CARA MENCANGKOK Pohon Mangga Alpukat Jambu Air Jambu Bol
Cara mencangkok pohon mangga, alpukat, jambu air dan jambu bol ternyata sangat mudah. Teknik mencangkok pada dasarnya dilakukan dengan cara menghilangkan kambium yang ada pada batang tanaman yang tujuannya untuk memicu pertumbuhan akar di sekitar potongan pada bagian kulit batang.
Cara mencangkok tanaman secara umum ada 2 cara yang biasanya dilakukan para pembudidaya tanaman di Indonesia, yakni cangkok kerat dan cangkok belah.
Teknik cangkok kerat seringkali digunakan pada jenis tanaman yang kulit batangnya mudah dilepaskan seperti mangga, jambu air, jambu bol, dan lainnya. Sedangkan teknik cangkok belah digunakan pada jenis tanaman yang kulitnya sulit dilepaskan seperti rambutan, pepaya, dan kelengkeng.
Pada pembahasan kali ini kami akan berfokus untuk menjelaskan kepada Anda secara komprehensif tentang cara mencangkok pohon mangga, alpukat, jambu air, dan jambu bol.
Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Cara Mencangkok Pohon Mangga Dengan Mudah
Teknik mencangkok dilakukan dengan tujuan agar tanaman mangga yang dicangkok bisa menghasilkan bibit yang lebih baik. Sehingga pohon mangga yang dihasilkan melalui teknik ini memiliki kualitas yang lebih baik dari tanaman induk.
Sebelum memulai proses pencangkokan ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan dan perhatikan. Pertama, Anda perlu memastikan bahwa pohon mangga yang akan dicangkok merupakan jenis pohon yang berkualitas baik.
Selain itu, pilihlah batang atau cabang pohon yang posisinya lurus dan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Tujuannya adalah agar proses fotosintesis pada pohon berjalan dengan baik dan bisa merangsang pertumbuhan akar pada batang pohon yang dicangkok.
Selanjutnya, Anda perlu memilih batang pohon yang sehat dan baik dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Kami juga sangat menyarankan Anda untuk memilih batang pohon yang menghasilkan buah yang banyak.
Siapkan Beberapa Alat yang Diperlukan Saat Mencangkok
– Serabut kelapa atau plastik yang akan digunakan untuk menutup cangkokan
– Tanah yang mengandung unsur hara yang cukup
– Pisau yang tajam untuk memudahkan proses mengkerat batang
– Tali yang akan digunakan untuk mengikat
Langkah Mencangkok Pohon Mangga
* Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengupas kulit kayu dengan ukuran sepanjang 5 cm dan pastikan tidak ada sisa kulit yang menempel pada batang pohon mangga. Jika sudah terpotong, mulailah kerok dengan menggunakan pisau disekelilingnya untuk memastikan kambium yang ada hilang dari batang. Cara mudah untuk memastikan bahwa kambium sudah hilang sepenuhnya adalah dengan meraba bagian batang, jika sudah terasa kesat maka itu artinya kambium sudah hilang dari batang pohon.
* Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah dengan membiarkan batang pohon mangga yang sudah dikerat tadi setidaknya 1 hari. Tujuannya adalah agar batang pohon yang dikerat kering dan bisa tahan terhadap jamur dan penyakit.
* Jika tahapan di atas sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengikat plastik atau serabut kelapa dengan menggunakan tali yang sudah dipersiapkan pada bagian bawah keratan. Selesai melakukan pengikatan, maka Anda tinggal mengisinya dengan menggunakan tanah ke dalam pembungkus tadi.
* Jika sudah diiisi dengan menggunakan tanah, Anda tinggal mengikat bagian atas sabut kelapa atau plastik tadi dengan tali sampai bentuknya menyerupai kapsul. Hal yang perlu Anda perhatikan dalam proses ini adalah memastikan bahwa keratan bagian atas berada di posisi tengah bungkusan. Tujuannya adalah agar saat akar mulai tumbuh akan berada di posisi yang lebar dan memiliki banyak tanah.
* Jika seluruh tahap di atas selesai dilakukan, maka Anda tinggal membuat ventilasi pada cangkokan tersebut. Caranya adalah dengan membuat lubang-lubang kecil dalam jumlah yang banyak pada plastik pembungkus.
* Agar proses lebih cepat dan cangkokan bisa menghasilkan akar, lakukan penyiraman secara teratur dan rutin. Jangan sampai Anda membiarkan tanah yang ada di dalamnya mengalami kekeringan karena tidak diberikan air.
Langkah Memindahkan Hasil Cangkokan ke Polybag
Setelah semua proses di atas sudah dilakukan, maka Anda hanya perlu menunggu hasil dari pencangkokan yang dilakukan. Biasanya akar akan mulai tumbuh pada batang pohon mangga setelah usia cangkokan sekitar 1 – 2 bulan.
Agar bisa memastikan akar sudah tumbuh pada batang, Anda bisa membuka plastik yang membungkusnya. Jika akar yang tumbuh sudah dirasa cukup, maka potonglah hasil cangkokan tersebut untuk segera dipindahkan ke media tanam yang subur dan gembur.
Hasil cangkokan yang dihasilkan biasanya akan dipindahkan terlebih dahulu ke dalam polybag. Berikut ini beberapa langkah yang harus dilakukan saat akan memindahkan hasil cangkokan ke dalam polybag.
* Langkah pertama, mulailah mempersiapkan media tanam berupa campuran tanah, kompos atau pupuk organik. Jangan masukkan semua ke dalam polybag, Anda hanya perlu menggunakan setengah bagian terlebih dahulu.
* Hasil cangkokan yang sebelumnya sudah dipotong dibuka bungkus plastiknya dan selanjutnya bersihkan tali-tali yang ada.
* Selanjutnya, Anda tinggal meletakan hasil cangkokan tersebut ke dalam polybag yang sudah terisi tanah dan timbun kembali dengan menggunakan media tanam sampai semua akar tertutup.
* Lanjutkan dengan menyiram hasil cangkokan tersebut dengan menggunakan air dan jangan letakan di tempat yang terpapar sinar matahari langsung. Penyiraman bisa dilakukan 1 – 2 kali dalam sehari yang tujuannya untuk menjaga kelembaban tanaman.
* Anda bisa menunggu sekitar 2 minggu untuk melihat tunas baru yang tumbuh untuk selanjutnya bisa dipindahkan ke lahan pertanian.
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Mencangkok Pohon Mangga
Kelebihan Cara Mencangkok Pohon Mangga
* Kelebihan pertama yang akan Anda rasakan adalah pohon mangga hasil cangkokan bisa berbuah lebih cepat dibandingkan dengan pohon mangga yang dikembangkan dari biji.
* Kelebihan kedua ini yang membuat cara mencangkok pohon mangga menjadi pilihan banyak pembudidaya. Dimana pohon mangga hasil cangkokan akan memiliki kualitas yang sama, bahkan bisa lebih baik dari indukannya.
Cara mencangkok pohon mangga juga bisa menjadi solusi terbaik agar bisa mendapatkan bibit yang berkualitas dalam waktu yang singkat. Selain itu biaya yang harus Anda keluarkan untuk menerapkan metodeini juga tidaklah mahal.
Para pemula sangat kami sarankan untuk menerapkan metode ini karena tingkat keberhasilan mencangkok yang lebih tinggi dbandingkan dengan perkembangan dengan teknik vegetatf yang lainnya.
Perhatikan Juga Beberapa Kelemahan Saat Mencangkok Mangga
Pohon mangga yang dihasilkan dengan cara mencangkok kurang kokoh dan sangat rentan roboh. Hal ini dikarenakan pohon yang dihasilkan dengan cara cangkokan memiliki akar serabut yang tidak terlalu kuat dibandingkan dengan pohon yang dikembangkan dari biji.
Selain itu, pohon mangga yang dihasilkan pun tidak terlalu tahan terhadap kekeringan. Jadi saat Anda tidak rutin merawatnya pohon tersebut sangat mudah untuk mati.
Beberapa kelebihan dan kekurangan saat mencangkok pohon mangga di atas harus Anda pertimbangkan dengan baik sebelum menerapkan teknik ini untuk memperbanyak bibit mangga.
3 Faktor Utama yang Membuat Proses Mencangkok Mangga Gagal
Bagi Anda yang pemula dan baru memulai proses mencangkok bisa saja mengalami kegagalan karena proses yang dilakukan ada yang salah. Agar bisa mengurangi resiko kegagalan proses mencangkok berikut ini 3 faktor yang perlu Anda perhatikan agar cangkokan tidak gagal.
* Faktor pertama adalah disaat Anda membersihkan kambium yang ada pada batang. Proses membersihkan kambium yang tidak sempurna dan kurang bersih membuat proses pencangkokan yang dilakukan menjadi gagal.
* Faktor kedua yang bisa membuat proses mencangkok gagal adalah media tanah yang terlalu basah dan mengandung terlalu banyak air. Sebaiknya Anda menggunakan campuran tanah yang gembur dan memiliki kandungan air yang cukup dan tidak berlebihan. Jangan lupa juga untuk membuat lubang disekitar plastik pembungkus agar terdapat sirkulasi air dan udara.
* Faktor yang ketiga berkebalikan dengan faktor yang sebelumnya dibahas, dimana kondisi cangkokan yang kering juga bisa membuat proses mencangkok jadi gagal. Pastikan Anda rutin melakukan penyiraman terhadap cangkokan mangga minimal 1 kali dalam sehari. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga kelembaban cangkokan.
Mencangkok Pohon Alpukat Itu Mudah, Jika Anda Paham Caranya
Secara garis besar, mencangkok pohon alpukat hampir sama dengan cara mencangkok pohon mangga yang sudah kami sampaikan di atas. Meskipun demikian, tetap ada langkap spesifik yang perlu Anda perhatikan agar pohon alpukat yang dicangkok menghasilkan bibit yang berkualitas.
Mengetahui pohon alpukat berkualitas atau tidak sebenarnya sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Pohon alpukat yang berkualitas mampu mencapai ketinggian sampai 20 meter dengan panjang daun sekitar 12 – 25 cm. Perhatikan juga buah yang dihasilkan, dimana pohon yang berkualitas akan menghasilkan buah alpukat yang berkulit lembut dan tidak terlalu rata dengan warna yang hijau tua sampai kecoklatan.
Tidak hanya itu saja, buah alpukat yang berkualitas juga bisa dilihat dari warnanya yang kuning muda dan warna hijau muda di dekat kulit.
Dengan mendapatkan buah alpukat yang berkualitas, maka Anda bisa dengan mudah mendapatkan manfaat yang terkandung di dalamnya antara lain Vitamin A, Vitamin C, B Kompleks, Vitamin D dan E.
Berikut ini cara mencangkok pohon alpukat.
1. Mulailah Mempersiapkan Bibit Alpukat
Memilih induk atau pohon yang akan dicangkok sebenarnya sangat sederhana, Anda bisa mengikuti panduan yang sudah kami jelaskan sebelumnya. Pastikan bahwa pohon tersebut memiliki buah yang lebat, rasa buah yang enak, dan pohon yang kuat serta tahan terhadap gangguan hama.
Sebaiknya Anda memilih cabang pohon yang tidak terlalu tua dan tidak juga terlalu muda. Pilih juga dahan yang tegak lurus dan mendapatkan sinar matahari yang cukup agar melancarkan proses cangkok yang dilakukan.
2. Mulai Mencangkok Pohon Alpukat Dengan Teknik yang Sederhana
* Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mulailah menyayat batang pohon alpukat secara melingkar di bagian atas dan juga bawah dengan menggunakan pisau tajam yang sudah dipersiapkan sepanjang 10 – 15 cm. Kupaslah bagian kulit batang sampai bersih dan jangan lupa untuk membersihkan kambium yang ada dengan menggunakan pisau. Bersihkan semua kambium sampai bersih dan jangan sampai ada yang tersisa.
* Jika hal di atas sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengikat plastik di salah satu bagian yang disayat dengan menggunakan tali. Isi plastik tersebut dengan menggunakan tanah yang sudah dicampur pupuk dan padatkan dengan menggunakan tanah.
* Jika semua bagian sudah tertutup dengan plastik, maka Anda tinggal membuat lubang-lubang kecil di beberapa bagian pembungkus tadi sebagai ventilasi.
3. Merawat Cangkokan Sampai Mengeluarkan Akar
Anda perlu melakukan penyiraman setiap 2 kali dalam sehari dengan air yang cukup dan tidak berlebihan pada cangkokan. Hal ini dilakukan agar cangkokan bisa tumbuh dengan optimal dan akar bisa tumbuh dengan cepat.
Cangkokan biasanya akan mengeluarkan akar sekitar 3 – 4 bulan sejak dicangkok. Apabila sudah terlihat akar serabut, maka Anda bisa memindahkan cangkokan tersebut ke media tanam yang lain.
4. Mulai Menanam Hasil Cangkokan Alpukat Ke Media Tanam
Tanaman Alpukat sangat cocok ditanam pada ketinggian yang pas sekitar 200 – 1.500 mdpl dengan tanah dengan tingkat pH 6 – 6,5 dan mengandung zat organik. Sebaiknya Anda menanam pohon Alpukat pada lahan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup sepanjang hari.
Jika semua syarat tumbuh di atas sudah dipersiapkan, maka Anda bisa mulai menggemburkan tanah dan menyingkirkan bebatuan yang ada di sekitarnya. Bersihkan juga lahan yang akan digunakan dari gangguan rumput liar dan tanaman gulma yang bisa menghambat pertumbuhan alpukat.
Selanjutnya buatlah lubang tanam dengan ukuran ½ m X ½ m dengan kedalaman ½ m juga. Jika Anda akan menaman bibit alpukat dalam jumlah yang banyak, maka jarak yang ideal antara 1 tanaman dengan tanaman yang lain sekitar 6 meter.
Lanjutkan dengan memasukan pupuk kandang ke dalam lubang tanam sampai 2/3 bagian dan biarkan sampai 4 minggu lamanya.
Pisahkan bibit hasil cangkokan dari polybag secara perlahan-lahan, jangan sampai proses pemindahan merusak akar. Jika sudah terpisah, Anda bisa memasukan bibit tersebut ke dalam lubang tanam yang sudah dipersiapkan.
Timbun lagi dengan menggunakan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk kompos.
Apa Saja Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proses Pencangkokan?
Melakukan pencangkokan sebenarnya sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang awam dengan dunia pertanian sekalipun. Meskipun mudah dan sederhana ternyata masih saja ada orang yang gagal dalam mencangkok tanaman.
Apa yang salah?
Setidaknya ada 3 faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan proses pencangkokan.
1. Lingkungan Sangat Berperan Penting
Lingkungan memiliki peran yang sangat besar agar proses pencangkokan berhasil dilakukan. Kami sangat menyarankan Anda untuk melakukan proses pencangkokan pada saat cuaca cerah, tidak hujan, dan juga tidak panas.
2. Proses Yang Salah
Saat Anda membersihkan kandungan kambium pada batang pohon, pastikan seluruh kambium yang ada tidak tersisa dan bersih. Sebab, batang pohon yang masih mengandung kambium dan basah membuat proses pencangkokan menjadi gagal dan tidak berhasil dilakukan.
3. Kesalahan Pembudidaya
Meskipun proses pencangkokan sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan, para pembudidaya yang ingin mencangkok memerlukan keahlian, kecepatan, dan ketepatan dalam mencangkok. Jangan melakukan proses pencangkokan secara sembarangan dan asal-asalan saja.
Mencangkok Pohon Jambu Air Dengan Metode Air, Unik dan Berbeda!
Jambu Air sepertinya buah yang sudah familiar di telinga sebagian besar masyarakat di Indonesia. Hal ini dikarenakan jenis tanaman ini sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Banyak masyarakat yang memilih mengonsumsi buah jambu air secara langsung dan ada juga yang menjadikan buah ini sebagai olahan rujak. Apapun caranya buah jambu air tetap mampu memberikan citarasa yang menyegarkan kepada siapa saja yang mengonsumsinya.
Tanaman jambu air sangat cocok untuk dibudidayakan di iklim tropis dengan ketinggian kurang dari 1.000 mdpl.
Pada pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan teknik baru yang bisa Anda lakukan saat akan mencangkok tanaman jambu air.
Apa itu?
Berikut penjelasannya lebih lanjut.
Menerapkan Teknik Baru Saat Mencangkok Jambu Air
Teknik ini awalnya dikembangkan oleh pembudidaya jambu air yang bernama Zainul Aziz yang berasal dari Kampar, Riau. Tekniknya sangat sederhana, Anda hanya perlu menyayat batang tanaman untuk selanjutnya merendamnya dengan air. Hasil cangkokan jambu air akan terlihat pada usia 1 bulan setelah proses dilakukan.
Zainul menjelaskan bahwa teknik mencangkok jambu air lebih mudah dan praktis untuk dilakukan. Sebab bahan yang diperlukan untuk mencangkok adalah gelas plastik bekas yang transparan agar mudah mengamati proses keluarnya akar.
Proses pencangkokan mudah dan cepat, yang penting menggunakan pisau tajam. Zainul lalu mengiris cabang dari bawah ke atas sampai terbentuk sayatan sepanjang 5 cm. Ujung atas irisan membagi batang tepat di tengah diameter cabang. Siapkan gelas air mineral lalu mengisi dengan air bersih setinggi 2 cm dari dasar gelas.
Untuk memacu pertumbuhan akar, tambahkan 2 ml zat perangsang tumbuh. Zainul mengikatkan botol ke cabang yang dicangkok agar tidak jatuh, lalu mencelupkan ujung bawah belahan cabang jambu air sepanjang 1 cm ke dalam air.
Cangkoklah cabang pohon jambu air yang sehat dengan ciri-cirinya warna daun hijau segar. Pilihlah cabang terbaik dengan diameter sekitar 2 cm dan biasanya dengan semakin muda umur cabang akan semakin mudah juga berakar. Anda juga bisa mencari cabang pohon yang di bawahnya terdapat cabang lain yang nantinya akan bermanfaat untuk meletakan wadah air.
Akar yang Tumbuh Dengan Teknik Cangkok Air Pada Jambu Air
Pencangkokan dinyatakan berhasil saat terlihat calon akar di bagian kulit batang. Biasanya akar mulai terbentuk secara sempurna di hari ke 50 – 60 sejak dicangkok dan saat ini terjadi Anda bisa memindahkan hasil cangkokan ke media tanam polybag.
Anda bisa mulai memotong cabang yang menyatu dengan indukan untuk dimasukan ke dalam polybag berukuran 10 cm x 10 cm. Gunakan perbandingan 1 : 1 dengan komposisi tanah dan campuran pupuk kandang sebagai media tanam. Letakkan bibit jambu air yang baru mulai berkembang tersebut di tempat yang teduh dan lakukan penyiraman setiap hari. Dalam kurun waktu 1 bulan, biasanya tanaman akan beradaptasi dengan media tanam yang baru dan tunas baru akan terlihat.
Tips Mencangkok Dengan Teknik Air dari Pembudidaya Lain
Nun, salah seorang pembudidaya jambu air yang menerapkan teknik cangkok air juga sukses dengan cara seperti ini. Hanya saja ada beberapa perbedaan teknik yang digunakan, dimana ia mencangkok pucuk tanaman karena bisa lebih cepat menumbuhkan akar.
Ia juga menambahkan beberapa arang di dalam wadah dengan tujuan menetralkan mikroba patogen yang bisa saja masuk terbawa lewat udara. Selain itu, jangan lupa untuk memangkas daun dan menyisahkan 1/3 daun yang ada dengan tujuan mengurangi penguapan pada tanaman baru.
Jika Anda tertarik memperbanyak tanaman jambu air dengan teknik ini, kami menyarankan agar jangan membuat lebih dari 3 cangkokan pada 1 tangkai. Hal ini dikarenakan tangkai irisan akan mudah patah karena menampung air yang cukup berat.
Jangan pula mengisi wadah dengan air yang penuh, sebab air yang terlalu banyak akan membuat oksigen yang diperlukan tanaman semakin sedikit. Tinggi air yang ideal sekitar 1-2 cm untuk menjaga kelembabannya.
Mencangkok Jambu Jamaika yang Sederhana dan Bisa Dilakukan Oleh Pemula
Akhirnya kita sampai para pembahasan yang terakhir yaitu penjelasan tentang cara mencangkok jambu bol. Teknik yang akan kami jelaskan di bawah ini sangat sederhana dan mudah untuk diterapkan bahkan oleh para pemula sekalipun.
Tidak percaya?
Mari kita simak penjelasan di bawah ini.
1. Anda Perlu Mempersiapkan Alat dan Bahan yang Akan Digunakan
Mencangkok jambu bol tidak membutuhkan peralatan dan bahan-bahan yang rumit, sebab yang Anda perlukan hanyalah pisau yang tajam, plastik transparan, tali untuk mengikat, tanah, pupuk kandang atau kompos, dan hormon untuk merangsang akar tumbuh.
2. Menemukan Induk Jambu Bol yang Berkualitas dan Terbaik
Jika Anda sudah mempersiapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan di atas, maka langkah penting selanjutnya adalah memilih indukan jambu bol. Memilih indukan yang berkualitas penting untuk dilakukan karena bibit hasil cangkokan akan meniru sifat indukan. Ada beberapa indukan berkualitas yang bisa Anda jadikan patokan.
Pilihlah tanaman yang kokoh dengan usia yang ideal, jangan memilih tanaman jambu bol yang terserang hama dan penyakit, pilihlah tanaman yang rutin menghasilkan buah jambu bol setiap tahun, memiliki pertumbuhan yang optimal, berada dalam masa produktif dan aktif menghasilkan buah, dan mempunyai cabang dan ranting yang kuat.
3. Mencangkok Jambu Bol Agar Lebih Cepat Berbuah
Anda bisa menerapkan beberapa langkah di bawah ini untuk mencangkok jambu bol agar bisa menghasilkan buah dengan lebat.
Pertama, pilihlah cabang tanaman jambu bol yang akan dicangkok dan pastikan bahwa cabang tersebut sehat dan kokoh. Jika Anda ingin mencangkok lebih dari 1 tempat pada 1 batang, maka pastikan jarak diantara cangkokan tersebut sekitar 30 cm.
Selanjutnya Anda bisa mulai mengupas bagian kulit batang jambu bol tersebut dengan menggunakan pisau yang tajam sampai bagian batang yang berkambium. Jika sudah dilakukan, tunggulah sampai sekitar 3 jam lamanya agar cabang tersebut benar-benar kering dan tidak basah.
Jika sudah, maka tahapan selanjutnya adalah mengoleskan ZPT akar pada bagian yang sudah dikupas tadi. Lanjutkan dengan meletakan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang dan bungkus dengan menggunakan plastik transparan. Jangan lupa untuk mengikat bagian ujung dan pangkal plastik pembungkus dengan rapat dan tanpa celah.
Jangan lupa untuk membuat lubang ventilasi berukuran kecil pada cangkokan tersebut. Selanjutnya, Anda tinggal menyiramnya secara rutin agar kelembabannya terjaga.
4. Mulai Melakukan Pemeliharaan Terhadap Cangkokan
Hal yang sangat menentukan cangkokan tanaman jambu bol bisa berhasil atau tidak adalah dengan memberikan pemeliharaan yang baik dalam prosesnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pemeliharaan sampai bibit siap digunakan yaitu hanya sekitar 2 – 3 bulan saja.
Setidaknya ada 4 langkah yang perlu Anda lakukan saat memelihara cangkokan jambu bol yang dibuat yaitu melakukan penyiraman, pemupukan, penyiangan, dan juga mencegah hama penyakit.
5. Menyiram Cangkokan Agar Menghasilkan Bibit Jambu Bol yang Baik
Bagi Anda yang malas melakukan penyiraman, maka sebaiknya tidak menerapkan teknik cangkokan untuk memperbanyak tanaman jambu bol. Cangkokan yang tidak disiram dan kering akan beresiko gagal dan tidak menghasilkan bibit yang diharapkan.
Lakukan penyiraman setiap 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kondisi cuaca, jika cangkokan diguyur hujan Anda bisa tidak melakukan penyiraman pada saat itu.
Jangan sampai cangkokan yang dibuat kering karena tidak disiram dan akhirnya gagal menghasilkan bibit tanaman baru.
Selain menyiram cangkokan secara rutin, Anda juga harus memperhatikan perawatan terhadap tanaman induk. Tanaman induk perlu disiram dengan tujuan mempercepat proses pencangkokan dan tingkat keberhasilannya tinggi.
6. Memberikan Pupuk Pada Tanaman Jambu Bol
Agar tanaman induk bisa mendapatkan nutrisi yang baik, maka diperlukan pupuk yang harus Anda berikan. Tujuannya sama dengan penyiraman yaitu membantu keberhasilan proses cangkokan tanaman jambu biji.
Pemupukan yang dilakukan pada tanaman induk membuat tanaman tersebut bisa tumbuh dengan optimal dan akhirnya bisa membuat cabang tumbuh dengan optimal. Pupuk yang Anda berikan pada tanaman induk jambu bol adalah pupuk kandang seberat 5 kg setiap 3 bulan sekali dan juga tambahan pupuk kimia seperti TSP, KCL, dan NPK dengan dosis yang sesuai dengan anjuran.
7. Jangan Lupa Melakukan Penyiangan Pada Tanaman
Penyiangan yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan nutrisi yang diserap oleh tanaman terutama bagian tanaman yang dicangkok.
Dengan melakukan penyiangan, tanaman tersebut bisa lebih cepat menyerap nutrisi yang diberikan lewat pupuk dan juga menurunkan resiko serangan hama dan penyakit pada tanaman. Nutrisi yang diserap dengan optimal membuat unsur hara yang diberikan tidak akan sia-sia.
8. Cegah Hama dan Penyakit yang Muncul
Cangkok tanaman jambu biji yang Anda lakukan bisa tidak berhasil dikarenakan adanya serangan hama dan penyakit. Hal inilah yang menjadikan hama merupakan musuh para petani dan sebagai pembudidaya Anda harus melindungi tanaman induk dari serangan hama dan penyakit yang beresiko menyerang.
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penyemprotan pestisida dan fungisida pada saat musim penghujan dan menjelang datangnya hujan. Dengan melakukan hal ini, Anda telah mencegah terjadinya serangan penyakit dan hama yang membuat proses cangkok menjadi gagal.
9. Memindahkan Bibit Cangkok ke Polybag
Setelah merawat tanaman induk dan cangkokan selama 3 bulan lamanya, maka Anda bisa memindahkan bibit cangkok tersebut ke media tanam yang baru. Pada awal pemindahan bibit cangkok, Anda bisa terlebih dahulu meletakannya ke polybag. Hal ini dilakukan agar tanaman hasil cangkokan bisa beradaptasi dengan lingkungan dan Anda juga bisa memantau perkembangan tanaman tersebut.
Jika bibit cangkok tumbuh dengan baik, maka barulah bisa dipindahkan pada media tanam lain yang lebih luas seperti perkebunan.
Saat akan memindahkan bibit cangkok ke polybag, maka Anda harus memotong bagian batang dengan hati-hati dan perlahan. Persiapkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang ke dalam polybag yang berukuran sedang dan tidak terlalu besar.
Langkah selanjutnya adalah membuka seluruh tali yang digunakan untuk mengikat cangkokan dan buang plastik pembungkus yang menutupi media cangkok.
Terakhir, Anda tinggal menanam bibit jambu bji tersebut ke dalam media polybag yang sebelumnya sudah terisi dengan tanah dan pupuk kandang.
Jangan lupa untuk melakukan perawatan terhadap bibit hasil cangkokan dengan cara yang sudah kami jelaskan pada poin 4 di atas. Lakukan perawatan sampai bibit berusia 3 bulan dan maksimal 1 tahun, setelah itu Anda baru bisa memindahkannya ke perkebunan atau pekarangan yang lebih luas.
5 teknik mencangkok tanaman jambu biji yang sudah kami sampaikan di atas merupakan panduan praktis yang sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Ditambah lagi tingkat keberhasilan perbanyakan jambu biji dengan cara cangkok terbilang sangat tinggi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan cara mencangkok pohon mangga, alpukat, jambu air, dan jambu biji tidak terlalu berbeda signifikan. Proses utama yang pasti harus Anda lakukan adalah mempersiapkan peralatan dan bahan, mulai memilih tanaman unggul dan batang yang akan dicangkok, mencangkok dengan teknik yang benar, melakukan perawatan, dan akhirnya mendapatkan bibit cangkokan dengan kualitas yang sam dengan induknya.
Selain cara mencangkok yang umum dilakukan, Anda juga bisa menggunakan cara mencangkok air yang bisa diterapkan pada tanaman jambu air. Teknik seperti ini hampir sama dengan cara konvensional hanya saja Anda tidak memerlukan tanah dalam prosesnya, sebab air akan menggantikan proses cangkok.
Banyak orang yang menerapkan teknik pencangkokan pada tanaman buah dikarenakan beberapa kelebihan yang bisa didapatkan. Beberapa kelebihan tersebut diantaranya sifat bibit hasil cangkokan yang sama dan bisa lebih baik dari indukan dan proses yang mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Meskipun demikian ada juga beberapa kelemahan pada tanaman hasil cangkokan yaitu akarnya yang tidak terlalu kokoh dibandingkan dengan tanaman yang dikembangkan dengan cara generatif.
Demikianlan penjelasan lengkap yang bisa kami sampaikan berkaitan dengan cara mencangkok pohon mangga, alpukat, jambu air, dan juga jambu biji. Semoga ilmu pengetahuan yang kami bagikan disini bisa memberikan banyak manfaat untuk Anda semua yang telah membacanya.
Selamat mencoba!