Ini Dia Cara Menulis Alamat Paket Resinesia

penulisan alamat paket – Sebelum kalian mengirim paket tentu ada beberapa hal yang dilakukan agar paket tersebut siap untuk diantarkan ke kantor ekspedisi yang ingin kalian gunakan. Salah satu kegiatan yang penting dilakukan terkait penulisan alamat tujuan paket, hal ini perlu tulis dengan jelas dan benar

agar barang kiriman kamu bisa sampai di rumah penerima dengan lancar,dan kurir pun akan lebih mudah dalam menemukan alamat yang dituju. Jangan sampai hanya karena data paket yang tidak jelas dan kurang lengkap kiriman gagal dikirim

penting bagi pengirim untuk memastikan jika penulisan alamat tujuan paket sudah dilakukan dengan benar, agar paket dikirim dengan lancar dan sampai sesuai estimasi yang telah ditentukan.

Secara umum, data yang harus tertulis dalam Alamat tujuan paket yaitu:

1. Selalu Cantumkan Nama lengkap Penerima Yang lengkap
Nama penerima menjadi hal penting, usahakan menulisnya selengkap mungkin dan jangan gunakan nama sebutan.

2. Cantumkan Nomor telepon penerima Yang masih aktif
Ini berfungsi jika kurir saat antar paket bisa di gunakan untuk berkomunikasi dengan kita, Jika kurir ekspedisi tidak dapat menemukan alamat yang tertulis di paket.

3. Cantumkan Alamat lengkap Penerima Yang jelas
Yang ketiga adalah alamat silahkan isi sesuai data diri, Seperti

* Dusun
* Rt/Rw
* Kelurahan
* Kecamatan
* Kota/Kabupaten
* Provinsi
* Kode Pos
* Dan ancer-ancer jika memang di butuhkan

Contoh :

Wiyata Bhakti

Jalan gedangsari-nglipar no 34 ,Dusun gedangsari 1 RT/RW 001/003, desa gedangsari 2, kecamatan gedangsari, kabupaten gunungkidul, DIY

Kode pos : Telepon : Keterangan : Kecamatan Kanan, Masjid lurus terus , gapura gedangsari masuk, rumah nomor 3 dari sebelah kanan

apa yang terjadi jika alamat tidak lengkap
Begitu pentingnya penulisan alamat paket yang benar maka akan mengakibatkan paket tidak sampai, kurir tidak bisa menemukan alamat, barang datang terlambat, perhitungan ongkos kirim yang berbeda dan lain sebagainya

jika kalian menuliskan dengan asal-asalan dan kurir tidak bisa menemukan alamat tersebut, maka barang akan ditahan sementara oleh agen maupun kantor perwakilan.

Jika kalian tidak mengisi form alamat pengiriman dengan benar maka kurir ekspedisi akan kesulitan dalam mencari alamat yang tertera. Sehingga kurir kurir harus tanya kesana kemari untuk menemukan rumah si penerima paket

* barang dikembalikan ke pengirim

ini adalah resiko yang paling fatal, karena setiap perusahaan pengiriman memiliki kebijakan terhadap barang bermasalah jika tidak ada konfrimasi dari penerima maupun pengirim yaitu barang akan dikembalikan lagi ke pengirim

* menyulitkan input data di agen

Di Indonesia ada banyak sekali perusahaan ekspedisi. Masing-masing memiliki sistem dengan cara hitung ongkir yang berbeda-beda. Ada sistem yang hanya meminta kota asal dan tujuan. Akan tetapi ada juga yang menuntut info sampai ke tingkat kelurahan.

Saat paket masuk ke gerai ekspedisi, seringkali orang di gerai mengalami kesulitan. Misalnya alamat si penerima selain nama jalan, hanya tersedia nama kecamatan. Saat petugas di gerai menginput alamat tujuan, sistem masih memberikan pilihan yang banyak, sebab kecamatan A ternyata terdiri dari 10 kelurahan. Jadinya ia tidak tahu harus pilih yang mana.

Contoh lainnya adalah kalau di POS Indonesia, sistemnya mengharuskan pencantuman kode pos. Kalau tidak pembeli tidak memberikan kode posnya, ini menjadi agak sulit.

* Ongkos kirim tidak sesuai

Karena alamat paket tidak lengkap, seringkali orang yang menginput data harus mengira-ngira. Biasanya dia menggunakan bantuan Google. Nah, kalau perkiraannya salah, bisa saja Anda harus membayar ongkir yang lebih mahal (atau murah) dari yang seharusnya.

Waktu kerja juga bertambah di sisi penjual, karena ia juga harus mengira-ngira alamat untuk bisa memberikan perkiraan harga ongkir. Setelah itu kurir yang mengantar pun bisa juga harus berputar-putar mencari alamat yang kadang-kadang aneh dan tidak lengkap.

Ini adalah salah satu contoh kejadian di lapangan di salah satu perusahaan ekspedisi (tanpa menyebut nama). Apabila lokasi yang diinput di gerai salah, (akibat alamat tidak lengkap dan salah perkiraan), nantinya paket masuk ke gudang paket yang keliru di kota yang dituju. Sementara gudang tersebut tidak mengurus wilayah dari alamat tersebut. Akibatnya barang itu didiamkan saja di gudang tersebut, menunggu hingga dikomplain.

Seringkali orang memberikan alamat paket ala kadarnya kepada penjual. Padahal alamat yang diberikan itu tidak hanya untuk urusan barang bisa sampai atau tidak, melainkan juga untuk mempermudah pengecekan ongkir oleh seller, penginputan data di gerai, dan pengiriman hingga sampai di tujuan. Pada akhirnya yang diuntungkan adalah pembeli itu sendiri.