Cara Mencangkok Tanaman

Cara Mencangkok Tanaman Secara Konvensional
Berikut ini adalah cara mencangkok tanaman dengan cara konvensional atau cara mencangkok tanaman yang paling banyak dan biasa dilakukan oleh petani;

1. Pertama, pilih cabang yang sudah sehat dan kuat atau sudah berkayu.
2. Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, tidak lebih kecil dari ukuran pensil. Sebaiknya warna kulit cabang coklat muda atau hijau kecoklatan tergantung jenis tanaman buah-buahannya.
3. Cabang kemudian disayat dengan pisau secara melingkar dan dibuat memanjang ke bawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter cabang.
4. Kemudian, kulitnya dikelupas sehingga bagian kambium yang seperti lendir tampak jelas. Kambium ini dihilangkan dengan cara dikerik dengan mata pisau sehingga bersih atau kering.
5. Setelah dikerik pada keratan bagian atas diolesi ataupun tanpa diolesi dengan hormon tumbuh. Contoh hormon tumbuh adalah Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air.
6. Siapkan lembaran plastik atau sabut kelapa melingkar menyelubungi batang di bagian bawah keratan (1-2 cm). Ikat dengan tali plastik atau rafia.
7. Selanjutnya, bekas sayatan ditutup dengan media cangkok, media diatur penempatannya agar rata menutupi luka keratan sampai melewati luka keratan bagian atas (1-2 cm).
8. Cangkokan dirawat dengan cara disiram secara rutin agar tidak kering. Biasanya setelah 2-3 bulan pada cangkokan yang berhasil akan tumbuh akar.
9. Pada cangkok akar keluar karena aliran zat makanan (karbohidrat) dan auksin (hormon tumbuh yang mendorong keluarnya akar) mengalir ke bawah melalui kulit kayu (phloem) dan tertahan di bagian keratan sebelah atas, sehingga pada keratan bagian atas ini penimbunan karbohidrat dan hormon jadi meningkat dan berbentuk kalus yang berubah menjadi akar tanaman.
10. Apabila akar sudah memenuhi media, hasil cangkokan dianggap berhasil. Daun pada cabang terlihat segar. Cangkokan sudah bisa dipotong atau disapih dari induknya. Pemotongan cangkokan yang sudah tumbuh ini dilakukan dengan menggunakan gunting stek atau gergaji di bawah ikatan cangkok.
11. Setelah dipotong dari induknya sebagian daun dikurangi untuk menghindari penguapan yang berlebihan. Potong 1/2-1/3 helai daun dari seluruh daun yang ada dengan gunting stek. Plastik pembungkus media dilepaskan. Setelah itu cangkok disemaikan dalam polybag.
12. Setelah cukup besar cangkokan bisa dipindah ke kebun

tau ga sih kalian mencangko juga ada kelebihan dan kekurangan lohh

Keuntungan pembibitan dengan sistem cangkok:

* Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.
* Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.

Kerugian pembibitan dengan sistem cangkok:

* Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
* Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang.
* Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
* Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.