Cara Melancarkan Haid Setelah Berhenti KB Suntik
Beranda / Informasi Kesehatan / Kesehatan Wanita / Cara Melancarkan Haid setelah Berhenti KB Suntik
Terbit: 17 November 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter
Menjarakkan kehamilan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya KB suntik. Namun setelah KB suntik dihentikan, seringkali haid tak kunjung datang. Berikut cara melancarkan haid setelah KB suntik tidak dilanjutkan.
Mengenal KB Suntik dan Manfaatnya
KB suntik dapat dilakukan setiap satu bulan sekali atau tiga bulan sekali. Kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah ovarium melepaskan sel telur, serta menipiskan dinding rahim untuk mencegah sel telur yang ‘lolos’ menempel.
Hormon aktif yang terkandung di dalam KB suntik adalah progestin. Hormon inilah yang bertugas menghambat proses ovulasi. Progestin menebalkan lendir serviks serta menipiskan endometrium.
KB suntik memberi beberapa manfaat bagi pemakainya, misalnya nyeri haid dan gejala PMS yang menghilang. Keefektifan KB ini sangat tinggi, yaitu mencapai 99%.
Cara Melancarkan Haid Setelah KB Suntik
Walaupun KB suntik menyebabkan haid sering tidak lancar, tetapi ada cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya. Baik cara melancarkan haid setelah KB suntik 1 bulan dihentikan, maupun cara melancarkan haid setelah KB suntik 3 bulan, kurang lebih sama.
Berikut 5 cara membuat haid setelah kb suntik, di antaranya:
1. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup akan memberi waktu kepada tubuh untuk menormalkan kondisinya. Produksi hormon, perbaikan sel dan hal-hal penting lain terjadi saat tubuh diistirahatkan.
Usahakan paling tidak tidur 6 jam sehari. Jika bisa 8 jam tentu lebih baik lagi. Di sela-sela kesibukan sehari-hari, sempatkan tidur siang (power nap) paling tidak 15 menit.
2. Jangan stres
Telah umum diketahui bahwa stress sangat berpengaruh terhadap siklus bulanan wanita. Stres dapat memicu produksi hormon endorfin. Endorfin dapat menghambat kinerja gonadotropin releasing, hormon pengatur siklus menstruasi.
Akibatnya, GnRH tidak bisa mengendalikan siklus bulanan agar tetap normal. Jadwal haid pun bisa terlambat atau tidak datang sama sekali.
3. Menjaga berat badan
Berat badan berlebih menghambat fungsi ovarium sebagai produsen sel telur. Menstruasi pun jadi terhambat. Sebaliknya, berat badan yang kurang juga dapat mengakibatkan amenore—yaitu kondisi dimana massa tubuh terlalu rendah.
Amenore terjadi karena asupan protein dan kalori yang kurang. Kekurangan zat gizi menjadikan tubuh stres dan produksi hormon terganggu.
4. Mengkonsumsi minuman herbal
Beberapa herbal diketahui dapat memperlancar haid. Misalnya kunyit, jahe dan kayu manis. Meminum air perasan kunyit selain dapat melancarkan haid juga membantu meningkatkan imunitas dan mencegah infeksi.
Namun perlu diingat bahwa sebelum mengkonsumsi herbal, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan ahlinya. Terutama jika di saat yang bersamaan sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
5. Menghubungi dokter
Hal terakhir yang dapat dilakukan jika haid tidak kunjung datang adalah menghubungi dokter. Dokter kandungan biasanya akan memeriksa kondisi Anda, karena bisa jadi ada penyebab lainnya sehingga haid tidak kunjung datang.
Dokter akan melakukan diagnosis, termasuk:
* Mengganti kontrasepsi dengan jenis non hormonal. Misalnya kondom atau spiral.
* Memeriksa kondisi lebih lanjut, karena tidak kunjung haid bisa jadi diakibatkan oleh kondisi abnormal pada organ reproduksi.
* Memberikan obat penormal hormon.
Efek Samping Suntik KB
Sebenarnya, berapa lamapun seorang wanita memakai KB suntik tidak akan mengganggu tingkat kesuburannya. Namun seringkali hormon yang terkandung di dalam kontrasepsi ini mengganggu siklus menstruasi pemakainya.
Pada banyak kasus, 6-12 bulan setelah suntikan pertama siklus haid akan kacau. Haid tidak kunjung datang, atau justru terus-menerus timbul flek walau di luar siklus bulanan. Selain itu, KB suntik juga dapat mengakibatkan efek samping lain, misalnya:
1. Setelah dihentikan, butuh waktu lama agar dapat hamil
Kondisi ini dipicu oleh penggunaan hormon di dalam KB suntik. Setelah KB dihentikan, tubuh perlu waktu untuk mengubah kembali susunan hormonnya. Rata-rata seorang wanita butuh 10 bulan setelah berhenti KB agar dapat hamil kembali.
2. Meningkatkan risiko osteoporosis
Karena risiko inilah, KB suntik 1 bulan atau 3 bulan tidak dianjurkan untuk wanita berusia di bawah 18 tahun. Efek menurunkan kepadatan tulang ini biasanya terjadi pada pemakaian jangka panjang.
Efek ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan tinggi kalsium, fosfor, serta banyak mengambil vitamin D dari sinar matahari. Kabar baiknya, jika telah berhenti menggunakannya, kepadatan tulang akan kembali normal.
3. Sering sakit kepala
Efek samping ini dimiliki oleh hampir semua KB hormonal. Sebut saja pil KB atau IUD. Efek ini juga muncul jika penggunaan KB dalam jangka waktu panjang.
Namun jika sakit kepala yang timbul sangat hebat hingga mengganggu aktivitas, sebaiknya hentikan pemakaian KB suntik. Mintalah kepada dokter untuk mengganti jenis KB menjadi KB non hormonal.
4. Perut kembung
Perut kembung, sebah, dan kram yang dirasakan pengguna KB suntik diakibatkan oleh:
* Kinerja usus yang lambat akibat hormon progesteron.
* Penumpukan cairan tubuh pada payudara, pinggul, perut dan paha.
* Adaptasi tubuh dengan kondisi hormon progesteron yang meningkat.
Efek samping ini biasanya dialami saat suntikan pertama. Perlahan akan menghilang saat tubuh sudah terbiasa.
5. Meningkatkan berat badan
Bukan hanya KB suntik, pil KB juga memiliki efek samping meningkatkan berat badan penggunanya. Rata-rata wanita yang memakai KB hormonal mengalami kenaikan berat badan 1-5 kg.
Efek samping ini dapat diatasi dengan mengatur pola makan dan gaya hidup serta berolahraga. Namun jika kenaikan sangat tinggi dan mulai mengganggu kesehatan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengganti jenis kontrasepsi.
Efek samping penggunaan KB suntik umumnya hanya terjadi sementara saja. Namun jika cara melancarkan haid setelah KB suntik di atas tidak bekerja, mungkin saatnya mempertimbangkan jenis kontrasepsi lainnya. Berkonsultasilah dengan dokter segera.
1. Gurevich, Rachel. 2020. When Will You Get Pregnant After Depo-Provera? /when-will-you-get-pregnant-after-depo-provera . (Diakses pada 15 November 2021).
2. Stacey, Dawn. 2021. Must-Know Facts About Starting and Stopping Depo-Provera. /starting-and-stopping-depo-provera . (Diakses pada 15 November 2021).
3. Villines, Zawn. 2021. Late periods after stopping birth control. /articles/late-period-after-stopping-birth-control. (Diakses pada 15 November 2021).
DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi