Bacaan Sholat Arab Latin Niat Tata Cara Doa Dan Gambar
Jagad.id – Pada halaman ini Saya buat untuk antum yang ingin mempelajari Sholat Fardhu dengan meyakini dimana Sholat merupakan suatu Ibadah dalam bentuk komunikasi antara Mahluk dengan Sang Pencipta Allah Subhanallahuwataala. dan dikhususkan juga bagi rekan2 yang mualaf. Sehingga Sholat terdeskripsi tidak hanya dengan menbunyikan Surah atau pun Doa, akan tetapi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi memohon penuh dengan kekhusyukan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga : Pengertian Sholat – Dalil, Tujuan Dan Dasar Hukum
Semoga panduan shalat wajib ini dapat mengantarkan kita semua ke dalam Ridho Allah Subhanallahuwataala.
LENGKAP !!! NIAT SHALAT FARDHU DAN SUNAH BISA ANTUM LIHAT DI SINI :
Syarat Wajib Sholat, Syarat Sah Sholat dan Rukun Sholat yang dikutip dari situs NU Indonesia.
Syarat Wajib Sholat
1. Muslim (Beragama Islam) – Orang yang hanya berserah diri kepada Allah
2. Berakal Sehat dan Sadar
3. Telah sampai dakwah Islam
4. Baligh (Cukup Umur)
Syarat Sah Sholat
1. Aurat tertutup, pastikan jangan sampai ada pakaian yang tersingkap seperti pakaian yang kekecilan sehingga dapat terbuka saat melakukan gerakan sholat
2. Tubuh, Pakaian dan Tempat Sholat Suci dari hadats serta najis
3. Bersuci – Wudhu sesuai yang sudah diajarkan Rasulullah Salawahhualaihi wasalam
4. Masuk waktu shalat
5. Menghadap arah kiblat
6. Tumakninah (Tenang, Khyusuk, Fokus) dan Tertib atau urut sesuai dengan rukun Sholat
Rukun Sholat
Rukun konsekuensinya wajib dilakukan, jika sengaja ditinggalkan atau tidak dilakukan berarti batal.
1. Niat Sholat – Niat adalah berilmu atau bermaksud melakukan sesuatu sekalipun hanya dalam hati, hal tersebut sudah termasuk niat tanpa harus melafalzkannya.
2. Berdiri Tegak dan Pandangan mata mengarah ke tempat Sujud bagi yang mampu – Bagi yang tidak mampu atau memiliki kekurangan fisik dan penyakit tertentu yang membuatnya tidak sanggup berdiri maka bisa lakukan dengan dukuk jika masih tidak mampu bisa dilakukan dengan cara berbaring
3. Takbiratul Ihrâm – Mengucapkan Takbir Allahu akbar ketika mengawali ibadah sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca nantinya
4. Membaca Surat al-Fatihah ; dimana Bismillâhirrahmânirrahîm merupakan bagian ayatnya. Terdapat beberapa pendapat berbeda Imam Syafii berpendapat bahwa Basmalah ikut dibaca dan dikeraskan oleh imam, Imam Ahmad berpendapat dibaca tetapi lirih atau tidak dikeraskan dan Imam Malik sama sekali tidak membaca basmalah.
5. Ruku, Badan turun dan dibungkukan sambil membaca doa saat Ruku – Thumaninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
6. Bangun dari ruku dan Itidal – Thumaninah, (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
7. Sujud – Thumaninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
8. Iftirasy (Duduk diantara dua sujud) – Thumaninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
9. Tasyahhud Akhir – Duduk untuk tasyahhud akhir dan Membaca tasyahhud akhir.
10. Membaca shalawat pada Nabi Sallawahualaihiwasalam saat Tasyahhud Akhir
11. Salam pertama
12. Niat keluar dari shalat
13. Tertib; yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan
Cara Sholat Yang Benar Lengkap Dengan Gambar :
1. Niat Sholat
Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah adalah tidak ada lafadz khusus dalam niat sholat. Niat berasal langsung dari hati, tanpa mengatakan pun sudah memiliki makna dikhususkan sesuai dengan hendak apa yang akan dilakukannya. TIDAK ADA HADITS mengatakan jika akan melaksanakan sholat harus MEMBACA NIAT atau Tidak Ada Hadits tentang Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga tidak ada dalam Hadits.
Berikut ini pendapat melafaldzkan niat Saat Sholat – artikel referensi penjelasan pendapat tentang hukum bacaan niat sholat yang dikutip dariSitus ResmiNU Tentang Hukum Melafalkan Niat dalam Shalat. Disini penulis hanya menyampaikan dari kedua pendapat yang berbeda, untuk bagaimana anda memutuskan akan membaca niat itu bisa ditanyakan langsung lebih lanjut kepada Ustadz yang berada disekitar anda.
Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan khususnya Indonesia saat hendak melaksanakan Sholat.
Niat Sholat Sendiri, Menjadi Makmum dan Imam
Bacaan Doa Niat Sholat Subuh
Ushallii fardash-Shubhi rakataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lillaahi taaalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua rakaat dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Taala.
Bacaan Doa Niat Sholat Dzuhur
Ushallii fardhazh-Zhuhri arbaa rakaaatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi taaalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat rakaat dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Taala.
Bacaan Doa Niat Sholat Ashar
Ushallii fardhal Ashri arbaa rakaaatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi taaalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat rakaat dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Taala.
Bacaan Doa Niat Sholat Maghrib
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa rakaaatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi taaalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga rakaat dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Taala.
Bacaan Doa Niat Sholat Isya
Ushallii fardhal Isyaai arbaa rakaaatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi taaalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya sebanyak empat rakaat dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Taala
2. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat
Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
* Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
* Tangan rapat di samping badan.
* Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
* Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
* Pandangan lurus ke tempat sujud.
* Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.
3. Takbiratul Ihrâm
a. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan
ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.
* Telapak tangan sejajar dengan bahu.
* Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
* Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
* Jari-jari direnggangkan.
* Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping.
* Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
* Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.
Catatan : Mengangkat tangan ketika sholat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.
Allahuakbar
Artinya : Allah Maha Besar
Mengucapkan Takbir Allahuakbar sembari mengangkat tangan ketika mengawali ibadah sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca nantinya.
b. Gerakan Sedekap dalam Salat
Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
* Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
* Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Adapun Bacaan yang diguanakan oleh masyarakat di Indonesia, ada di bawah ini :
c. Bacaan DOA IFTITAH (Sunah)
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-waashiila.
Artinya : Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya : Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.
4. Membaca Surat AL-FATIHAH
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Alhamdu lilla_hi rabbil a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka nabudu wa iyyaaka nastaiin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina anamta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladh-dhaalliin(a).
Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran sangat disarankan membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al Asr, dan An Nasr.
5. Gerakan Dan Bacaan Rukuk – Thuma’ninah
اَللّهُ اَكْبَرُ
Allahuakbar
Artinya : Allah Maha Besar
Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
* Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.
* Turunkan badan ke posisi membungkuk.
* Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
* Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
* Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
* Pinggang direnggangkan dari paha.
* Pandangan lurus ke tempat sujud.
* Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :
Bacaan Doa R U K U
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)
Artinya : Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
6. Gerakan Dan Doa Iktidal – Thuma’ninah
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه
samiallahu liman hamidah
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat samiallahu liman hamidah. Badan kembali tegak berdiri, Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.
Bacaan Doa ITIDAL
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyita min syai-in badu.
Artinya : Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.
7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca Allahu Akbar dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat).
اَللّهُ اَكْبَرُ
Allahuakbar
Artinya : Allah Maha Besar
Bacaan Doa SUJUD dalam Sholat
Subhaana rabbiyal ala wa bi hamdihi. 3x
Artinya : Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya. 3x
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.
Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.
* Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.
* Letakkan kedua lutut ke lantai.
* Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
* Letakkan kening dan hidung ke lantai.
* Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.
* Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
* Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
* Renggangkan pinggang dari paha.
* Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
* Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud.
8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah (Gerakan Duduk antara Dua Sujud)
اَللّهُ اَكْبَرُ
Allahuakbar
Artinya : Allah Maha Besar
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan Allaahu Akbar, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]
Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:
* Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
* Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
* Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
* Badan tegak lurus.
* Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
* Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
* Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
* Pandangan lurus ke tempat sujud.
* Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.
Bacaannya Sebagai Berikut :
DUDUK DIANTARA DUA SUJUD
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfanii warzuqnii wahdinii wa aafinii wafu annii.
Artinya : Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.
9. Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir
Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu sebenarnya ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam Syafii disebut sebagai Sunah abadh yaitu perkara yang disunahkan dalam shalat, dan apabila meninggalkannya (baik disengaja maupun tidak), sunah melakukan sujud sahwi, untuk mengganti kekurangan tersebut. Jadi Tasyahud awal tidak disebutkan dalam rukun Sholat, jadi yang masuk dalam Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud Awal hanya dilakukan pada Sholat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan Sholat maka Tasyahhud Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan Tasyahhud Akhir juga harus ada.
a. Duduk Tasyahhud Akhir (Duduk Tawarruk)
Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu duduk Tawarruk.
اَللّهُ اَكْبَرُ
Allahuakbar
Artinya : Allah Maha Besar
Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.
Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.
* Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
* Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.
* Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
* Badan tegak lurus.
* Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
* Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
* Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
* Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.
b. Bacaan TASYAHUD AKHIR :
Doa Bacaan Sholat – TASYAHUD AKHIR
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu alainaa wa alaa ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.
Artinya : Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah.
10. Membaca Shalawat Nabi
Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca Shalawat, minimal membaca Bacaannya shalawat :
yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :
Allaahumma shalli alaa Muhammadin. Wa alaa aali Muhammadin kamaa shallaita alaa Ibraahiim, wa alaa aali Ibraahiim, wa baarik ala Muhammadin wa alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta alaa Ibraahiim wa alaa aali Ibraahiim, fil aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).
11. Gerakan Salam
Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.
Adapun bacaan salam sebagai berikut :
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: ASSALAAMU ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)
12. Niat Keluar Dari Sholat
An-Nawawi rahimahullah mengatakan, Apakah diwajibkan meniatkan dalam salamanya keluar (shalat)? Ada dua pendapat terkenal, yang paling kuat menurut ulama Khurasan; tidak wajib, karena niat shalat sudah mencakup salam. Dan ini pendapat Abu Hafs bin Wakil dan Abu Abdillah Al-Khotan sebagaimana yang disebutkan oleh pengarang. Imam Al-Haramain mengatakan, Ini adalah pendapat meyoritas. Pembahasan Niat Keluar Sholat Lebih Lanjut : islamqa*info/id/ . Tertib
Mengerjakan rukun-rukun Sholat secara berurutan. Tidak boleh orang sengaja melompati rukun Sholat dalam melaksanakan ibadah sholat yang dapat menyebabkan batalnya sholat jika disengaja meninggalkan salah satu dari rukun tersebut.
FAQ – Pertanayaan Yang Sering Diajukan :
1. Bagaimana cara menghafal bacaan Sholat 5 Waktu bagi pemula ?
Adapun bagi anda yang belajar Sholat dan menghafal Doa Bacaan Sholat bisa lebih lanjut ke-Tutorial Sholat :
2. Bacaan Doa Qunut Subuh ?
Qunut Subuh Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan
3. Apakah Menggunakan Sayiddina Saat Tasyahud Akhir (Atahiyat) ?
Terdapat 2 pendapat mengenai bacaan sholat pada athaiyat apakah menggunakan Sayidina atau tidak.
Pendapat 1: Boleh dan Dianjurkan
Berikut yang saya kutip dari situs resmi NU mengenai bacaan Sayidina pada TASYAHUD AKHIR saat Sholat
membaca sayyidina ketika membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW boleh-boleh saja, bahkan dianjurkan. Demikian pula ketika membaca tasyahud di dalam shalat.
KH Muhyiddin Abdusshomad – Referensi Situs :nu.or.id
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Ketua PCNU Jember
Pendapat 2: Cenderung berpendapatTidakmenggunakan Sayidina saat TASYAHUD AKHIR
Penjelasan LengkapUstadz Adi Hidayat Youtube
عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ قَالَ قُلْنَا أَوْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَرْتَنَا أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ وَأَنْ نُسَلِّمَ عَلَيْكَ فَأَمَّا السَّلَامُ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ قَالَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
976. Dari Kaab bin Ujrah RA, ia berkata, Kami berkata, atau mereka berkata, Wahai Rasulullah! Engkau telah memerintahkan kepada kami untuk mengucapkan shalawat dan salam kepada engkau. Mengenai salam, kami telah ketahui, tapi bagaimana cara kami membaca shalawat kepada engkau? Beliau bersabda, Ucapkanlah, Allaahumma shalli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad. Kamaa shallaita alaa Ibraahiim. Wa baarik alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta alaa Ibraahiim. Innaka hamiidun majiid (Wahai Allah, semoga Engkau tetap melimpahkan rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Ibrahim. Semoga Engkau tetap melimpahkan berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. {Shahih: Muttafaq Alaih} -HR. Abu Daud
dan didukung hadits Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.. (HR. Baihaqi, 2/298)
Kedua pendapat diatas sama sama memiliki alasan masing-masing. Diluar dari semua itu, kesimpulan saya yang paling baik adalahLaksanakanlah Sholat, sholatlah tepat waktu, berjamaan dan khyusuk.
4. Saya mualaf, saya mau bertanya apakah dalam shalat rakaat pertama membaca surah al-fatihah dan al-falaq lalu rakaat kedua kita mengulangi surah yg sama bleh atau tidak??
Boleh, tetapi sangat dianjurkan lebih baik difariasi dengan ayat atau surat yang lain dirokaat kedua setelah alfatihah
5. Belajar Sholat sambil membaca Bacaan Sholat karena belum hafal dan bagaimana cara agar mudah hafal untuk pemula, anak baru belajar ataupun mualaf ?
Untuk praktik sholatnya bisa dilakukan di rumah dengan mendengarkan audio bacaan sholat dan juga membaca melalui buku. berlahan hingga hafal dan lancar kemudian bisa mencoba praktik tanpa Audio dan juga tanpa Bacaan Tuntunan Sholat. Tetapi jika memang posisi sedang di luar rumah ada baiknya tinggal mengikuti Muslim yang lainnya seperti Wudhu dan gerakan sholat. untuk bacaan nya bisa melalui audio rekaman suara bacaan sholat.
Untuk menghafal sangat dianjurkan dengan menggunakanHead Setyang sudah di isi denganAudio bacaan Sholatsehingga akan jauhlebih mudah diingatdanhafalkan.selain itu dengan cara menghafalkan bacaan melalui media headset dari HP android sholat akan lebih Khyusu karena tidak ada gerakan tambahan pada saat menghafalkan
6. Bolehkah dalam sholat 4 & 3 rakaat (Dzuhur, Ashar, Isya & Maghrib) membaca ayat2/ surat pendek ?
saya sendiri mengikuti pendapat kebanyakan ulama yang tidak membaca surat atau ayat lain setelah alfatihah di rokaat ke-3 ataupun ke-4.
dan banyak pendapat ulama setelah membaca Al-Fatihah, lebih baikTidak Usahmembaca ayat atau surat Al Quran pada saat rokaat ke 3 ataupun 4, sebagaimana hadits :
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ketika shalat dzuhur, di dua rakaat pertama beliau membaca al-Fatihah dan dua surat. Sementara di dua rakaat terakhir beliau membaca al-Fatihah. Beliau membacanya hingga kami terdengar ayat. Beliau baca lebih panjang di rakaat pertama, tidak sepanjang di rakaat kedua. Demikian pula ketika shalat asar dan subuh. (HR. Bukhari 776 & Muslim 1041).
Tetapi ada juga beberapa ulama yang berpendapat boleh untuk membaca
7. Hukum Membaca Doa Iftitah
Para ulama menganggap bahwa membaca doa iftitah dihukumi sunnah, tidak sampai tingkatan wajib. Inilah pendapat jumhur (mayoritas ulama).
Penjelasan lebih lanjut : rumaysho.com
Penjelasan lengkap : Video Ceramah Ustadz Abdul Somad – Hukum doa iftita pada saat sholat
8. Hukum Membaca Doa Qunut, Apakah Boleh tidak membaca Doa Qunut ?
Terdapat dua pendapat yang berbeda mengenai Hukum Doa Qunut Subuh
Berikut ini pernyataan yang dikutip dari situs resmi NU :Fasal tentang Doa Qunut
Imam Nawawi menerangkan dalam kitab Majmunya:
مَذْهَبُنَا أَنَّهُ يُسْتَحَبُّ القَُنُوْتُ فِيْهَا سَوَاءٌ نَزَلَتْ نَازِلَةٌ أَمْ لَمْ تَنْزِلْ وَبِهَذَا قَالَ أَكْثَرُ السَّلَفِ
Dalam Madzhab kita (madzhab Syafii) disunnahkan membaca qunut dalam shalat Shubuh, baik karena ada mushibah maupun tidak. Inilah pendapat mayoritas ulma salaf. (al-Majmu, juz 1 : 504)
Bolah atau Tidak, bagi yang tidak membaca qunut terdapat hadits yang mendukung dan yang membaca juga terdapat hadits pendukungnya, sehingga terdapat dua pilihan yang mana yang mau diikuti.
Yang paling penting adalah melaksanakan Sholat Subuh, jika imam Qunut maka ikut Qunut dan jika tidak maka juga tidak.
Sebagaimana disampaikan Ali bin Abi Thalib dan Muadz bin Jabal :
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ الصَّلَاةَ وَالْإِمَامُ عَلَى حَالٍ فَلْيَصْنَعْ كَمَا يَصْنَعُ الْإِمَامُ
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan shalat dan imam sedang dalam suatu keadaan, maka hendaklah ia berbuat seperti imam berbuat. [HR at Tirmidzi, dan dishahihkan al Albani dalam Shahih Sunan at Tirmidzi, no. 484]
Kolom Komentar dimatikan karena untuk menghindari aktifitas Spaming iklan yang tidak diinginkan. Jika ada pertanyaan perihal agama, terlebih dulu bisa ditanyakan pada Ustadz disekitar lingkungan anda. Jika terdapat pertanyaan seputar Website atau terdapat kendala dalam akses blog ini atau terdapat kritik dan saran silahkan kontak Admin secara langsung.