Cara Menanam Singkong Agar Berbuah Banyak Dan Besar
Cara Menanam Singkong Agar Berbuah Banyak dan Besar! – Kalian pasti sudah tidak asing lagi bila mendengar nama singkong, ya singkong makanan yang bisa menggantikan asi, dengan rasa yang pulen bia di goring dan direbus juga, tanaman yg batangnya cma memiliki satu tangkai saja dan memiliki daun seperti daun ganja ya gaes, tapi kita tidak membahas mkanan ya atau ganja, kali ini kami akan membahas cara menanam pohon singkong, pastinya sebagian dari kalian sudah ada yang tau bagai mana cara menanamnya , bagi yang belum mengetahuainya yuk kit abaca artikel singkat kami dengan seksama.
Cara Menanam Singkong Dengan Benar
Agar bisa tumbuh dengan maksimal, Pohon singkong membutuhkan curah hujan mm dalam umur 1-3 bulan, mm pada umur 4-7 bulan, dan mm pada fase menjelang dan saat panen. Suhu udara paling sedikit untuk pertumbuhan singkong kira-kira 10 derajat C. Jika suhu dibawah 10 derajat C akan mengakibatkan pertumbuhan singkong sedikit terhambat, menjadi kecil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna. Kelembaban udara yang optimal untuk tanaman singkong sekitar 60-65%. Singkong membutuhkan sinar matahari sekitar 10 jam / hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.
Tanah yang paling sesuai untuk singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. PH tanah yang sesuai untuk menanam singkong kurang lebih 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.
* Kertas lakmus digunakan untuk melakukan pengukuran PH, untuk cairan pH tester.
* Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
* Waktu tanam berhubungan erat dengan saat memanen. Ini harus diperhitungkan dengan tanam bersamaan dengan tanaman lainnya, sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.
* Modal harus disesuaikan dengan Luas tempat dan kebutuhan setiap petani pohon singkong. Isi produksi pengaturan harus diperhitungkan karena sangat berhubungan dengan perkiraan harga pada panen dan pasar.
1. Pembukaan dan Pembersihan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya adalah merupakan pembersihan lahan dari segala gulma (Tumbuhan pengganggu) dan akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang memungkinkan ada.
Jika Penyelesaian tanah sudah mencapai 70% buatlah bendengan. Pelarikan dilaksanakan supaya memudahkan penanaman sesuai dengan ukuran yang dimau. Pembuatan bedengan agar memudahkan perawatan singkong, misalnya pembersihan tanaman liar maupun kesehatan pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Untuk peumbuhan pH tanah, yang pertama dalam tanah yang bersifat sangat asam atau tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah Kalsit/Kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan waktu pembajakan dan saat pembentukan Bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.
* Pakailah bibit jenis unggul yang memiliki potensi yang tinggi dan disukai oleh pembeli serta sesuai untuk daerah penanam.
* Pohon singkong berawal dari tanaman ibu yang cukup tua sekitar bulan.
* Singkong harus bertumbuh dengan normal dan sehat serta seragam.
* Batang sudah memiliki kayu serta berdiameter sekitar 2,5 cm lurus.
* Belum tumbuh tunas-tunas baru.
Penanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Musim hujan adalah yang paling baik saat tanah mongering. Jarak taruh yang dipakai dalam bentuk monokulturan ialah 80 x 120 cm. Disarankan rendam dahulu bibit dengan pupuk hayati SOT HCS yang sudah dicampur dengan air selama 3-4 jam barulah di tanam.
Selanjutnya lakukan penanaman di tanah, ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit. Cara penanamannyalancipkan ujung bawah stek batang singkong, selanjutnya tanamlah sedalam 5 – 10 cm atau sekitar 1/3 bagian stek yang tertimbun tanah. Apabila tanahnya keras dan lembab, stek ditanam saja.
Penyulaman iyalah dengan mencabut serta diganti atau. Ini dikerjakan pada pagi atau sore hari, waktu cuaca tidak terlalu panas.
Bertujuan untuk membuang semua jenis tanaman liar yang hidup disekitar pohon singkong. Dalam satu musim, paling sebenar penyiangan 2 kali. Tahap penanaman harus bebas dari tanaman liar adalah antara 5 – 10 minggu Hari Setelah Tanam. Bila tanaman peengganggu tidak terkendali selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% jika dibandingkan dengan kondisi tanpa gangguan tanaman liar/pengganggu.
Buatlah dengan menenggala tanah diarea tanaman dan sesudahnya dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Jika tanah diarea singkong tergores seebab hujan atau yang lain, perlu melakukan penimbunan ulang.
Perempelan/Pemangkasan tunas perlu dilakukan kerana minimal setiap pohon harus mempunyai 2 atau 3 cabang, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.
Pemupukan harus dengan Pupuk Kandang yang sudah diolah dengan POLA HCS. Apabila pupuk berasal dari peliharaan yang belum memakai SOC HCS, maka kebutuhan per hektar sebanyak 2 ton. Tetapi bila kotoran berasal dari peliharaan yang sudah memakai SOC HCS, maka kebutuhan per hektar hanya 8 kwintal.
Kondisi lahan batang singkong dari pertama menanam hingga berumur 4-5 bulan HST dalam keadaan lembab, tapi tidak terlalu becek. Pada tanah kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan. Pada musin kering, penyiraman dilakukan dengan cara menyiram langsung namun cara ini dapat merusak gundukan tanah di pangkal pohon, yang lebih baik adalah dengan system genangan dengan tujuan agar air dapat meresap ke tanah.
Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas dalam.
Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.
Cara Budidaya Singkong di Polybag
Tidak hanya dengan cara menanam langsung di lahan yang luas, singkong pun bisa ditanam di polybag. Hal ini juga dapat dilakukan sebelum menanam singkong ke lahan sesungguhnya. Kesimpulnya,bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan bibit singkong. Ada beberapa cara menanam singkong di polybag iyalah sebagai berikut.
* Siapkan tanah yang gembur dan kaya unsur hara.
* Siapkan pupuk organik.
* Siapkan polybag yang sudah dilubangi di bagian bawah
* persiapkan batang singkong yang sudah dipilih dan dipotong untuk bibit.
* Campurkan tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1.
* Masukkan campuran tanah ke dalam polybag.
* Buatlah lubang di bagian tengahnya.
* Tanamlah bibit singkong ke dalam polybag.
* Padatkan tanah dengan perlahan.
* Kemudian Siram bibit dengan teratur, saat pagi dan sore hari dengan air secukupnya.
* Taruh bibit di tempat yang terbuka agar terkena sinar matahari setiap hari.
* Memanen singkong tidak terlalu sulit dan tidak terlalu gampang mengingat hasil panen yang kurang bisa bertahan lama. Namun, beberapa pengusaha singkong menyiasatinya dengan mengeplek singkong untuk dapat dijadikan kripik atau olahan yang lain.
Cara Menanam Singkong dengan Stek Batang
Singkong akan tumbuh optimal di lahan dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Selain itu tekstur tanah juga diharapkan tidak terlalu liat. Jauhkan untuk memilih tanah yang berkondisi tanah becek dan sering terendam air. Selain kondisi tanah, ada juga beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi agar tanaman singkong mampu tumbuh optimal. Jika Anda sudah memilih lahan tanam yang sesuai dengan syarat tumbuh, maka luangkanlah waktu untuk melakukan pengolahan terhadap lahan tanam sebalum menanaminya dengan bibit singkong.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pilihlah lahan di tempat yang terbuka yang terkena paparan matahari sepanjang hari.
2. Bersihkanlah tanah dari gulma-gulma atau tanaman liar dan bebatuan yang ada di lahan tanam singkong Anda.
3. Gemburkanlah tanah dengan mencangkul atau sedikit dibajak.
4. Taburkanlah kapur dolomit jika pH tanah di bawah 6,5 guna menjaga derajat keasaman tanah.
5. Buatlah bedengan dengan ukuran yang disesuaikan dengan lahan tanam Anda dan dengan jarak 50 – 60 cm antar bedengan.
6. Jika lahan dirasa tidak begitu subur, maka berikanlah pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis yang cukup.
7. Biarkanlah tanah selama 10 hari.
* Pemilihan Bibit Unggul Singkong dengan Stek Batang
Bibit singkong yang berkualitas bisa kalian temukan dari singkong yang kualitas bagus. Bibit tersebut bisa kalian dapatkan melalui sistem stek batang. Pemilihan bitit singkong yang berkualitas dengan stek batang bisa kalian lakukan dengan cara berikut ini.
1. Pilihlah tanaman singkong yang cukup tua dengan usia 10 – 12 bulan, untuk dijadikan sebagai induk bibit tanaman singkong.
2. Pilihlah tanaman singkong yang memiliki batang yang besar, terbebas dari penyakit, dan memiliki mata tunas yang rapat.
3. Pilihlah batang bagian tengah, tepatnya 30 cm dari pangkal batang dan 30 cm dari di bawah daun terbawah.
4. Potonglah batang tanaman induk singkong dengan ukuran sekitar 20 cm dengan sedikit miring.
Sebaiknya pemotongan batang dilakukan dengan cara mendatar ataupun sedikit miring. hal ini, lebih dipetuangkan untuk memotong dengan miring karena akan menunjang pertumbuhan akar yang lebih banyak.
Untuk menanam singkong dianjurkan saat musim hujan, karna sifat bibit yang masih memerlukan masukan air yang cukup banyak untuk pertumbuhan awal.
1. Buatlah lubang tanam dengan mencangkul tanah sedalam 5 sampai 10 cm.
2. Masukkan batang ke dalam lubang tanam sedalam 1/3 dari panjang keseluruhan batang.
3. Perhatikan mata tunas, hindari untuk meletakkan dengan terbalik.
4. Pastikan posisi batang tegak lurus jika batang dipotong secara mendatar, atau posisikan batang sedikit miring jika batang dipotong miring.
5. Timbun lubang dengan tanah.
6. Padatkan tanah dengan perlahan.
7. Siramlah dengan intensitas yang teratur.
Bibit yang ditanam sangat sensitive dengan cuaca panas, sehingga penyiraman harus dilakukan dengan teratur.
* Perawatan Tanaman Singkong
Bila sudah mengetahui cara menanam singkong, lakukanlah perawatan tanaman dengan tahap berikut ini.
1. Lakukanlah penyiraman dengan frekuensi dua kali sehari, yaitu setiap pagi dan sore hari pada masa 0 – 5 bulan sejak bibit singkong ditanam. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kelembapan tanah serta pasokan air yang diserap oleh tanaman singkong.
2. Lakukanlah penyulaman pada lahan tanam singkong. Ini dilakukan dengan cara memeriksa apakah ada singkong yang mati. Jika terdapat tanaman singkong yang tidak tumbuh atau mati, segeralah bersihkan dari lahan tanam. Hal ini mulai perlu diperhatikan pada usia 7 – 10 hari tanam.
3. Lakukanlah penyiangan atau pemberantasan terhadap gulma atau tanaman pengganggu yang terdapat di sekitar tanaman singkong. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara manual dalam ukuran kecil dengan mencabut tanaman itu. Solusi penyiangan dalam skala besar dapat dilakukan dengan menyemprotkan herbisida di lahan sekitar tanaman singkong. Pastikan bahwa herbisida yang Anda semprotkan tidak mengenai tanaman singkong, baik batang ataupun daunnya karena dapat mempengaruhi kulitas dan kuantitas pertumbuhan umbi.
4. Lakukanlah penempelan tunas ketika tinggi atau panjang tunas mencapai 20 – 30 cm. penyatuan tunas dilakukan dengan menempelkan singkong dengan mata tunasnya.
5. Lakukanlah pemupukan susulan saat usia tanaman singkong sudah mencapai usia 2 – 3 bulan. Lalu taburkanlah pupuk tersebut dengan selisih 25 sampai 30 cm dari batang singkong.
6. Lakukanlah pembubunan atau penggemburan tanah di sekitar tanaman singkong dengan membawa tanah dari sekitar bedengan ke sekitar tanaman singkong. Hal ini perlu dilakukan untuk mengupayakan agar buah yang dihasilkan berkualitas.
Waktu memanen singkong ada beberapa ragam sesuai dengan varietas singkong yang kalian tanam. Biasanya, panen singkong sekitar 6 sampai 12 bulan. Kalianpun bisa melihat beberapa karakteristiknya, seperti pertumbuhan daun di bagian bawah yang sudah mulai berkurang dan warna daun yang menguning dan banyak rontok.
Beberapa tips proses panen singkong yang baik adalah sebagai berikut.
1. Cabutlah batang tanaman singkong hingga ke umbinya.
2. Jika masih ada umbi yang tertinggal di tanah, ambillah dengan garpu tanah atau cangkul.
3. Kumpulkanlah singkong hasil panen di tempat yang strategis.
4. Lakukanlah penyortiran atau pemilahan terhadap singkong berdasarkan ukuran dan kualitas umbinya.
5. Pisahkan singkong yang cacat atau busuk dengan singkong yang segar.
Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Menanam Singkong Agar Berbuah Banyak dan Besar! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare :).
Baca juga artikel lainnya tentang: