8 Cara Menulis Puisi Bebas Bagi Pemula Yang Benar

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang cukup familier. Sejak sekolah dasar (SD) pun kita telah dikenalkan dengan puisi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara umum makna puisi merupakan;

1. Ragam karya sastra yang bahasanya terikat oleh beberapa aspek seperti irama, rima, serta komponen larik dan bait
2. Pilihan katanya (diksi) biasanya dipilih dengan saksama untuk mempertajam perasaan orang yang membacanya dan membangkitkan sanubari pembacanya lewat penataan bunyi, irama, dan makna yang mendalam.

Karena alasan tersebutlah. puisi juga kerapkali disebut sebagai sajak. Sajak adalah serangkaian kata yang cukup singkat, padat dan memberikan kesan khusus bagi pembacanya yang dapat memperkaya setiap rasa bagi segenap pembacanya.

Puisi yang bagus biasanya dinilai dari pilihan kata yang cermat dan kemampuannya dalam menggugah perasaan pembacanya. Semakin pembaca ‘masuk’ di dalam puisi yang kita buat sehingga mendalami maknanya sehingga puisi yang kita buat sampai ke perasaan pembaca juga, semakin baik puisi yang kita buat. Inti dari puisi atau sajak sebetulnya adalah mentransfer perasaan kita ke pembaca.

Namun demikian, tidak semua orang memiliki kemampuan yang baik dalam mengekspresikan dirinya dan perasaannya lewat puisi. Memang ada beberapa orang yang sudah memiliki bakat alami dalam mengapresiasi sastra sehingga ia akan langsung dapat membuat puisi yang indah. Tetapi sangat sedikit orang yang demikian.

Jika kita merasa kita bukanlah orang yang berbakat dalam menulis puisi, bukan berarti kita betul- betul tidak mampu membuat puisi yang indah. Ada beberapa langkah dan tips untuk membuat puisi yang bisa kita praktikkan. Satu hal yang pasti, bagi seorang penulis pemula, jangan minder dan tetaplah selalu menulis.

Tips Menulis Puisi
Berikut ini adalah serangkaian cara membuat puisi, yang bisa kamu coba, antara lain;

Menentukan tema puisi yang akan ditulis
Langkah pertama adalah memilih satu tema yang kita sukai atau kita inginkan sebagai ruang lingkup dari puisi kita, agar lebih menarik pembaca tentunya. Ada banyak sekali tema puisi yang ada, baik menyangkut kehidupan, alam, kondisi politik, dan lain- lain.

Kita perlu mengusahakan untuk memilih tema puisi yang menarik. Caranya? Kita lihat segmen pembaca kita. Apabila kita ingin membuat puisi mengenai anak muda, misalnya, kita bisa memilih tema puisi yang dekat dengan kehidupan remaja seperti kehidupan percintaan, patah hati, atau mencari jati diri.

Menyusun judul puisi
Setelah mendapatkan tema yang sesuai dengan keinginan kita, kita perlu mengembangkan tema tersebut menjadi satu judul puisi yang indah. Sebetulnya judul puisi tidak menganut kaidah khusus seperti di karya tulis non fiksi yang bersifat ilmiah. Namun demikian, sebaiknya kita memilih judul yang menarik.

Judul menjadi elemen penting karena dari judul inilah kemudian orang akan menentukan dia akan lanjut membaca karya kita atau tidak. Meskipun kekuatan utama puisi bukan terletak dari judul, pemilihan judul tetap perlu kita perhatikan.

Sekadar tips dalam membuat judul, sebaiknya kita membuat judul yang dramatis.Judul dramatis tidak mesti harus terdiri dari sebuah kalimat. Satu kata pun dapat kita jadikan judul. Atau kita dapat membuat judul dari tanggal atau nama sesuatu, misalnya nama bulan atau nama suatu tempat. Intinya, kita perlu membuat judul yang unik paling tidak agar pembaca tertarik.

Menentukan Kata Kunci
Langkah menulis puisi yang ketiga yaitu menentukan kata kunci. Kata kunci adalah beberapa kata yang nantinya akan kita kembangkan menjadi satu puisi yang utuh. Baiknya kita memilih kata kunci yang unik setelah kita menentukan tema. Kata kunci ini tentunya harus berkaitan dengan tema yang kita pilih.

Misalnya apabila kita tertarik menulis mengenai patah hati. Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah menemukan kata yang berkaitan dengan patah hati, misalnya kecewa, bertepuk sebelah tangan dan kata- kata lainnya. Setelah kita menemukan cukup banyak kata yang ingin kita tuliskan di dalam puisi, kita tinggal mengembangkannya menjadi sebuah bait puisi. Kata kunci ini tidak harus digunakan untuk satu bait puisi, kita bisa juga menggunakannya untuk dituliskan di dalam satu larik.

Jangan lupakan komponen dalam puisi
Sebagaimana yang kita tahu bahwa mengarang sebuah puisi artinya membuat suatu karya dengan mengekspresikan seluruh gagasan dan pikiran, dan memakai pilihan kata (diksi) yang tepat. Tujuan dari penulisan puisi ini adalah supaya indah saat dibaca dan mendalam saat dimaknai. Sebagai penulis puisi kita perlu memperhatikan komponen dalam puisi diantaranya adalah;

Diksi, adalah pemilihan kata yang biasa dipakai oleh penulis puisi. Pemilihan kata ini perlu kita lakukan dengan cermat dan teliti untuk mendapatkan puisi yang indah. Kita perlu mengusahakan supaya setiap kata yang kita gunakan menambah efek dramatis di dalam puisi yang kita tulis.

Tiga hal esensial yang berhubungan dengan kata dalam puisi antara lain adalah:

* Kata merupakan sebuah rangkaian bunyi yang bersifat ritmis dan indah, bisa saja kita pilih kata yang mengandung kesamaan bunyi di akhir kalimat.
* Arti kata yang kita pilih dapat bisa menimbulkan banyak dugaan makna yang terkadang menyimpang dari makna yang ingin kita sampaikan.
* Memuat imajinasi yang dalam mengenai hal yang sedang coba kita utarakan.

Daya bayang adalah ketrampilan dalam melihat, mendengar, dan merasakan makna yang terdapat di dalam puisi. Untuk dapat meningkatkan daya bayang yang kita miliki kita harus banyak membaca karya puisi orang lain lalu kita dalami maknanya.

Dengan semakin banyak membaca karya orang lain maka perasaan kita akan semakin peka sehingga akan makin mudah dalam menulis puisi karya kita sendiri.

Gaya bahasa adalah metode yang dipakai oleh penulis puisi untuk membuat dan meningkatkan daya bayang pembacanya sehingga apa yang ingin dituangkan oleh penulis menjadi semakin jelas diraba pembaca.

Memperhatikan penggunaan gaya bahasa
Penggunaan gaya Bahasa di dalam puisi ini perlu kita perhatikan. Gaya Bahasa atau majas menjadi sebuah komponen penting di dalam penyusunan puisi. Majas penting untuk membangun konsentrasi perasaan dan intensifikasi puisi. Majas dapat memberikan warna emosi yang berbeda pada sebuah puisi yang akan semakin memperdalam maknanya dengan menggugah perasaan pembacanya.

Gaya Bahasa atau majas yang acapkali digunakan dalam puisi antara lain sebagai berikut;

Majas personifikasi adalah sebuah gaya bahasa yang membuat benda mati seakan akan berlaku seperti manusia.

Contoh: Kala sang fajar mulai bangun

Disini fajar atau matahari merupakan benda mati, yang diceritakan seolah seperti manusia yang baru bangun dari tidur. Maknanya ialah menceritakan suasana pagi hari.

Majas Metafora merupakan majas yang menggambarkan suatu hal dengan perbandingan langsung dan atas dasar sifat hampir sama. Dalam membandingkan sesuatu, majas ini tidak memakai kata pembanding seperti, bagai, bak, atau laksana. Metafora langsung membandingan dua hal tersebut.

Contoh: Tikus berdasi itu hanya bisa memakan uang rakyat

Pada contoh diatas ‘koruptor’ diumpamakan sebagai ‘tikus berdasi’ karena kesamaannya mengambil sesuatu lalu diam- diam menghabiskannya

Majas Pengulangan, yaitu majas dengan menyusun secara berdekatan beberapa kata, frasa atau kalimat yang sama.

Contoh: Hidupku rasanya suram, bahkan untuk sekadar melihat ke depon, gelap semua gelap

Pada contoh diatas pembuat puisi ingin menegaskan bahwa dia dalam kondisi hampir menyerah karena tidak menemukan titik terang dari permasalahan yang ia alami.

Majas Hiperbola ialah majas yang memaparkan kalimat yang berlebihan atau melebih- lebihkan kalimat yang ada dengan tujuan untuk memperhebat, meningkatkan daya pengaruh dan kesan di dalam komponen kalimat yang disusun.

Contoh: Gadis itu tersohor karena wajahnya yang konon secantik bidadari surga

Hal ini tentu saja sangat berlebihan jika dimaknai secara harfiah, sebab belum ada seorang pun yang pernah melihat bidadari surga. Tujuan menuliskan hal diatas ialah untuk mendeskripsikan kecantikan gadis yang dinilai melebihi kecantikan gadis lainnya.

Majas Litotes adalah lawan dari majas hipernola hiperbola, yaitu mengecilkan, mempersempit atau mengurangi kondisi yang ada sebenarnya. Tujuannya biasanya untuk merendahkan diri.

Contoh: Selamat dating di gubug saya yang sederhana

Pada contoh diatas, penulis puisi ingin merendahkan diri dengan mengganti kata rumah menjadi gubug. Sebab gubug yang dimaksudkan diatas sebetulnya adalah rumah seperti pada umunya. Si pemilik hanya ingin merendah.

Majas Ironi adalah majas yang memaparkan mengenai arti atau makna yang kontradiktigf atau bertentangan, dengan maksud untuk mengejek atau mengolok- olok.

Contoh: Negeriku amat kaya, bahkan buat makan saja aku sulit.

Hal ini menunjukkan hal sebaliknya, bahwa negeri tempat si penulis puisi sebetulnya miskin sehingga menyebabkan untuk makan saja kesulitan.

Mengembangkan puisi seindah mungkin
Pada akhirnya kita perlu untuk menggubah kata- kata yang telah kita konsep menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna mendalam. Menyusun kata- kata dapat kita kembangkan menjadi kalimat atau larik dalam puisi lalu kita pisahkan ke dalam bait- bait.

Yang perlu kita ingat bahwa puisi bukanlah makalah atau jurnal ilmiah yang harus jelas pemaparannya sehingga menjadi panjang. Puisi yang kita tulis semestinya singkat atau ringkas, namun penuh makna dan indah saat dibaca. Kita harus memperhatikan pemilihan kata untuk merepresentasikan unsur indah di dalam puisi sekaligus makna yang terkandung di dalamnya.

Menulis puisi yang mengajarkan mengenai kebaikan hati
Sama halnya dengan menulis karya sastra lainnya, tujuan puisi ialah untuk menginspirasi orang lain atau menggugah nurani pembacanya. Untuk itu sebaiknya kita menulis sesuatu yang akan bermanfaat bagi orang lain atau yang sifatnya kebaikan. Yang perlu kita ingat ialah bahwa orang lain dapat ter-influence atau terpengaruh dari apa yang kita tulis. Untuk itu, kita perlu membiasakan untuk menuliskan hal- hal yang bersifat positif.

Mengunggah karya kita ke media massa atau jejaring sosial
Paling tidak dengan melakukan hal diatas kita dapat semakin percaya diri dalam menulis. Kita sebaiknya menjadikan karya kita sebagai sebuah sarana untuk mengaktualisasi diri. Jangan dulu kita melandaskannya demi mencari uang, pujian ataupun penghargaan yang lainnya. Yang terpenting bagi penulis adalah untuk selalu berkarya.

Itu tadi adalah serangkaian cara menulis puisi. Akan lebih baik lagi apabila kita semakin sering membaca dan menulis, sehingga kita semakin menemukan karakter dan ciri khas dari tulisan kita. Kita juga tak perlu gentar dengan kritik dari orang lain, kita cukup menghadapinya dengan hati yang lapang. Yang terpenting kita terus menulis dan jangan menyerah.