Cara Menggunakan Jangka Sorong

Halo adik-adik, udah tahu belum cara menggunakan jangka sorong? Nah, kebetulan banyak banget nih bertanya “Gimana sih kak cara menggunakan jangka sorong?” Daripada kakak jelasin ke mereka satu per satu, mending kakak buatkan saja materi ini supaya bisa dibaca banyak orang. Sebenarnya, kakak baru aja menuntaskan satu materi tentang jangka sorong yang membahas seputar bagian-bagian dari alat ukur ini. Di dalamnya, kakak menguraikan semua bagian penting jangka sorong beserta fungsi. Kalian bisa membacanya di sini: Bagian Bagian Jangka Sorong.Di dalam materi tersebut, kakak juga singgung sedikit langkah-langkah penggunaan jangka sorong untuk tiga jenis pengukuran, yaitu diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman benda. Nah, di dalam materi ini kakak akan menjelaskannya lagi secara lebih rinci.Baiklah, kakak mulai saja materinya… Materi cara menggunakan jangka sorong ini kakak bagi menjadi dua bagian. Bagian pertama kakak sebut sebagai tahap persiapan, sedangkan bagian kedua kakak sebut sebagai tahap pengukuran. 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, hal-hal yang harus dilakukan adalah: 1.1 Ketahui Bagian-Bagian Jangka Sorong Alat ukur jangka sorong memiliki dua rahang, yaitu rahang atas dan rahang bawah. Rahang atas digunakan untuk mengukur diameter sisi dalam benda, sedangkan rahang bawah digunakan untuk mengukur diameter sisi luar benda. Pada bagian ekor, terdapat tungkai yang bisa diatur panjang pendeknya. Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman rongga atau celah benda. Selain itu, jangka sorong memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala nonius. 1.2. Pahami Skala Jangka Sorong Sebelum menggunakan jangka sorong, pastikan kalian telah memahami skala alat ukur ini. Secara umum, jangka sorong memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala nonius. * Skala utama terletak pada batang utama jangka sorong yang tersambung dengan rahang tetap. Beberapa jenis jangka sorong, skala utamanya dinyatakan dengan dua satuan, yaitu mm/cm dan inci. * Skala nonius jangka sorong terletak pada rahang geser atas dan bawah. Umumnya, skala nonius memiliki 2 satuan, yaitu pertama, satuan mm pada rahang bawah sejajar dengan satuan mm/cm skala utama dan kedua, satuan inci pada rahang atas sejajar dengan satuan inci skala utama. 1.3. Kenali Ketelitian Jangka Sorong yang akan Digunakan Langkah selanjutnya sebelum menggunakan jangka sorong adalah kenali ketelitian jangka sorong yang akan digunakan. Penting diketahui, ada 3 jenis ketelitian jangka sorong yang saat ini sering dipakai dalam proses pengukuran, yaitu 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm. Masing-masing jangka sorong tersebut bisa dikenali dari jumlah garis pada skala nonius. Jangka sorong dengan ketelitian * 0,1 mm memiliki 10 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,1 mm. * 0,05 memiliki 20 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,05 mm. * 0,02 memiliki 50 garis skala nonius, artinya satu garis dengan garis berikutnya pada skala nonius berjarak 0,02 mm. 1.4. Kendurkan Sekrup Pengunci Jangka Sorong Jangka sorong pada umumnya dilengkapi dengan sekrup pengunci. Sebelum memulai pengukuran, kendurkan pengunci tersebut dengan cara memutarnya ke kiri (berlawanan arah jarum jam). Putar sekrup ke arah sebaliknya (searah jarum jam) untuk mengencangkannya kembali. 1.5. Atur Rahang Di Posisi Nol Sebelum melakukan proses pengukuran, sebaiknya atur rahang pada posisi nol dengan cara merapatkan kedua rahang, dorong rahang geser menuju rahang tetap. Langkah ini berguna untuk mengetahui keakuratan alat, apakah masih menunjuk di titik nol atau tidak. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh alat. 1.6. Siapkan Benda yang Akan Diukur Sebelum memulai pengukuran, siapkan benda yang akan diukur. Bersihkan benda dari segala kotoran yang menempel agar tidak mengganggu kontak alat dengan benda. Hal ini bertujuan agar hasil pengukuran yang didapatkan presisi dan akurat. 2. Tahap Pengukuran Setelah keseluruhan tahap di atas sudah dilaksanakan, maka pengukuran bisa dimulai. Berikut ini adalah cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman benda: 2.1. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Luar Benda Untuk melakukan pengukuran diameter luar benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: * Geserlah rahang bawah geser jangka sorong ke kanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap) * Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang. * Geserlah rahang geser ke kiri sedemikian sehingga benda yang akan diukur terjepit oleh kedua rahang. * Putar sekrup pengunci agar rahang geser tidak bergerak lagi. * Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. 2.2. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Dalam Benda Untuk melakukan pengukuran diameter dalam benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: * Sesuaikan lebar rahang atas dengan menggeser rahang geser ke kiri atau ke kanan agar bisa dimasukkan ke dalam rongga benda yang akan diukur. * Masukkan rahang atas ke dalam rongga benda. * Geserlah rahang geser ke kanan sedemikian sampai menyentuh sisi dalam benda ukur. * Putar sekrup pengunci agar rahang geser tidak bergerak lagi. * Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. 2.3. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman Benda Untuk melakukan pengukuran kedalaman benda dengan jangka sorong, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: * Sesuaikan panjang pendek tungkai ukur kedalaman dengan menggeser rahang geser ke atas atau ke bawah. * Masukkan tungkai ukur kedalaman ke dalam lubang/rongga benda yang akan diukur. * Atur kembali panjang pendek tungkai sampai dirasa pas sambil mengatur posisi vertikal jangka sorong, pastikan berdiri tegak, tidak miring. * Putar sekrup pengunci agar tungkai tidak bergerak lagi. * Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius. 2.4. Cara Membaca dan Menghitung Hasil Pengukuran Jangka Sorong Ingat, ada dua (2) skala yang harus dibaca, yaitu skala utama dan skala nonius. Berikut ini caranya: * Tentukan Nilai pada Skala Utama: Untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah membaca nilai yang ditunjukkan pada skala utama. Cara menentukannya adalah perhatikan garis skala utama yang sejajar atau berimpit dengan garis nol (0) pada skala nonius, maka itulah nilai atau angka skala utama. Apabila tidak ada yang pas sejajar/berimpit, maka carilah garis skala utama yang paling sejajar/berimpit dengan garis nol skala nonius tersebut. * Tentukan Nilai pada Skala Nonius: Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai pada skala nonius. Carilah garis pada skala nonius yang tepat berimpit dengan salah satu garis pada skala utama, maka itulah nilai skala nonius. Jika tidak ada yang tepat berimpit, maka carilah garis skala nonius yang paling berimpit dengan garis skala utama. * Gabungkan Nilai Skala Utama dan Skala Nonius: Jumlahkan nilai skala utama dan skala nonius, maka didapatlah hasil akhir pengukuran. Gimana adik-adik, udah paham kan materi cara menggunakan jangka sorong ini? Nah, materi tentang jangka sorong akan kakak lanjutkan di kesempatan berikutnya. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. 3+ Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Pengukuran T07:41:00-07:00Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika Artikel Terkait 3+ Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Pengukuran :