Cara Menanam Cabe Rawit Media Benih Penanaman Perawatan Dan Panen
Cara Menanam Cabe Rawit : Media, Benih, Penanaman, Perawatan Dan Panen – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Cara Menanam Cabe Rawit.
Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskanCara Menanam Cabe Rawit bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Cara Menanam Cabe Rawit berikut ini.
Cabai rawit ialah salah satu jenis cabai kesukaan di Indonesia. Sebabnya sebab jenis cabai ini dapat memberikan sensasi pedas yang begitu terasa.
Ya, cabai rawit kerap kali digunakan buat menemani makanan gorengan ataupun dijadikan sambal. Mangulas cabai rawit, nyatanya cabai rawit sangat gampang ditanam dihalaman rumah.
Apalagi cabai rawit pula bisa berkembang dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi serta nyaris semua jenis tanah sesuai ditanami. Tidak hanya itu, budidaya cabai rawit relatif lebih tahan serbuan hama.
Langkah awal yang wajib kalian lakukan ialah sediakan media semai. Pengolahan tanah dimulai dengan mencangkul sedalam hampir 40 centimeter.
Hendaknya media buat penyemaian merupakan suatu lahan yang dicampur tanah, pupuk kandang ataupun kompos serta sekam bakar dengan perbandingan 3:2:1. Untuk menghindari serbuan penyakit, media semai terlebih dulu disterilisasi.
Di mana sterilisasi dilakukan dengan menjemur dibawah panas matahari. Setelah itu didinginkan, dimasukan ke dalam wadah penyemaian yang setelah itu disiram.
Tetapi kalian pula dapat menggunakan wadah semai seperti polybag kecil, kantung plastik, daun pisang, nampan plastik, ataupun menggunakan gelas plastik sisa minuman yang diberi lubang.
Pemilihan benih cabe rawit
Dewasa ini sudah banyak ada benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Memilih benih yang sifatnya cocok dengan keadaan lahan masing-masing.
Apabila susah didapatkan ataupun biayanya mahal, kita dapat menyeleksi benih cabe rawit sendiri. Benih cabe rawit dapat didapatkan dari hasil panen sebelumnya.
Pakai buah dari hasil panen ke-4 sampai ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini umumnya mempunyai biji yang maksimal.
Pada hasil panen awal sampai ketiga, biji dalam buah cabe rawit umumnya masih sedikit. Sebaliknya menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tetapi ukurannya kecil-kecil.
Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tumbuhan yang sehat serta nampak kokoh. Dari tumbuhan tersebut pilih buah yang wujudnya sempurna, bebas dari serbuan penyakit serta hama.
Setelah itu perkenankan buah tersebut menua pada tumbuhan. Jika mengizinkan maka buah sampai mengering di tumbuhan.
Sehabis buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang ada pada bagian pangkal serta ujung buah, ambil biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah umumnya yang sangat bermutu.
Setelah itu rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang sesuai jadi benih ialah yang berisi serta tenggelam dalam air.
Setelah itu jemur biji tersebut sampai kering, kira-kira selama 3 hari. Kecuali buat benih organik, kita dapat memberikan fungisida untuk menjauhi serbuan jamur.
Setelah itu simpan benih ditempat yang kering serta masih mempunyai perputaran udara. Apabila penyimpanannya benar, benih cabe rawit dapat bertahan sampai 2 tahun.
Benih yang baik memiliki daya berkembang sampai 80 persen. Terus menjadi lama benih ditaruh, daya tumbuhnya akan terus menurun. Apabila energi tumbuhnya kurang dari 50 persen, hendaknya jangan pakai benih tersebut.
Penyemaian benih cabe rawit
Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabe rawit hampir 0,5 kilogram. Benih tersebut wajib disemaikan terlebih dulu buat dijadikan bibit.
Tempat penyemaian sebaiknya diberi naungan buat menjauhi terik matahari langsung, kucuran hujan deras serta terpaan angin.
Siapkan polybag berdimensi 5×10 centimeter setelah itu isi dengan media persemaian sampai¾ bagiannya. Media persemaian terdiri dari kombinasi tanah, arang sekam serta kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Ayak terlebih dulu bahan-bahan tersebut serta aduk secara menyeluruh. Silahkan baca lebih lanjut membuat media persemaian.
Setelah media persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Artinya buat memicu perkembangan.
Setelah itu masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 centimeter, tutup permukaannya dengan media tanam.
Penyiraman dilakukan tiap pagi serta sore. Supaya kucuran air tidak mengganggu media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran.
Setelah itu siram permukaan kertas koran dengan gembor sampai airnya menetes ke permukaan polybag.
Benih hendak berkembang jadi bibit cabe rawit optimal setelah 2 minggu. Tetapi umumnya pada hari ke-7 bibit telah mulai berkembang.
Bibit cabe rawit baru dapat dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai ataupun kira-kira berusia 1 sampai 1,5 bulan.
Proses Penanaman serta Pemupukan
Proses Penanaman Cabai
Metode menanam cabai rawit berikutnya ialah proses penanaman. Setelah berusia 4 minggu, pindahkan benih cabai pada lahan yang sudah disiapkan.
Jangan lupa buat menggemburkan tanah lahan serta memberikan pupuk. Berhati-hatilah dikala membebaskan benih dari polybag supaya pangkal tidak rusak.
Bila kalian selalu memakai polybag, gunakanlah polybag dengan diameter minimum 30 centimeter. Dapat pula memakai ember sisa yang telah dibersihkan.
Gunakanlah perbandingan 3:2:1 dengan rincian tanah, pupuk, serta sekam mentah buat tempat menanam.
Pemupukan Cabai
Metode menanam cabai rawit berikutnya ialah dengan pemupukan. Selama masa penanaman, rajinlah berikan pupuk. Pakai pupuk kompos sehingga cabai jadi lebih organik.
Setelah di pupuk yang awal kali, kalian wajib meningkatkan pupuk susulan kisaran usia tumbuhan cabai rawit 1 bulan.
Berikutnya tiap panen secara terus menerus di berikan pupuk susulan. Pemupukan dapat memakai pupuk organik ataupun kompos ataupun dengan pupuk cair.
Tambahkan pupuk cair yang telah di larutkan dengan perbandingan 100ml/tumbuhan. Bila memakai pupuk kompos berikan gr/tumbuhan. Ataupun memakai pupuk NPK serta urea.
Perawatan serta Panen
Perawatan Cabai
Metode menanam cabai rawit pastinya wajib melalui perawatan yang baik. Jangan lupa buat menyirami cabai tiap hari. Penyiraman dibutuhkan dikala masa kemarau saja.
Apabila konsidisi sangat kering tumbuhan cabai rawit dapat mati. Pengairan dapat dilakukan dengan kocoran ataupun merendam bedengan. Perendaman bendengan cukuo dilakukan tiap 2 minggu sekali.
Tidak hanya itu, sering-sering melihat apakah terdapat tumbuhan lain yang berkembang yang hendak mengusik perkembangan cabai. Bila ada cabut secara teratur supaya cabai dapat berkembang dengan baik.
Perawatan lain yang dibutuhkan ialah penyiangan. Sebab budidaya cabai rawit tidak sering memakai mulsa hingga penyiangan wajib dilakukan lebih intens. Usahakan pula bedengan buat bersih dari gulma.
Saat cabai sudah berkembang sempurna. Kalian dapat melakukan panen. Pemanenan hendaknya dilakukan pada pagi hari. Triknya dengan memetik buah beserta tangkainya.
Buah cabai rawit yang dikehendaki ialah yang wujudnya ramping serta padat berisi. Jenis buah semacam ini umumnya rasanya pedas serta dihargai lebih besar di pasar dibandingkan buah yang besar tetapi kopong.
Umumnya cabai rawit telah mulai berbuah serta dapat dipanen setelah berusia 2,5-3 bulan semenjak bibit ditanam. Periode panen dapat berlangsung sepanjang 6 bulan apalagi lebih.
Usia tumbuhan cabai rawit dapat mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut dapat berlangsung kali.
Tetapi terus menjadi tua tumbuhan, produktivitasnya terus menjadi rendah sehingga tidak murah lagi buat dipelihara. Seperti itu beberpa metode menanam cabai rawit yang dapat kalian terapkan.
Sesungguhnya proses-prosesnya tidak begitu susah untuk diikuti, tetapi bila kalian mau hasilnya lebih maksimal, berkonsultasilah dengan ahlinya dalam menanam cabai rawit ini.
Demikian penjelasan kami tentang Cara Menanam Cabe Rawit dari kebun.co.id, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.