Berbagai Cara Menghitung Diskon Yang Menarik Diterapkan
Mengetahui cara menghitung diskon bisa menjadi nilai tambah yang baik jika dimiliki oleh seorang pemilik usaha. Jelas, kan? Tidak ada pelanggan yang akan menolak jika diberi potongan harga khusus saat melakukan transaksi.
Bahkan, tak sedikit pelanggan yang cenderung menambah nilai transaksinya ketika mengetahui akan ada potongan harga yang bisa diperoleh dari situ, meski mungkin potongan harga tersebut tidak bisa dibilang signifikan jika dibandingkan dengan biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Jadi, mengapa tidak, kan?
Namun, sebelum bisa memberikan potongan harga yang menarik, tentu pemilik usaha tersebut harus mengerti benar maksud dari diskon itu sendiri. Nah, mari kita bahas bersama-sama topik yang satu ini secara lengkap. Tidak hanya pengertian yang dimilikinya, tetapi juga jenis-jenis, contoh, dan tentu saja cara hitung harga diskon itu sendiri!
Memahami Pengertian Diskon dengan Lebih Baik
Diskon adalah pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli ketika mereka akan menyelesaikan suatu transaksi untuk produk atau jasa yang ingin dinikmatinya. Dengan kata lain, pembeli akan membayarkan dengan harga yang lebih sedikit dibanding harga produk atau jasa yang sudah tercantum.
Dari sisi pelanggan, keberadaan potongan harga ini dapat menjadi stimulus yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Meski umumnya potongan harga tersebut hanya diberikan setelah pelanggan memenuhi syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan, adanya pengurangan harga jelas dapat menjadi sebuah penghematan.
Tentunya, potongan harga tersebut bukan menjadi satu-satunya penentu yang dapat membuat pelanggan memutuskan untuk menambah nilai transaksinya. Kualitas produk atau jasa yang dipasarkan tetap memegang peranan penting yang memengaruhi pertimbangan pelanggan.
Oleh karena itu, sering kali diskon adalah sebuah stimulus saja, tetapi tidak menjadi penentu utama. Asumsinya, pelanggan tetap akan melakukan pembelian produk atau jasa yang sebenarnya tidak terlalu disukainya apabila pemilik usaha memberikan potongan harga.
Baca juga: Contoh Transaksi Keuangan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Jenis-Jenis Diskon
Jadi, setelah memahami pengertian dari diskon itu sendiri, potongan harga yang bagaimana yang ingin diberikan kepada pelanggan?
Pertanyaan di atas mungkin terasa sederhana, tetapi sebenarnya tidak juga karena ternyata ada berbagai jenis potongan harga yang menarik untuk dijadikan stimulus dalam mendorong angka penjualan. Apa apa saja, sih?
1. Diskon Berdasarkan Kuantitas
Diskon adalah potongan harga yang diberikan kepada pelanggan saat akan menyelesaikan suatu transaksi. Karenanya, ada banyak sekali bentuknya, salah satunya adalah potongan harga berdasarkan kuantitas.
Dalam jenis yang satu ini, jumlah item yang akan dibeli oleh pelanggan menjadi syarat untuk menerima potongan harga. Pemilik usaha dapat menetapkan terlebih dahulu kuantitas yang dimaksud, apabila pelanggan melakukan pembelian dengan jumlah item di bawah kuantitas yang sudah ditetapkan, pelanggan tersebut tidak memenuhi syarat untuk menerima potongan harga.
Sebaliknya, apabila pelanggan tersebut melakukan pembelian dengan jumlah item di atas dari yang telah ditentukan, pelanggan tersebut berhak menerima potongan harga yang ditawarkan.
Bentuk potongan harga yang diberikan pun dapat bermacam-macam sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pemilik usaha dalam strategi bisnisnya. Beberapa pemilik usaha, misalnya saja, menggratiskan pembelian item ketiga apabila pelanggan melakukan pembelian dengan jumlah item lebih dari dua.
Jika memilih menggunakan metode ini, pemilik usaha perlu memperhatikan nilai dari setiap item serta mempertimbangkannya dalam syarat dan ketentuan untuk memperoleh potongan harga agar tetap dapat memperoleh keuntungan. Umumnya, untuk menghindari terjadinya masalah, item dengan nilai jual terkecil yang kemudian akan memperoleh pengurangan harga ketika pelanggan melakukan pembelian yang memenuhi syarat diskon.
2. Diskon Berdasarkan Nilai Transaksi
Jenis potongan harga ini umumnya menjadi jenis diskon yang paling sering digunakan. Jika sebelumnya jumlah kuantitas menjadi penentu seorang pelanggan memenuhi syarat untuk menerima potongan harga atau tidak, dalam metode ini, nilai transaksinyalah yang dilihat terlebih dahulu.
Pemilik usaha dapat menetapkan berapa nilai transaksi yang memenuhi syarat untuk menerima potongan harga. Konsepnya masih sama dengan potongan harga berdasarkan kuantitas, kok, yaitu hanya pelanggan yang melakukan pembelian dengan nilai transaksi di atas nilai yang ditetapkan yang akan memenuhi syarat untuk menerima potongan harga.
Dengan kata lain, pelanggan yang melakukan pembelian dengan nilai transaksi di bawah nilai yang sudah ditetapkan harus membayar setiap produk atau jasa yang dibelinya secara penuh. Oleh karena itu, metode ini menjadi cara terbaik untuk mendorong pelanggan agar menambah nilai transaksinya supaya dapat menerima potongan harga.
Dalam metode ini, berapa pun jumlah item yang dibeli oleh pelanggan tidak menjadi masalah. Sekalipun pelanggan hanya membeli satu item saja, apabila nilai transaksinya di atas nilai yang telah ditetapkan, pelanggan tersebut tetap berhak untuk menerima potongan harga.
3. Diskon Perdagangan Partai Besar
Jenis potongan harga berikutnya bisa jadi merupakan jenis yang paling membutuhkan cara hitung harga diskon. Mengapa bisa demikian? Karena dalam metode ini, pelanggan baru dianggap memenuhi syarat untuk menerima potongan harga apabila melakukan pembelian dalam jumlah besar.
Cara ini banyak digunakan khususnya pada bidang usaha yang memiliki biaya tetap atau fixed cost yang besar, tetapi dengan biaya variabel yang tergolong kecil. Oleh karena itu, apabila proses produksi langsung dilakukan dalam jumlah banyak, margin keuntungan yang bisa diperoleh pun akan bertambah.
Karena margin keuntungan yang lebih besar, pemilik usaha bisa mengalihkan biaya yang seharusnya digunakan untuk produksi menjadi pemasaran, atau dalam hal ini dikhususkan untuk memberikan potongan harga bagi pelanggan yang melakukan pembelian partai besar.
Karena sifatnya yang demikian, cara ini sebenarnya kurang tepat diterapkan dalam bidang usaha mikro, kecil, dan menengah, kecuali apabila bidang usaha tersebut juga menerapkan konsep biaya tetap dalam produksi yang jauh lebih murah jika dilakukan dalam jumlah banyak sekaligus.
Baca juga: 9 Media Promosi Online Paling Efektif, Kamu Pilih yang Mana?
Contoh Diskon
Dari jenis-jenis potongan harga di atas, pemilik usaha dapat menurunkannya menjadi contoh diskon yang lebih praktis, misalnya saja kelima contoh potongan harga berikut:
1. Contoh Diskon Gratis Item
Bisa diterapkan dalam jenis diskon berdasarkan kuantitas maupun nilai transaksi, potongan harga yang satu ini dilakukan dengan memberikan potongan harga 100% kepada salah satu item yang dibeli oleh pelanggan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Umumnya, contoh yang satu ini dilakukan dalam program promo beli dua gratis, yaitu ketika pelanggan melakukan pembelian dua item dengan varian yang sama, pelanggan tersebut berhak membawa pulang item ketiga secara cuma-cuma. Dengan potongan harga semacam ini, pemilik usaha dapat mendorong pelanggan untuk menambah item yang dibelinya agar memenuhi syarat.
Cara ini kerap digunakan pada bidang usaha dengan masa hidup produk yang singkat seperti bisnis makanan atau minuman. Daripada harus membuang makanan atau minuman yang sudah hampir basi, pemilik usaha dapat memanfaatkan stimulus yang menarik dalam bentuk pemberian item secara gratis agar pelanggan mau membeli produk tersebut.
2. Contoh Diskon Gratis Ongkos Kirim
Kerap dilakukan pada bidang usaha di platform digital seperti e-commerce atau online shop, contoh diskon yang satu ini bisa menjadi alternatif solusi yang menarik untuk meningkatkan minat beli pelanggan terhadap produk yang dipasarkan.
Hampir seluruh produk yang dijual secara online memerlukan proses pengiriman karena pelanggan tidak dapat mengunjungi tempat usaha fisik secara langsung atau memang karena pemilik usaha yang bersangkutan tidak memiliki tempat usaha fisik. Masalahnya, harga yang tercantum pada platform umumnya hanya mencakup harga produknya saja, sementara ongkos kirim ditentukan dari jauhnya jarak antara pelanggan dengan lokasi pengiriman.
Potongan harga yang diterapkan dalam contoh ini dapat membantu meyakinkan pelanggan dengan daerah domisili jauh dari tempat pengiriman untuk tetap menyelesaikan transaksi tanpa khawatir dengan besarnya biaya yang harus dibayarkan untuk ongkos kirim. Untuk pelanggan yang domisilinya tidak terlalu jauh dari alamat pengiriman, potongan harga yang menggratiskan ongkos kirim ini dapat membantu mereka untuk menghitung total pengeluaran karena tidak lagi harus memperhitungkan ongkos kirim.
Baca juga: Menjadi Bukalapak Seller dan Cara Jualan di Bukalapak
3. Contoh Tukar Tambah
Praktik tukar tambah kerap diterapkan oleh pemilik usaha yang bergerak di bidang jual-beli alat-alat elektronik dengan siklus produk yang cepat seperti handphone. Seperti yang kita ketahui, setiap tahunnya akan ada model handphone yang baru dengan spesifikasi produk lebih baik.
Jelas pelanggan menginginkan alat elektronik dengan spesifikasi yang lebih tinggi, kan, terlebih lagi jika alat elektronik tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari secara intens. Masalahnya, untuk bisa membeli model terbaru, pelanggan harus menjual dulu model gawai yang tengah mereka gunakan. Dalam situasi ini, bisa jadi sudah ada model baru yang lebih baik dan harga lebih mahal ketika mereka berhasil menjual gawainya; keinginan untuk berganti gawai pun bisa menyusut atau bahkan sepenuhnya hilang.
Agar pelanggan terhindar dari masalah tersebut, menerapkan model tukar tambah yang merupakan bentuk diskon adalah jawaban yang sangat menarik karena pelanggan tidak perlu lagi menunggu gawai miliknya saat ini laku terjual dulu untuk mendapatkan model gawai terbaru. Pemilik usaha dapat membeli gawai tersebut dan meminta pelanggan memenuhi kekurangan biaya untuk memperoleh model yang baru.
Sama-sama senang, kan?
4. Contoh Diskon Pesanan Awal
Setiap pemilik usaha jelas menyadari bahwa proses produksi membutuhkan biaya yang cukup besar, dan tentu saja tidak setiap saat modal untuk menutup biaya produksi tersebut dapat terkumpul tepat waktu.
Namun, bagaimana jika pelanggan melakukan pembelian di awal bahkan sebelum item yang diinginkan diproduksi? Wah, dalam situasi demikian pemilik usaha pasti tidak akan pusing lagi mencari tambahan modal untuk melakukan produksi, kan?
Potongan harga untuk pelanggan yang melakukan pesanan di awal bisa menjadi bentuk terima kasih pemilik usaha karena sudah dibantu untuk melakukan produksi. Jadi, dalam kasus semacam ini, diskon adalah sebuah interaksi yang menarik dan saling menguntungkan antara pemilik usaha dengan pelanggan.
5. Contoh Diskon Momen Istimewa
Sama seperti potongan harga untuk pelanggan yang melakukan pemesanan awal, pemberian potongan harga pada momen-momen istimewa juga termasuk contoh diskon yang sifatnya apresiasi kepada pelanggan.
Mengapa bisa demikian? Karena umumnya dalam praktik ini, pemilik usaha secara acak meluncurkan program promo karena ingin merayakan momen tertentu yang mungkin relevan dengan sebagian besar segmen pasarnya. Misalnya saja memberikan potongan harga khusus kepada pelanggan yang sudah memiliki anak pada hari ibu atau mengeluarkan paket romantis di hari Valentine.
Tak jarang, pemilik usaha sengaja memanfaatkan momen-momen yang istimewa bagi pelanggannya untuk meningkatkan angka penjualan.
Cara Hitung Harga Diskon
Ada beberapa cara hitung harga diskon yang bisa dipakai tergantung dari jenis potongan harga yang ingin diberikan kepada pelanggan. Umumnya, potongan harga yang diterapkan oleh pemilik usaha diberikan dalam bentuk persen yang akan mempermudah pelanggan dalam menghitung.
Untuk membantu menghitung harga yang harus dibayarkan setelah dipotong oleh diskon, perlu diketahui dahulu berapa persen potongan harga yang diberikan, kemudian sisanya dapat dihitung dengan menggunakan rumus persen sederhana.
Agar tak kesulitan dalam menghitung, coba perhatikan contoh berikut:
Seorang pemilik usaha memutuskan untuk memberikan potongan harga hingga 25% bagi pelanggan yang melakukan pembelian dengan nilai transaksi di atas Rp200.000.
Pelanggan pertama melakukan pembelian dengan nilai transaksi Rp183.000 sementara pelanggan kedua melakukan pembelian dengan nilai transaksi Rp775.000.
Cara hitung harga diskon yang benar dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu apakah pelanggan memenuhi syarat dan ketentuan untuk menerima potongan harga.
Karena pelanggan pertama melakukan pembelian dengan nilai transaksi di bawah nilai yang memenuhi syarat, potongan harga yang diterima adalah 0%. Dengan kata lain, pelanggan tersebut harus membayar dengan harga penuh sebesar Rp183.000.
Namun, karena nilai transaksi yang dilakukan oleh pelanggan kedua memenuhi syarat, pelanggan tersebut berhak menerima potongan harga hingga 25% yang dapat dihitung dengan cara berikut:
Harga Diskon= Harga Awal – Potongan Harga
Harga = Rp775. %
Harga = Rp775.000 – (Rp775.000 x 25 / 100)
Harga = Rp775.000 – Rp193.750
Harga = Rp581.250
Setelah dikurangi potongan harga, dari total Rp775.000 yang seharusnya dibayarkan, pelanggan kedua hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp581.250 saja.
Setelah mengetahui cara menghitung diskon, sekarang saatnya untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam bisnis yang sedang dijalankan. Agar lebih maksimal, manfaatkan aplikasi majoo yang tak hanya menawarkan kemudahan dalam mengelola bisnis semata, tetapi juga menyajikan kemudahan dalam menyusun berbagai program promo dengan fitur-fitur andalan yang dimilikinya.
Ayo, rancang diskon terbaik untuk pelanggan bersama aplikasi majoo!
Baca juga: Free Gift untuk Customer sebagai Bentuk Marketing? Why Not?!