Observasi Pengertian Tujuan Dan Jenisnya
Kali ini akan kita bahas mengenai observasi. Berikut pembahasannya.
Pengertian Observasi
Pengertian Menurut KBBI
Observasi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dari semua cabang ilmu pengetahuan.
Pengertian Secara Umum
Observasi adalah aktivitas mengamati sebuah objek dengan cermat dan dilakukan langsung di lokasi penelitian serta mencatat proses yang diteliti dengan sistematis.
Secara umum observasi juga dapat diartikan sebagai tindakan mengamati sesuatu atau seseorang.
Dilakukan dengan cermat untuk mendapatkan informasi atau membuktikan sebuah kebenaran penelitian.
Sedangkan proses observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, kegiatannya dicatat secara sistematis dan direncanakan serta memiliki reliabilitas dan validitas.
Pengertian Menurut Para Ahli
* Sutrisno Hadi
Observasi adalah kegiatan yang rumit atau kompleks karena terdiri dari beberapa proses, baik proses biologis maupun proses psikologis. Proses psikologis lebih condong kepada proses mengingat dan mengamati.
* Hanna Djumhana
Hanna Djumhana berpendapat bahwa observasi adalah metode ilmiah yang paling utama dalam ilmu pengetahuan empiris. Observasi mendapat pengakuan dari dunia penelitian karya ilmiah sebagai metode yang sering digunakan dalam melakukan pengumpulan data.
* Suharsimi Arikunto
Observasi adalah pengamatan secara langsung dengan menggunakan penginderaan pada suatu objek yang ada di suatu lingkungan. Baik yang sedang berlangsung atau sebuah proses yang meliputi berbagai aktivitas perhatian terhadap suatu kajian objek.
* Prof. Dr. Bimo Walgito
Pengertian observasi adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis dan sengaja diadakan. Penelitian tersebut menggunakan alat indera (terutama mata) terhadap kejadian–kejadian yang langsung dapat ditangkap pada waktu kejadian berlangsung.
* Kartini Kartono
Kartini Kartono berpendapat observasi adalah suatu proses pengujian yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Tujuan khusus yaitu mengumpulkan fakta, skor atau nilai, verbalisasi atau pengungkapan dengan kata-kata tentang segala sesuatu yang telah diamati.
Ciri-ciri Observasi
Sebuah observasi harus memiliki tujuan yang khusus, tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang suatu fenomena.
* Dilakukan secara sistematis dan terencana
Sebelum observasi dilakukan, observer membuat rencana dan merancang teknik observasi yang akan dilakukan untuk melakukan observasi.
* Memiliki sifat kuantitaif
Sifat kuantitatif artinya merekam dan mencatat peristiwa-peristiwa tentang yang terjadi pada obyek yang diobservasi.
* Pencatatan dilakukan dengan segera
Proses observasi termasuk melakukan pencatatan atau perekaman dengan segera dan secepat-cepatnya.
Tidak hanya bermodal ingatan tetapi membutuhkan catatan yang valid.
* Membutuhkan skill atau keahlian
Observasi membutuhkan keahlian agar data yang diperoleh akurat.
Data-data hasil observasi dapat diperiksa kembali untuk membuktikan validitasnya.
Tujuan Observasi
Kegiatan observasi pasti memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai. Berikut tujuan observasi:
* Bertujuan menggambarkan suatu objek dan segala peristiwa yang terjadi pada objek penelitian lewat pengamatan.
* Bertujuan menghasilkan suatu kesimpulan mengenai objek yang diamati.
* Kesimpulan observasi disusun menjadi sebuah laporan yang relevan dan bermanfaat bagi bahan pembelajaran.
* Bertujuan untuk menghasilkan data atau informasi yang dapat dibagikan kepada pihak lain dalam bentuk karya ilmiah atau non-ilmiah.
Manfaat Observasi
Berikut manfaat yang didapatkan dari kegiatan observasi:
* Dapat mencatat atau merekam gejala atau peristiwa yang terjadi
* Dapat menjelaskan proses bagaimana sebuah peristiwa berlangsung
* Dapat menguji sebuah kualitas
* Dapat memunculkan dugaan-dugaan tentang fakta yang terjadi.
* Memunculkan fakta
* Hasil observasi dapat dicek kembali berdasarkan hasil penelitian.
* Dapat mencatat kronologis peristiwa dengan runtut.
* Memberikan wawasan baru akan ilmu pengetahuan.
* Dapat memunculkan interpretasi dan opini pembaca terhadap hasil penelitian
* Mengkombinasikan observasi dengan metode lain.
* Dapat merekam data secara permanen dengan bantuan peralatan dan teknologi.
Jenis-jenis Observasi
Observasi Pastisipasi
Observasi pastisipasi adalah observasi yang melibatkan secara langsung peneliti atau observer dalam kegiatan observasi di lapangan.
Peneliti bertindak sekaligus menjadi observer terjun langsung ke dalam kelompok yang ditelitinya.
Jenis observasi ini memiliki kelebihan yaitu peneliti menjadi bagian integral dari berbagai situasi yang diamati di lapangan, sehingga kehadirannya pun tidak mempengaruhi situasi di lapangan.
Observasi partisipasi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Observasi pasif
2. Observasi moderet
3. Observasi tersamar atau terus terang (peneliti mengatakan tujuannya kepada objek/sumber data)
4. Observasi tak berstruktur, artinya peneliti dapat melaksanakan pengamatan secara bebas.
Observasi Non Partisipasi
Observasi Non Partisipasi adalah observasi yang tak melibatkan peneliti sebagai observer (tidak melebur di dalam kelompok yang menjadi subjek).
Kelemahannya kehadiran peneliti di luar lingkaran kelompok dapat mempengaruhi perilaku subjek yang diamati.
Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental adalah jenis observasi yang dilakukan dengan cara uji coba.
Dengan membuat rekaan situasi menyerupai kondisi asli objek yang diobservasi.
Observasi jenis ini biasanya tidak memiliki tujuan yang pasti dan belum tentu dapat bermanfaat.
Adalah sebuah teknik untuk melengkapi observasi. Dalam mengadakan observasi observer dapat melakukan pencatatan tentang kejadian yang berkaitan dengan suatu kasus atau objek.
Daftar pengamatan yang sudah dipersiapkan observer, memudahkan observer dengan memberikan tanda centang pada tanda-tanda yang muncul atau tidak pada objek.
Alat pengumpul data yang digunakan oleh observer untuk menjelaskan, menggolongkan atau menilai objek.
* Mechanical Devices (pencatatan dengan alat)
Memanfaatkan peralatan yang berhubungan dengan teknologi sebagai alat observasi. Contoh: kamera, tape recorder.
Langkah-langkah Melakukan Observasi
Observasi yang akan dilakukan harus memiliki tujuan yang jelas agar observer dapat merancang dan menentukan metode yang tepat.
Tahap berikutnya adalah menentukan sasaran atau objek. Sasaran observasi harus diselaraskan dengan tujuan observasi.
Setelah menentukan sasaran maka harus diikuti ruang lingkup, dapat diartikan lingkungan atau kelompok yang erat kaitannya dengan sasaran.
* Menentukan tempat dan waktu
Melakukan observasi juga harus memiliki rencana di mana observasi akan dilakukan dan juga waktu.
Keduanya adalah faktor yang juga menentukan lancar atau tidaknya proses observasi.
* Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
Perlengkapan observasi adalah senjata yang sangat penting, persiapan teknis dan metode berkaitan erat dengan peralatan
* Mulai mengadakan observasi
Observasi siap dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
* Mengadakan pencatatan data
Selama observasi sedang berlangsung pencatatan data mutlak dilakukan oleh observer.
Pencatatan data sangat penting untuk keakuratan data yang diberikan oleh subjek.
Setelah observasi selesai dilakukan, seluruh data yang telah tercatat disusun menjadi sebuah laporan.
Cara Menyusun Laporan Hasil Observasi
Bahasa pada laporan hasil observasi menggunakan bahasa yang memiliki ciri-ciri berikut:
* Kalimat utama dalam paragraf menyebutkan rincian aspek-aspek yang dilaporkan dan dijelaskan pada beberapa paragraf lainnya.
* Menggunakan kata-kata ilmiah, misalnya degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme dll.
* Menggunakan verba relasional, sebagai contoh: digolongkan, merupakan, meliputi, terdiri atas, adalah, yaitu dll.
* Menggunakan verba aktif alam. Misalnya; bertelur, membuat, hidup, makan, dan tidur
* Menggunakan kata penghubung yang menyatakan perbedaan (berbeda dengan), persamaan (seperti halnya), pertentangan (tetapi, sedangkan), pilihan (atau).
Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri berikut:
* Ciri Objektif: Berisi kalimat fakta bukan opini pribadi penulis yang dihasilkan dari observasi
* Ciri Universal: Tidak berpihak, bersifat umum dan tidak merugikan orang lain.
* Ciri Faktual: Menuliskan keadaan sesuai dengan fakta sehingga dapat diuji kevalidannya
* Ciri Sistematis: Laporan yang dibuat harus sesuai standar dan struktur yang sudah ditentukan.
* Objek Observasi: objek observasi didefinisikan dengan jelas.
* Tanpa bagian penutup: Teks laporan observasi tidak memerlukan penutup karena hanya berupa laporan data hasil observasi.