Posisi Tubuh Pada Saat Melakukan Pendaratan Dalam Lompat Jauh

Cara Mendarat yang Benar Dalam Lompat Jauh – Pasti Grameds sudah tidak asing dengan keberadaan cabang olahraga lompat jauh? Yap, cabang olahraga yang satu ini sudah diajarkan kepada kita sejak Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Hampir sama dengan cabang olahraga lain, lompat jauh juga sangat membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan ketangkasan supaya dapat mencapai lompatan sejauh-jauhnya disertai dengan teknik yang baik dan benar.

Biasanya, olahraga lompat jauh ini menggunakan bak pasir sebagai tempat untuk mendarat. Sederhananya, olahraga yang satu ini dilakukan dengan cara melompat dari jarak sejauh mungkin, kemudian dari titik lepas landas tersebut tubuh harus melayang di udara hingga berhasil mendarat sejauh-jauhnya di dalam bak pasir tersebut.

Namun sayangnya, banyak orang yang bingung akan bagaimana cara mendarat yang baik dan benar dalam cabang olahraga ini. Hal tersebut disebabkan adanya gerakan kaki dan tubuh terkadang sering tidak dapat reflek mengikuti teknik yang benar, sehingga terkadang kaki akan mengalami cedera. Lalu, bagaimana ya cara mendarat yang baik dan benar dalam olahraga lompat jauh ini? Apakah permainan tradisional lompat tali yang menggunakan karet itu dapat menjadi pelatihan dalam cabang olahraga satu ini karena sama-sama menggunakan teknik melompat?

Yuk simak ulasan berikut ini supaya Grameds dapat memahami dan langsung mempraktikannya.

Bagaimana Cara Mendarat yang Benar Dalam Olahraga Lompat Jauh?
Pada dasarnya, olahraga lompat jauh memiliki empat bagian gerakan, dimulai dari awalan atau kerap disebut dengan ancang-ancang, tolakan, sikap melayang di udara, dan akhirnya gerakan pendaratan. Nah, dalam hal ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara melakukan gerakan pendaratan tersebut.

1. Kepala dalam posisi tertunduk. Apabila mendongak, kemungkinan akan terjadi cedera pada bagian tengkuk.
2. Ketika hendak melakukan pendaratan, bagian tubuh yakni tumit kaki harus reflek menyentuh tanah terlebih dahulu.
3. Ketika proses pendaratan, lakukan penekanan pada bagian tumit kaki.
4. Pastikan pula kedua kaki berada pada posisi lurus. Posisi kaki jangan menekuk sebab dapat terjadi cedera berupa terkilir.
5. Sementara kedua kaki berada pada posisi lurus, pada bagian lutut harus ditekuk.
6. Pada bagian paha, usahakan untuk diangkat ke arah atas sementara tubuh didorong ke arah depan hingga menciptakan posisi membungkuk.
7. Posisi badan ketika mendarat adalah condong ke arah depan. Hal tersebut untuk menjaga keseimbangan tubuh supaya tidak oleng ketika mendarat.
8. Ketika sudah mendarat, langsung posisikan kaki tetap tegak.
9. Pada posisi tangan, terutama kedua tangan harus diayunkan kemudian diluruskan ke arah depan. Pastikan bahwa posisi tangan tersebut dalam kondisi yang siap untuk menopang badan yang tengah mendarat.

Sejarah Olahraga Lompat Jauh
Hingga saat ini, lompat jauh ini masih menjadi menjadi bagian dalam cabang olahraga yang diperlombakan dalam olimpiade dunia maupun kejuaraan nasional di berbagai negara. Hal tersebut karena olahraga ini memperlihatkan secara jelas akan adanya kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan dari atletnya. Nah, berikut ini kita akan membahas mengenai bagaimana sejarah keberadaan olahraga lompat jauh hingga dapat berkembang pesat seperti saat ini.

Sejarah dari keberadaan olahraga ini dimulai pada pada tahun 708 SM, yakni dalam sebuah acara Sukan Olympic Kuno di Yunani. Menurut catatan sejarah, pada kala itu lompatan terjauh adalah 7,05 meter dicapai oleh Chionis yang berasal dari daerah Sparta. Sebenarnya, semua perlombaan yang diadakan pada Olimpiade Kuno tersebut dilakukan dengan tujuan latihan militer perang, sebab sekaligus melatih ketangkasan atlet atau prajuritnya. Namun, teknik dan cara lompat jauh pada kala itu tentu saja berbeda dengan zaman sekarang ya… Bahkan pada saat itu, karena Olimpiade Kuno tersebut ditujukan sebagai latihan perang maka para atletnya diwajibkan untuk berlari sambil membawa beban di kedua tangannya dengan berat sekitar 1-4,5 kg. Sayangnya, kejayaan olahraga ini semakin meredup.

Kemudian pada tahun 1896, olahraga lompat jauh dihidupkan kembali pada Sukan Olympic Modern. Sejak saat itulah, olahraga lompat jauh semakin banyak diterima oleh masyarakat dan menjadi cabang olahraga yang kerap dilombakan. Aturan dan teknik lompatannya juga seiring waktu diperbaiki dengan menyesuaikan perkembangan zaman yang ada. Di Amerika Serikat, terdapat seorang atlet bernama Bob Beamon yang berhasil memecahkan rekor lompat jauh yakni sekitar 8,90 meter pada tahun 1968.

Sejarah Olahraga Lompat di Indonesia
Di Indonesia, lompat jauh juga berkembang pesat hingga saat ini masih termasuk ke dalam cabang olahraga yang diperlombakan dalam kejuaraan nasional. Berhubung lompat jauh adalah bagian dari olahraga atletik, maka seluruh atlet dan pelatihan olahraga lompat jauh ini tergabung dalam organisasi PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Ketika pelaksanaan perlombaannya, biasa menggunakan tempat di dalam trek. Pada tahun 1928 menjadi tahun awal diperbolehkannya wanita untuk berpartisipasi dalam perlombaan cabang olahraga ini.

Pengertian Olahraga Lompat Jauh
Singkatnya, lompat jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik yang memiliki gerakan melompat dengan membawa titik berat badan ketika melayang di udara. Tidak hanya itu saja, olahraga ini juga disertai gerakan tolakan pada tumpuan menggunakan satu kaki yang paling kuat guna mencapai jarak yang paling jauh ketika melompat. Cabang olahraga ini saat ini masih populer untuk diperlombakan dalam Olimpiade atau kompetisi nasional.

Banyak para ahli berpendapat akan definisi dari olahraga lompat jauh ini. Salah satunya adalah Syarifuddin (1992), mengungkapkan bahwa lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat, dengan mengangkat kaki ke arah atas dan depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara alias melayang di udara. Gerakan tersebut harus dilakukan secara cepat yang mana sebelumnya harus melakukan gerakan tolakan pada satu kaki (yang terkuat) untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.

Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam olahraga lompat jauh ini, sama halnya dengan cabang olahraga lain, maka atlet harus memiliki kondisi fisik yang baik dan memahami sekaligus menguasai teknik-teknik dalam gerakan lompat jauh tersebut. Terdapat dua unsur penting dalam mencapai hasil maksimal, yakni 1) Faktor kondisi fisik, mulai dari kecepatan, tenaga lompatan, dan keterampilan; 2) Faktor teknik ancang-ancang, mulai dari fase persiapan, perpindahan (melayang), dan pendaratan.

Teknik Olahraga Lompat Jauh
1. Teknik Awalan
Dalam teknik awalan, gerakan peserta lompat jauh harus dilakukan dengan lari secepat mungkin supaya dapat memperoleh kecepatan maksimal sebelum akhirnya melakukan tolakan. Selain itu, teknik awalan ini juga dapat dinilai sebagai suatu tindakan untuk mendapatkan kecepatan horizontal secara maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan.

Teknik awalan ini harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak kira-kira meter pada sebuah lintasan lari, kemudian barulah peserta melakukan tolakan dengan menggunakan kedua kakinya. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan teknik awalan dalam cabang atletik lompat jauh, yakni sebagai berikut:

* Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan peserta. Bagi peserta cabang atletik lompat jauh yang hendak melompat dengan awalan pendek, lakukan dengan jarak kurang lebih meter atau dapat kurang dari itu. Sementara itu, bagi peserta cabang atletik lompat jauh yang hendak melompat dengan awalan jauh, dapat melakukannya dengan jarak kurang lebih meter atau lebih dari itu.
* Posisi ketika berdiri di titik awalan yaitu kaki harus sejajar atau bisa juga dengan salah satu kaki berada di depan, bergantung bagaimana posisi yang menguntungkan bagi peserta.
* Cara pengambilan awalan dalam cabang atletik lompat jauh ini dapat dimulai secara perlahan-lahan kemudian cepat (sprint). Kecepatan tersebut harus dipertahankan hingga sesaat sebelum melakukan tolakan.
* Sesudah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off), gerakan kaki dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang sebelumnya dicapai. Pada langkah terakhir tersebut, peserta harus berkonsentrasi dan fokus untuk melakukan tolakan di papan atau balok tumpu yang telah disediakan.

2. Teknik Menumpu/ Tolakan
Teknik ini diyakini menjadi gerakan paling penting dalam cabang atletik lompat jauh karena sangat menentukan hasil lompatan yang sempurna. Dalam teknik ini, peserta akan melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok tumpu menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.

Ketika melakukan tumpuan, posisi badan peserta tidak boleh terlalu condong. Tumpuan yang dilakukan juga harus kuat, cepat, dan seimbang. Keseimbangan badan peserta dalam melakukan tolakan juga dipertimbangkan supaya tidak goyah. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik menumpu/tolakan, yakni:

* Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang paling terkuat (setiap orang berbeda-beda).
* Bagian telapak kaki yang terkuat untuk bertumpu biasanya terletak di bagian tumit, maka disarankan untuk menggunakan tumit terlebih dahulu untuk melakukan tumpuan dan diakhiri di bagian ujung kaki.
* Sesat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
* Sebaiknya bertumpu di papan tumpu dengan tepat.
* Kedua lengan harus ikut diayunkan ke depan dan atas ketika bertumpu.
* Ayunkan kaki dan tangan ke depan setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk.

3. Teknik Melayang
Dalam teknik ini, gerakannya harus dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Ketika melakukan teknik gerakan melayang ini, badan peserta harus tetap terjaga keseimbangannya. Ayunan kedua tangan juga bisa membantu peserta untuk menjaga keseimbangan tubuh mereka.

4. Teknik Mendarat
Teknik mendarat ini harus dilakukan peserta sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan mereka justru jatuh ke arah belakang, itu sama saja dengan cedera. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit dan kaki dalam posisi rapat. Gerakan-gerakan ketika pendaratan juga harus dilakukan dengan kedua kaki.

Hal yang harus diperhatikan dalam teknik mendarat ini adalah kedua kaki yang digunakan untuk mendarat harus dilakukan secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke arah depan. Mengapa ketika melakukan teknik pendaratan, tubuh peserta harus condong ke arah depan? Sebab apabila tubuh peserta cenderung jatuh ke arah belakang, justru akan berakibat fatal bagi peserta cabang atletik lompat jauh ini.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lompat Jauh
1. Kecepatan (speed), merupakan kemampuan untuk memindahkan sebagian atau keseluruhan tubuh mulai dari sikap awalan hingga pendaratan; atau juga ketika bertumpu pada papan atau balok tumpuan. Kecepatan tersebut biasanya dipengaruhi oleh kekuatan dan fleksibilitas peserta.
2. Kekuatan (strength), merupakan jumlah tenaga yang dihasilkan oleh otot tubuh peserta sehingga dapat melakukan lompatan secara maksimal.
3. Daya ledak, merupakan kemampuan otot tubuh dalam melakukan tolakan dan melayang di udara ketika lepas dari balok tumpuan.
4. Keseimbangan, merupakan kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi tertentu secara benar, mulai dari teknik awalan melakukan lompatan hingga teknik mendarat.
5. Keterampilan, merupakan kemampuan untuk melakukan suatu gerak motorik secara tepat dan benar.
6. Koordinasi, merupakan hal yang harus dimiliki oleh peserta cabang olahraga lompat jauh untuk dapat menyelaraskan gerakan tubuhnya sesuai dengan kebutuhan.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Melakukan Lompat Jauh
1. Jagalah kecepatan lari sampai saat bertolak di papan tolakan.
2. Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari balok tumpuan.
3. Ubah posisi badan ketika lari. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai posisi badan yang tegak ketika berlari.
4. Gunakan ayunan lengan dengan baik dan benar.
5. Usahakan untuk membuat gerakan yang baik.
6. Supaya gerakan akhir lebih kuat, kamu dapat menggunakan daya tolakan yang lebih besar.
7. Berlatihlah terutama pada gerakan mendarat.
8. Kuasai gerakan yang benar mulai dari gerakan tangan dan kaki, baik dalam posisi membengkokkan atau meluruskannya.

Seorang atlet cabang atletik lompat jauh dapat dinyatakan gagal ketika melakukan suatu lompatan, apabila mereka melakukan hal-hal berikut:

1. Ketika teknik bertumpu, peserta menyentuh tanah setelah garis batas tumpuan dengan menggunakan bagian tubuh manapun, baik saat melompat atau berlari.
2. Bertumpu dari luar ujung balok tumpuan, baik di jarak sebelum atau pada perpanjangan garis batas tumpuan.
3. Menyentuh tanah yang berada di antara garis tumpuan dan tempat pendaratan.
4. Melakukan gerakan lain semacam salto ketika melakukan teknik awalan dan teknik lompatan.
5. Ketika melakukan teknik mendarat, peserta malah menyentuh tanah di luar tempat pendaratan dan lebih dekat ke garis tumpuan daripada bekas terdekat di pasir.
6. Peserta atau atlet cabang atletik lompat jauh tidak hadir ke dalam arena setelah 2 menit pemanggilan.

Bentuk Arena dalam Lompat Jauh
Bentuk lapangan cabang atletik lompat jauh tentu saja berbeda dengan bentuk lapangan cabang atletik basket atau voli. Yang harus ada dalam sebuah lapangan lompat jauh adalah lintasan lari, papan tolakan, bak lompat, dan tempat pendaratan.

Dalam lapangan cabang atletik lompat jauh ini, jarak antara lintasan lari dengan papan tolakan umumnya berukuran meter, dengan lebar lintasan sekitar 1,22 meter. Sementara itu, papan tolakannya memiliki panjang kira-kira 1,22 meter dan lebar 20 cm dengan ketebalan sekitar 10 cm. Di antara papan lompatan dengan dengan bak lompat, terhadap jarak sepanjang 1 meter.

Lalu, bak lompat memiliki panjang sekitar 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk tempat pendaratan, mempunyai jarak paling sedikit adalah 2,75 meter antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan. Tempat pendaratan biasanya diisi dengan pasir yang halus dan permukaan pasir harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolakan.

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Olahraga Lompat Jauh
Apakah Grameds pernah memainkan permainan tradisional yang menggunakan gerakan dasar melompat, misalnya lompat engklek dan lompat tali, terutama ketika masih kecil? Permainan tradisional tersebut adalah bagian dari budaya Indonesia yang diturunkan oleh nenek moyang sebab pada zaman dahulu, permainan tradisional menjadi sarana hiburan khususnya para anak-anak.

Hingga saat ini, permainan tradisional masih dilestarikan terutama oleh para anak-anak di pedesaan. Hal tersebut justru menjadi langkah yang tepat daripada anak-anak harus dihadapkan pada gadget dan enggan melakukan aktivitas fisik. Tanpa disadari, ternyata aktivitas permainan tradisional tersebut dapat berpengaruh pada kemampuan fisik lho terutama ketika melakukan olahraga lompat jauh ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gumilar Dwi Wardani dan Agus Mahendra dengan judul Perbandingan Pengaruh Aktivitas Lompat Engklek dengan Aktivitas Lompat Tali Terhadap Kemampuan Lompat Jauh menunjukkan bahwa dua permainan tradisional tersebut memberikan pengaruh lebih pada kemampuan lompat jauh, terutama pada anak-anak.

Pemberian alternatif pembelajaran yang berupa permainan tradisional lompat tali dan lompat tali ternyata cukup membantu serta berpengaruh pada upaya peningkatan kemampuan lompat jauh. Disebut alternatif sebab tidak semua sekolah mempunyai sarana memadai untuk melakukan pembelajaran lompat jauh, sehingga supaya anak-anak tetap dapat meningkatkan kemampuan gerakan melompatnya, maka dilakukanlah dengan permainan tradisional tersebut. Tidak hanya itu saja, ternyata pelaksanaan dua permainan tradisional juga dapat merangsang dan menguatkan kekuatan otot tungkai lho.

Ketika bermain lompat tali, otomatis motorik kasar anak akan terstimulasi sehingga secara fisik menjadikannya lebih terampil karena dirinya belajar mengenai bagaimana cara dan teknik melompat dengan keterampilannya sendiri. Apabila hal tersebut dilatih secara tekun, maka anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas, dan dinamis. Permainan tradisional lompat tali juga turut berpengaruh pada kondisi tubuh, terutama membuat bagian kaki dan pinggul menjadi lebih kuat.

Nah, itulah ulasan mengenai bagaimana cara mendarat yang benar pada olahraga lompat jauh. Cabang olahraga ini meskipun terlihat mudah ternyata memiliki beragam teknik yang tidak sembarang orang bisa melakukannya apabila tidak dilatih secara telaten. Apakah Grameds berminat mempelajari olahraga ini? Jika iya, tidak ada kata terlambat kok untuk mempelajari sesuatu hal.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Sumber:

Wardani, Gumilar Dwi dan Agus Mahendra. (2017). Perbandingan Pengaruh Aktivitas Lompat Engklek dengan Aktivitas Lompat Tali Terhadap Kemampuan Lompat Jauh. Journal of Teaching Physical Education in Elementary School, Vol 1(1).

Baca Juga!

* Custom log
* Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
* Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
* Tersedia dalam platform Android dan IOS
* Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
* Laporan statistik lengkap
* Aplikasi aman, praktis, dan efisien