Cara Membuat Proposal Usaha Dan Contohnya
Proposal usaha dan bisnis dapat meningkatkan atau menjauhkan peluang kamu untuk mendapatkan klien baru, tergantung bagaimana cara kamu membuatnya. Sehingga, kamu perlu referensi dan wawasan agar dapat membuat proposal bisnis yang bagus. Lalu, bagaimana cara menulis proposal bisnis yang benar?
Apa Itu Proposal Usaha
Proposal usaha adalah dokumen yang akan dikirim ke calon klien yang berisi uraian penawaran produk atau layanan dan menonjolkan keunggulannya agar klien tertarik. Dokumen ini dirancang untuk membujuk klien agar membeli produk atau layanan kamu.
Baca Juga:
Apa itu Agribisnis, Prospek Bisnis, & Contohnya
Mengenal Bisnis Startup: Peluang dan Tips untuk Memulainya
Tujuan Pembuatan Proposal Usaha
Kamu bisa menyusun dokumen ini untuk keperluan menyelesaikan pekerjaan atau proyek tertentu, untuk menyediakan layanan, atau untuk menjadi vendor produk tertentu. Proposal bisnis bisa berupa dokumen digital atau cetak yang menjelaskan fitur produk atau layanan, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan prospek.
Dengan kata lain, proposal bisnis menunjukkan bagaimana produk atau layanan yang kamu tawarkan mampu menjawab kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pelanggan yang dimaksud disini dapat berupa individu maupun badan usaha.
Baca Juga: Badan Usaha adalah: Pengertian dan Bentuknya
Jenis-Jenis Proposal Usaha
Pada umumnya, proposal usaha dapat digolongkan menjadi proposal solicited (dapat diminta) dan unsolicited (tidak dapat diminta). Kemudian, proposal solicited pun ada dua macam, yakni yang formal dan informal. Mau tahu seperti apa perbedaannya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Proposal Usaha Solicited Informal
Tawaran bisnis solicited informal umumnya ditulis ketika tidak ada permintaan untuk proposal secara resmi. Karena itu, proposal solicited secara informal biasanya membutuhkan lebih banyak riset dan penelitian.
Jenis proposal ini merupakan hasil dari percakapan informal dari kedua belah pihak dan tidak didasarkan pada permintaan resmi yang seringkali berisi lebih banyak detail.
Misalnya, kamu menemui sebuah perusahaan A dan tertarik dengan produk yang mereka tawarkan. Sebagai hasil dari percakapan informal antara kamu dan perusahaan tersebut, maka kamu meminta dokumen untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk yang mereka tawarkan.
2. Proposal Usaha Solicited Formal
Adapun proposal bisnis solicited formal (resmi) merupakan dokumen saat kamu menanggapi permintaan resmi untuk menulis proposal usaha. Pada kasus ini, kamu harus mengetahui semua persyaratan dan memiliki lebih banyak informasi tentang calon pembeli.
Sebagai contoh, ada perusahaan A yang merupakan klien tetap perusahaan kamu. Oleh sebab itu, perusahaan A bersedia untuk memesan dan ingin memeriksa ulang persyaratan sebelum membayar.
Perusahaan A meminta perusahaan kamu untuk mengirimkan proposal bisnis, yang berisi nama barang, harga, pengiriman, dan lain-lain.
Setelah menerima penawaran, perusahaan A wajib merespons selama periode yang disepakati. Apabila perusahaan A menyetujui syarat dan ketentuan, maka penawaran akan berubah menjadi perjanjian pembelian yang mengikat secara hukum.
3. Proposal Usaha Unsolicited
Jenis proposal bisnis yang ketiga yakni proposal bisnis unsolicited yang paling sering digunakan dalam strategi pemasaran dan penjualan. Pasalnya, tujuan proposal ini yaitu untuk membuat banyak calon konsumen lebih tertarik dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Meskipun begitu, pembuatannya tetap memerlukan riset pasar tambahan, personalisasi, dan mengidentifikasi titik-titik keluhan pelanggan. Selain itu, kamu juga harus dapat mengusulkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembeli.
Contohnya, kamu sedang menjalankan kampanye suatu jasa dan ingin memberitahu Perusahaan A tentang layanan yang kamu tawarkan. Jadi, kamu harus membuat proposal umum yang berisi pengenalan perusahaan kamu beserta keahlian, persyaratan kerjasama, program kemitraan, dan informasi terkait bisnis lainnya.
Baca Juga: Contoh Surat Perjanjian Kerjasama untuk Berbagai Bisnis
Langkah-Langkah Membuat Proposal Usaha
Setelah tahu apa itu proposal usaha, selanjutnya kamu juga harus pahami bagaimana cara membuatnya. Berikut ini langkah-langkah membuat proposal bisnis yang bisa kamu ikuti:
1. Buat Judul Halaman
Proposal bisnis yang kamu buat harus dimulai dengan halaman judul. Pada halaman tersebut, kamu harus menyertakan nama kamu, nama perusahaan kamu, nama orang yang kamu kirimkan proposal, dan tanggal pengiriman.
2. Tulis Daftar Isi dengan Runtut
Tergantung pada berapa lama proposal bisnis yang kamu buat, daftar isi juga menjadi bagian yang cukup penting untuk memudahkan calon klien mengetahui bagian-bagian proposal kamu. Daftar isi juga bisa membuat proposal kamu dapat dipindai dan mudah dibaca.
Sertakan setelah halaman judul sebelum kamu memulai ke bagian yang lebih detail. Jika kamu mengirimkannya dalam format PDF, ada baiknya beri hyperlink ke setiap bab, jadi calon klien kamu mudah untuk membaca bab tertentu.
3. Buat Ringkasan Rencana Bisnis
Ringkasan dari rencana bisnis adalah pokok dalam semua jenis laporan tahunan, rencana proyek, dan bahkan rencana pemasaran. Tulis bagian ini dengan ringkasan singkat dari seluruh isi dokumen proposal bisnis kamu.
Dengan kata lain, tulis garis besar proposal usaha yang mudah dilihat dan menonjolkan proposisi nilai dari bisnis kamu.
Ketika membuat ringkasan rencana bisnis ini, calon klien bisa lebih mengenal perusahaan kamu. Jangan lupa berikan gambaran umum tentang visi misi perusahaan dan tonjolkan pencapaian bisnis kamu.
Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan, Contoh, Dan Fungsinya Untuk Bisnis
4. Buat Pernyataan Masalah
Inti dari penulisan proposal bisnis yaitu untuk menyelesaikan masalah klien. Sehingga, kamu harus bisa menguraikan pernyataan masalah sejelas mungkin. Bagian ini berfungsi mengembangkan rasa urgensi dalam prospek bisnis kamu dan calon klien akan merasa bahwa produk atau layanan yang kamu tawarkan bisa jadi solusi.
5. Usulan Solusi
Di bagian ini, tunjukkan bahwa produk kamu dapat mengurangi permasalahan calon pembeli. Bagian ini bisa kamu masukan ke bagian pernyataan masalah, tetapi ada baiknya juga jika kamu bisa menjelaskannya secara lebih komprehensif menguraikan detailnya secara terpisah.
Baca Juga: Apa itu Analisis Peluang Usaha
Demi menunjukkan lebih lanjut seberapa siap bisnis kamu, penting untuk menguraikan langkah selanjutnya yang akan kamu ambil jika klien memutuskan untuk bekerjasama. Jadi, buat timeline dan jadwal yang jelas serta sistematis. Kamu bisa menyajikannya dalam bentuk flow chart, roadmap dengan deadline, atau membuat infografis timeline.
7. Buat Lampiran Harga dan Metode Pembayaran
Selanjutnya, kamu juga perlu menguraikan tentang harga produk atau layanan, jadwal dan metode pembayaran, syarat pembayaran, serta aspek hukum yang terlibat dalam kesepakatan ini. Ketika menetapkan harga produk, sebaiknya kamu gunakan tabel perbandingan harga atau riset harga pasar terlebih dahulu.
8. Buat Kesimpulan
Saat menulis bagian ini, usahakan untuk menekankan kembali pemahaman tentang produk atau layanan kamu beserta solusi, kualifikasi, dan hal penting lainnya. Bila perlu, buat kebijakan mengenai kesepakatan bila sewaktu-waktu terjadi kendala atau pelanggaran oleh salah satu pihak dan solusi untuk menyelesaikannya.
Baca Juga: Ini Pinjaman dengan Bunga Rendah tanpa Jaminan
Contoh Proposal Usaha
Agar membantu kamu lebih memahami tentang dokumen ini, ada baiknya jika kamu lihat bagaimana contoh proposal usaha. Perhatikan contoh berikut ini!
Pinternesia
Sudah Siap untuk Membuat Proposal Usaha?
Nah, itulah penjelasan tentang pengertian, cara membuat, beserta contoh proposal usaha yang penting untuk kamu ketahui. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam membuat proposal bisnis yang lebih baik untuk mengembangkan usaha kamu.
Baca Juga: Surat Izin Usaha Perdagangan: Pengertian, Cara Membuat dan Contohnya