Sakit Tenggorokan Mengintai Ini Gejala Omicron Pada Orang Dewasa Dan Cara Mengatasinya

Jakarta – Di tengah terjadinya peningkatan kasus, penting bagi kita untuk mengetahui gejala Omicron pada orang dewasa dan cara mengatasinya. Gejala Omicron seperti flu biasa, namun bila diperhatikan, keduanya berbeda.

Meskipun gejala Omicron tampak lebih ringan dalam banyak kasus, namun bagi orang lain, terutama bagi seseorang yang tidak divaksinasi atau mengidap komorbid, komplikasi parah seperti pneumonia mengintai, sehingga memiliki resiko rawat inap di unit perawatan intensif.

Dikutip dari NBC New York, studi yang dirilis oleh UK Health Security Agency (UKHSA) mempelajari gejala yang dilaporkan dari individu yang dites positif maupun negatif pada tes PCR di Inggris. Ditemukan terdapat dua gejala omicron pada orang dewasa dan cara mengatasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gejala Omicron yang Umum
Gejala Omicron pada orang dewasa yang paling umum pada varian Omicron adalah sakit tenggorokan. Dalam 53 persen kasus Omicron, sakit tenggorokan terdaftar sebagai gejala yang biasa dirasakan oleh pasien.

Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa sakit tenggorokan juga menjadi lebih sering dilaporkan dalam hasil tes negatif, menandakan bahwa sakit tenggorokan mungkin bukan merupakan prediktor infeksi Omicron. Sakit tenggorokan biasanya berkaitan dengan pilek musiman dan penyakit lain yang sering menyerang di musim hujan, tetapi tidak berkaitan dengan COVID.

Gejala umum lainnya pada Omicron yaitu demam dan batuk, yang sekali lagi merupakan gejala yang mirip dengan penyakit musiman lainnya.

Sementara gejala seperti nyeri otot atau sendi, ruam, mual atau muntah, dan kelelahan dilaporkan dalam jumlah kasus yang hampir sama, tidak peduli apakah itu varian Delta atau Omicron.

Gejala Omicron yang Kurang Umum
Tidak seperti varian lain seperti Delta, jumlah orang yang terinfeksi omicron yang melaporkan kehilangan penciuman dan pengecapan semakin menurun. Sekitar sepertiga dari kasus Delta yang termasuk dalam penelitian ini mencatat hilangnya penciuman atau rasa, sementara hanya 13 persen dari kasus omicron yang melaporkannya.

Itulah perbedaan terbesar dalam hal gejala infeksi antara kedua varian. Studi ini juga menemukan bahwa mata merah atau teriritasi secara signifikan lebih jarang pada varian Omicron.

Bersin, pilek, sesak napas, kehilangan nafsu makan, sakit kepala dan kelelahan juga dilaporkan sebagai gejala Omicron, tetapi dengan persentase yang jauh lebih rendah.

Cara Mengatasi Gejala Omicron
Sama seperti mengobati flu biasa, gejala Omicron pada orang dewasa dapat diatasi dengan cara yang mudah di rumah.

Dosis parasetamol secara teratur dapat digunakan untuk menurunkan demam. Permen pelega tenggorokan dapat digunakan untuk meredakan gejala sakit tenggorokan, serta konsumsi minuman yang mengandung elektrolit seperti air kelapa, dan asupan cairan secara teratur untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Metode lain yang bisa dilakukan adalah dengan menghirup uap hangat menggunakan baskom yang berisi air panas serta mengoleskan kain lembab ke dahi untuk meredakan ketidaknyamanan.

Sementara itu, vaksin COVID-19 tetap menjadi langkah kesehatan terbaik untuk melindungi orang dari COVID-19 dan mengurangi kemungkinan munculnya varian baru. Mengenali gejala Omicron pada orang dewasa dan cara mengatasinya itu penting, agar pasien mendapat penanganan yang sesuai di waktu yang tepat.

Simak Video “Subvarian Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia, Simak Gejalanya!”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)