika dirasa polybag terlalu kecil. Meski demikian kamu bisa tetap menggunakan polybag dengan diameter minimal 30 cm. Kemudian campur dengan tanah, pupuk, dan sekam mentah untuk tempat menanam, perbandingan 3:2:1.
5. Selama masa penananam, lakukan pemupukan secara rutin jangan lupa untuk menyirami cabe setiap hari. Ketika tumbuh sempurna, cabe pun siap dipanen.
3. Cara menanam cabe rawit dengan hidroponik
Cara menenam dengan hidroponik I Photo by BrightAgrotech via pixabay.com
Nggak perlu khawatir kesulitan karena saat ini sudah banyak yang menggunakan sistem hidroponik. Hal ini bahkan bisa menjadi solusi keterbatasan lahan, pasalnya sistem hidroponik dapat dibuat secara bertingkat sehingga lahan yang kecil pun dapat digunakan semaksimal mungkin.
Sama dengan cara pemilihan bibit cabai dan penyemaian yang telah dijabarkan di atas, bedanya menanam cabe rawit hidroponik terletak pada media tanam seperti wick, deep water culture hingga sistem pot yang disiram setiap hari. Adapun langkah setelah penyemaian yang perlu diperhatikan:
1. Salah satu media tanam hidroponik adalah potongan pipa, siapkan paralon ukuran diameter 4 inch. Potong panjangnya sesuai luas lahan yang hendak diisi dengan tanaman hidroponik. Perlu diingat bahawa nantinya kamu bisa menyusun posisi paralon menjadi dua tingkat atau bentuk unik.
2. Buatlah lubang tanam di sepanjang sisi atas paralon dengan jarak antar lubang sekitar 40 cm dan ukuran lubang tanam minimal 10 cm, pada posisi bagian bawah paralon dibuat lubang pori-pori menggunakan jarum atau paku yang sudah dipanasi.
3. Bahan pengganti tanah pada tanaman hidroponik cabe sangatlah beragam, namun yang paling bagus bisa menggunakan serbuk kelapa atau serbuk kayu. Sebenarnya kamu juga masih bisa menambahkan pasir dan kerikil halus, yang terpenting adalah posisi bahannya harus semibang, yaitu perbandingan 1:1:1 atau bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.
4. Lakukan perawatan dengan menambahkan pupuk organik, agar nantinya mudah dalam proses penyiraman kamu bisa membuat sistem pengairan dengan memanfaatkan selang kecil yang dipasang melewati bagian atas tiap lubang tanaman.
5. Sebelum memasukkan benih cabe ke dalam paralon, pastikan biji yang disemai sudah berusia 1 bulan, barulah letakkan bibit cabe tadi ke dalam media paralon yang sudah diisi bahan. Lakukan pemupukan secara rutin menggunakan NPK , NPK Grower, KNO3 dan Mashitam dengan perbandingan 5:1:1:1 untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pemupukan bisa dilakukan dengan interval waktu 7-10 hari.
6. Terakhir panen cabe setelah 90 hari masa tanam.
4. Cara menanam cabe rawit menggunakan sistem aquaponik
Ilustrasi penggunaan sistem aquaponic I Photo by The Aquaponic Source via
Sebagian dari kita mungkin masih asing dengan sistem tanaman yang satu ini, sebenarnya secara umum sistem aquaponik merupakan gabungan antara proses menanam secara hidroponik (tanpa tanah) dan proses budidaya ikan yang dilakukan secara bersamaan dalam satu instalasi.
Kelebihannya pada aquaponik kamu bisa menggunakan wadan tanam seperti botol bekas minuman, bahannya mudah dicarai namun memiliki fungsi berlipat ganda. Menarik kan? Nah, berikut ini cara menanam cabe rawit aquaponik yang bisa kamu lakaukan di rumah:
Penananam dan pemanenan
1. Bibit cabe disemai terlebih dahulu di media tanah, setelah 1 minggu mulai tumbuh daun pindahkan ke media berisi pecahan genting.
2. Ketika pemindahan berlangsung usahakan media tanah masih menempel sedikit pada akar sebelum diletakkan pada media pecahan genting. Selanjutnya letakkan bibit tersebut beserta genting ke dalam gelas plastik air mineral. Beri pupuk kompos atau organik mengisi bagian gelas mineral yang masih kosong, ulangi secara berkala untuk mendapat hasil yang maksimal.
3. Setelah usia tanaman 2,5 – 3 bulan tanaman cabe rawit dapat dipanen, sebaiknya dilakukan pada pagi hari dengan cara memetik buah dan tangkainya. Cabai rawit yang baik ukurannya padat berisi dan tentu rasanya yang pedas di lidah.
5. Cara menanam cabe rawit di kebun atau pekarangan rumah
Cabe rawit merah I Photo by Ouzgnl via pixabay.com
Sebenarnya pertumbuhan cabai bergantung pada kualitas media tanamnya. Kandungan tanah, pupuk dan faktor lain dapat menjadi penentu berhasil panen atau tidaknya. Medi tanam yang dianjurkan bisa menggunakan sekam, kompos, pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 2:1:1:2. Selain itu tips pentingnya jika ingin cabe rawit berukuran besar media tanam dapat dicampur dengan sedikit tanah merah.
Kondisi tanah juga mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan tanaman. Ada tiga ciri-ciri tanah yang baik yang perlu diketahui:
1. Tekstur tanah gembur, tidak padat tapi juga tidak terlalu berpasir.
2. Tanah berwarna gelap yang menandakan telah menyerap sinar matahari dan biasanya menyimpan banyak unsur hara.
3. terdapat kehidupan di dalamnya, misalnya cacing.
Nah, dari ketiga jenis tanah tersebut apa kebun pekarangan di rumah kamu termasuk salah satunya? Jika iya, yuk nggak perlu nunggu lama langsung terapkan saja cara di atas. Semoga tips cara menanam cabe di rumah bermanfaat dan hasilnya bisa lebat ya!