Sejarah Dan Perkembangan Alat Musik Rebab
bukalapak.comAlat musik rebab adalah salah satu alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara digesek, dimana alat musik ini termasuk ke dalam alat musik kordofon.
Rebab merupakan alat musik melodi yang tidak bisa dipisahkan dari kesenian Indonesia, walaupun alat musik ini bukan asli dari Indonesia.
Namun, alat musik ini masih banyak ditemukan di sejumlah daerah. Misalnya Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan lain-lain.
Alat musik ini juga banyak digunakan dalam kesenian Melayu, khususnya Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Rebab memiliki ukuran yang relatif kecil, berbadan bulat hampir mendekati segitiga dan memiliki tinggi sekitar 75 cm. Alat musik ini juga memiliki dua atau tiga buah senar yang berleher panjang.
Biasanya alat musik ini terdiri dari 2 jenis, yaitu memiliki kaki pada bagian bawahnya atau sering disebut dengan rebab tangkai dan kabuli rebab yang tidak bertangkai. Dimana kabuli rebab ini sering disebut sebagai robab atau rubab.
Sehingga alat musik ini harus dipangku ketika ingin memainkannya. Alat musik ini sangat dihargai karena memiliki suara yang indah, tapi instrumen ini memiliki rentang nada yang terbatas sekitar 1 oktaf.
Alat musik rebab terbuat dari kayu ataupun gading gajah yang dipadu dengan kulit, kain beludru, senar perunggu dan bulu ekor kuda.
Alat musik ini dari zaman dahulu sampai saat ini sudah sangat terkenal. Dimana alat musik ini berasal dari wilayah Jawa Barat dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia.
Rebab juga membantu memperkaya koleksi bermacam instrumen musik yang ada di Indonesia.
wikimedia.orgPada mulanya, alat musik rebab berasal dari Timur Tengah lalu beralih ke Persia dan India, baru terakhir mencapai kepulauan Nusantara. Jadi, bisa disimpulkan bahwa instrumen ini berasal dari luar.
Namun dalam perjalanannya, alat musik ini memiliki warna yang berbeda kalau dibandingkan dengan alat musik yang berasal dari negara aslinya.
Alat musik rebab dimainkan dengan menyesuaikan adat budaya dan juga tradisi oleh masyarakat Melayu. Karena alat musik ini sudah dilukiskan pada dinding yang ada di Candi borobudur sekitar abad ke-11.
Biasanya orang Arab menyebutnya sebagai “Rabab” dan disempurnakan memakai alat gesek, sehingga pada saat itu langsung tersebar luas.
Pada abad ke-8 alat musik ini menyebar ke Eropa Barat, sehingga terbentuklah cello yang saat kita kenal dengan sebutan biola.
Alat musik ini juga sudah masuk ke wilayah Persia, India dan Tiongkok melalui Turki dan juga Asia Tengah, kemudian ke Asia Tenggara. Kalau di negara Afganistan, rebab disebut sebagai “Rubab”.
Di negara India ada sebuah instrumen yang dikenal dengan sebutan “Sarod”, dimana alat musik ini berasal dari wilayah Timur Tengah. Seorang pemain yang ahli dalam memainkan bakat musik tersebut adalah penyanyi terkenal yaitu Tansen.
Selain penyanyi terkenal Tansen juga ahli dalam menciptakan alat musik rebab. Sementara keturunan Tansen yang bernama Bilas Khas, ahli dalam memainkan alat musik yang menyerupai rebab dan disebut dengan “Rabyah Ghar”
Dahulu kala, di wilayah Persia ada terdapat rebab yang memiliki satu tali. Dimana rebab ini sering digunakan sebagai pengiring deklamasi yang disebut dengan “Rebab ul Shaer”.
Perkembangan dalam alat musik tradisional Indonesia membuat rebab mengalami revolusi. Dimana pada bagian alat musik ini tidak dibuat dengan bahan tembaga lagi, melainkan dibuat dari bahan baku alami.
Bagian memanjang pada rebab dibuat dari bahan kayu nangka, sementara untuk bagian tubuhnya yang berbentuk hati dibuat dari bahan kayu berongga dan ditutup dengan menggunakan usus, kulit, atau kemih lembu yang sudah dikeringkan sebagai resonator untuk pengeras suara.
Alat musik ini dimainkan dengan cara menggesek pada bagian senarnya menggunakan sebuah alat gesek. Karena sumber bunyi yang dihasilkan pada alat musik ini terletak pada senar yang ditegangkan dengan sebatang kayu.
Rebab juga termasuk ke dalam instrumen sehat yang diperkirakan muncul pada abad ke-8 dan menyebar ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan Islam, Mulai dari Afrika Utara, Timur Tengah dan Eropa.
Kata “rebab” sebenarnya berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “busur”. Dimana alat musik ini memiliki bermacam sebutan, seperti rabab, rebab, rebeb, rababah atau al-rababa.
Ada terdapat variasi, termasuk memiliki tangkai yang ada pada bagian bawah. Tujuannya adalah supaya rebab bisa bertumpu di tanah. Alat musik ini biasanya memiliki ukuran yang kecil, berbadan bulat dengan bagian depannya terdapat sebuah membran seperti kulit domba berleher panjang.
Leher yang terdapat pada alat musik ini ada yang panjang dan ada yang tipis, kemudian ada juga terdapat pegboxnya antara satu, dua atau tiga senar dan tidak memiliki papan nada.
Alat musik ini dibuat tegak bertumpu dengan pangkuan atau di lantai, dan memiliki busur yang melengkung kalau dibandingkan dengan biola.
Rebab juga menghasilkan suara yang khas, karena alat musik ini digunakan sebagai salah satu instrumen pembuka dalam sebuah kesenian wayang. Dimana bunyi yang dihasilkannya terdengar lirih.
Selain itu, ada juga cakupan area nada yang luas dan bisa masuk ke dalam laras apapun. Rebab juga memiliki komponen-komponen utama yang menyusun alat musik ini diantaranya:
* Watangan. Artinya batangan yang terbuat dari kayu atau gading gajah. Watangan adalah tempat untuk membentangkan senar dan untuk pegangan ketika dimainkan. Terdapat kuping rebab yang fungsinya adalah untuk mengikatkan senar dan menyetem nada serta bunyi yang dihasilkan.
* Bathokan. Artinya batok atau bokongan. Fungsinya adalah sebagai tempat kotak resonansi dimana senar dan busur digesekkan. Biasanya bathokan terbuat dari tempurung kelapa atau kayu nangka yang dibentuk menyerupai hati dan dikasih penutup seperti kulit binatang pada bagian yang dilubangi.
* Sikilan. Artinya kaki rebab yang berfungsi sebagai tempat dudukan rebab saat menyentuh tanah. Tapi ada beberapa rebab yang tidak mempunyai sikilan.
* Senggreng. Artinya alat gesek pada rebab ketika dimainkan. Biasanya alat ini dibuat dari bulu ekor kuda yang dikaitkan pada kayu yang dibentuk menyerupai busur.
Cara Memainkan Alat Musik Rebab
hanyaberbagi.comCara memainkan alat musik ini sangat sederhana, yaitu dengan cara digesek. Alat musik lainnya yang mirip dengan alat musik ini adalah alat musik ohyan yang resonatornya terbuat dari bahan tempurung kelapa.
Alat musik ini terdiri dari tangga nada pentatonis, dimana sebuah susunan nada atas lima dalam satu oktaf, nada ii biasa nya dipakai dalam berbagai musik kuno. Contohnya musik India, musik gamelan, musik Amerika, Eropa dan Anglo-Amerika, musik Asia Tenggara dan musik Timur Jauh.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai sejarah dan perkembangan alat musik rebab dalam kesenian Indonesia. Semoga artikel ini bisa membantu para pembaca dalam memahami mengenai alat musik rebab dan semoga bisa bermanfaat dengan baik.