Berapa Lama Hidung Tidak Bisa Mencium Bau
Halodoc, Jakarta – Namun, pernahkah kamu membayangkan bagaimana jika kemampuan utama dari indera penciuman ini menghilang? Biasanya, orang yang sedang mengalami flu berat tidak bisa mencium bau atau aroma untuk sesaat. Normalnya, ketika ada aroma yang beredar di udara, sel saraf penciuman akan memberi sinyal ke otak, sehingga kamu bisa mengidentifikasi dan mengenali bau. Umumnya, anosmia disebabkan oleh hidung tersumbat karena flu, alergi, infeksi sinus, atau kualitas udara yang buruk. Beberapa kondisi kesehatan ini juga bisa menyebabkan anosmia, yaitu usia yang sudah lanjut (di atas 60 tahun), parkinson, penyakit alzheimer, diabetes, tumor otak, gangguan nutrisi, riwayat operasi hidung, dan multiple sclerosis. Download dan gunakan aplikasi Halodoc agar kamu bisa tanya jawab dengan dokter atau membuat janji jika harus berobat ke rumah sakit.
Guna mengantisipasi, pengidap disarankan untuk lebih cermat melihat kondisi bahan makanan dan memeriksa tanggal kedaluwarsanya. Kehilangan kemampuan penciuman membuat pengidap anosmia kurang peka terhadap bahaya di rumah, seperti kebakaran atau kebocoran gas. Anosmia yang disebabkan karena flu, alergi, dan sinus biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Selain itu, penyebab anosmia lainnya bisa berasal dari masalah kesehatan seperti flu, sinusitis, efek samping sejumlah obat, stroke, sampai tumor. Melansir Cleveland Clinic, penyebab anosmia yang utama yakni berasal dari infeksi virus seperti flu sampai Covid-19. Melansir Michigan Medicine, anosmia terkadang bisa sembuh sendiri tanpa terapi khusus setelah kondisi penyakitnya membaik.
Anosmia umumnya sembuh dalam hitungan hari sampai bulan, tergantung kondisi akar penyebab hidung tidak bisa mencium bau. Ketika menghirup aroma tersebut, penderita disarankan untuk mengingat kembali seperti apa bau mawar, lemon, atau kayu putih.
Konsep terapi bau untuk menyembuhkan anosmia tersebut yakni menggabungkan citra visual dengan stimulasi aroma.
Tak Bisa Mencium Bau, Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan agar Sembuh dari Anosmia? Teman-teman mungkin sering mendengar istilah medis anosmia, yaitu kondisi saat seseorang tidak bisa mencium bau.
Bobo.id – Teman-teman mungkin sering mendengar istilah medis anosmia, yaitu kondisi saat seseorang tidak bisa mencium bau. Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar anosmia bisa sembuh atau indra penciuman kembali normal?
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan anosmia atau hilangnya kemampuan hidung mencium bau, teman-teman. Misalnya hidung tersumbat saat pilek, alergi, infeksi sinus, usia lanjut, atau kualitas udara yang buruk. Umumnya, anosmia jenis ini adalah penyakit bawaan yang membuat penyandangnya tidak bisa mencium bau seumur hidup.
Jika segera diobati, anosmia jenis ini bisa sembuh atau membaik dalam waktu seminggu hingga sebulan. Jika teman-teman mengalami kesulitan mencium aroma, sebaiknya segera sampaikan pada orang dewasa dan memeriksa penyebabnya ke dokter, ya.
Tak hanya covid-19, flu berat juga bisa menyebabkan anosmia disertai dengan pilek dan hidung tersumbat. Tidak hanya Covid-19, dikutip dari jurnal Rhinology, anosmia juga merupakan gejala umum pilek akut atau flu berat.
Selain itu, anosmia akibat Covid-19 juga biasanya disertai dengan kehilangan indra perasa (ageusia), sehingga tidak bisa mendeteksi rasa pahit atau manis. Hal lain yang membedakan anosmia Covid-19 dengan penyebab lainnya adalah adanya kemungkinan parosmia pada penderita Covid-19.
Mengingat anosmia adalah salah satu gejala yang muncul akibat penyakit tertentu, mengobati penyebabnya bisa membantu memulihkan indra penciuman. Meski begitu, ada beberapa hal yang direkomendasikan dokter untuk mengatasi gejala anosmia berdasarkan penyebabnya, antara lain:. Latihan penciuman untuk mengatasi anosmia akibat Covid-19 dilakukan dengan menghirup empat aroma berbeda setiap 2 kali sehari. Lakukan cara di atas sebanyak dua kali sehari selama empat bulan atau sampai penciuman Anda kembali.
Tidak hanya Covid-19, kehilangan indra penciuman atau anosmia juga bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk flu berat. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait cara mengatasi anosmia melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
“Ada pasien saya yang belum juga pulih sejak terpapar Covid-19,” katanya, seperti dikutip laman ugm.ac.id. Menurut Goldberg, temuan tersebut sejalan dengan apa yang ia temukan bersama kebanyakan dokter spesialis penyakit menular lainnya.
“Lebih kurang setengah dari orang-orang dengan Covid-19 mengalami kehilangan penciuman atau perasa, dan banyak yang belum 100 % pulih dalam lima bulan,” ucapnya. Namun, Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan sekaligus profesor dari Washington University School of Medicine in St. Louis, Missouri, Jay Piccirillo, MD mengatakan, kabar baiknya adalah sekitar % kasus anosmia terkait Covid-19 dapat kembali pulih dalam waktu dua minggu hingga 1 bulan.
Sambil menunggu anosmia sembuh, kita bisa melatih indra penciuman dengan mencium bermacam-macam bau, seperti kopi, jeruk nipis, dll.
Awalnya, bau disebabkan oleh molekul zat kimia tertentu yang masuk lewat hidung Anda. Molekul bau ini terhubung dengan jaringan yang disebut epitel, isinya sel reseptor penciuman yang bertugas mengunci molekul bau.
Di dalam hidung Anda, molekul tersebut akan larut dalam lendir dan terbawa sampai saraf pembau yang ada di bagian atas hidung. Saraf pembau menerima molekul tersebut sebagai rangsangan bau.
Rangsangan tersebut kemudian diteruskan ke otak untuk menentukan seperti apakah bau yang Anda cium. Apa saja efek mencium bau menyengat untuk kesehatan?
Efek mencium bau menyengat pada kesehatan tergantung dari si pemilik hidung itu sendiri. Beberapa mungkin merasakan efek samping yang merepotkan setelah mencium bau badan orang sebelah, sedangkan yang lain mungkin tidak merasakan apapun meski sama-sama kebauan.