Sembelit Konstipasi Penyebab Gejala Dan Pencegahan

Beranda / Penyakit A-Z / Sembelit (Konstipasi): Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Terbit: 4 April 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Apa itu sembelit? sembelit adalah suatu kondisi sulit buang air besar secara teratur, tidak bisa benar-benar tuntas, atau tidak bisa sama sekali. Secara umum, seseorang bisa dianggap mengalami sembelit apabila buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Gangguan pencernaan sering kali dipandang sepele, padahal jika dibiarkan berlarut-larut hal ini bisa mengakibatkan kanker usus besar. Pada umumnya, wanita lebih sering terkena sembelit karena dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan hormonal.

Penyebab Sembelit
Sembelit merupakan suatu keadaan di mana waktu transit makanan dalam usus berlangsung lebih dari 72 jam. Akibat banyak sisa-sisa makanan yang tertinggal terlalu lama, usus besar akan menyerap air makin banyak, sehingga membuat tinja menjadi keras dan kering.

Pengeluaran tinja yang lambat terjadi akibat kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang berolahraga, kebiasaan menunda buang air besar serta stres berlebih. Jika ini berlangsung terus menerus, lama kelamaan penderitanya akan berisiko terkena kanker usus besar.

1. Penyakit tertentu
Selain itu, penyakit tertentu yang dapat penyebabkan sembelit adalah diabetes, hipotiroid (tiroid yang kurang aktif), hiperparatiroid (paratiroid yang terlalu aktif), penyakit Parkinson, stroke, ataumultiple sclerosis.

2. Efek samping obat-obatan
Efek samping obat-obatan tertentu seperti, suplemen kalsium atau besi, antasida yang mengandung aluminium, obat diuretik, analgesik yang mengandung opium (seperti kodein dan morfin), antidepresan, antiepileptik serta antipsikotik.

3. Gangguan pada otot yang mengerakkan usus
Kondisi ini dapat terjadi pada mereka yang kondisi otot panggul melemah atau dyssynergia.

4. Gangguan hormon
Terdapat beberapa hormon yang berfungsi untuk menyeimbangkan cairan. Apabila gangguan hormon terjadi, hal ini membuat cairan dalam tubuh tidak stabil sehingga bisa menyebabkan terjadinya sembelit. Sejumlah kondisi yang menimbulkan gangguan ini seperti diabetes dan kehamilan.

5. Gangguan usus
Kanker perut dan kanker kolorektal bisa terjadi karena adanya penyumbatan pada usus.

Gejala sembelit
Gejala utama dari sembelit adalah sulitnya buang besar atau frekuensi buang air besar yang lebih jarang dari biasanya. Sedangkan, gejala-gejala umum lain yang mudah dikenali, di antaranya:

* Sakit dan kram perut, terutama pada perut bagian bawah.
* Buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu.
* Proses buang air besar terasa tidak tuntas.
* Terasa ada yang mengganjal pada rektum.
* Ukuran tinja bisa besar atau sangat kecil.
* Mengejan dengan keras buang air besar.
* Tinja terlihat keras atau menggumpal.
* Menurunnya nafsu makan.
* Perut terasa kembung.

Segera periksakan kondisi ke dokter apabila Anda mengalami gejala sembelit yang disertai kelelahan, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, mual, muntah, serta pendarahan pada rektum.

Penanganan Sembelit
Guna mencegah dan mengatasi sembelit, tidak ada cara lain selain mengubah kebiasaan atau gaya hidup Anda. Makan secara teratur, berolahraga secara teratur akan turut memperlancar metabolisme tubuh dan meningkatkan stamina kebugaran.

Konsumsi serat 25-30g/hari dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan juga perlu dilakukan setiap hari untuk merangsang gerakan peristaltik usus secara optimal. Selain itu, perbanyak konsumsi prebiotik yang mengandung oligosakarida (misalnya pisang, pepaya, ubi, bawang). Hal lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi sembelit, di antaranya:

* Terapkan pola makan sehat dan seimbang. Perbanyak minum air putih minimal 10 gelas atau 2 liter perhari. Karena air membantu proses pencernaan makanan.
* Biasakan buang air besar setiap hari dan jangan di tunda-tunda.
* Kurangi minum kopi atau minuman ringan yang mengandung kafein.
* Lakukan olahraga secara teratur untuk memperlancar metabolisme dalam tubuh. Jika tidak sempat berolahraga, selingi aktivitas fisik dalam kantor Anda dengan berjalan-jalan atau naik turun tangga secara berkala.
* Biasakan mengonsumsi makanan dan berserat secara teratur untuk memperlancar proses transit di dalam usus.

Apabila cara mengatasi sembelit di atas kurang efektif, dokter biasanya akan menganjurkan penggunaan obat pencahar. Akan tetapi, apabila konstipasi terjadi tiba-tiba dan dalam jangka waktu pendek, maka pencahar dapat segera dihentikan ketika feses sudah lunak dan mudah dikeluarkan.

Berikut adalah obat sembelit yang bisa Anda konsumsi, di antaranya:

1. Obat pencahar stimulan
Konsumsi obat ini akan merangsang terjadinya konstraki usus. Contoh obat stimulan adalahbisacodyl.

2. Obat pelembut tinja
Obat ini berguna untuk menarik cairan di dalam usus agar tinja menjadi lembut dan mudah untuk dikeluarkan. Contoh obat ini adalahnatrium docusate.

3. Obat pencahar osmotik
Obat ini akan meningkatkan jumlah cairan dalam usus, sehingga feses akan lebih lunak, sehingga merangsang usus untuk mendorong tinja keluar. Contoh obat ini adalah macrogol dan laktulosa.

3. Suplemen serat
Obat ini akan menambah massa pada tinja. Contoh obat ini adalah calcium polycarbophil,methylcellulose fiber dan psyllium.

Sementara pada kasus konstipasi kronis, obat yang dapat diberikan salah satunya misoprostol. Hal penting yang harus menjadi perhatian adalah, obat sembelit sebaiknya digunakan dalam waktu singkat dan segera dihentikan setelah membaik.

Penggunaan obat sembelit dalam waktu lama dapat membuat penderita mengalami gangguan usus, ketidakseimbangan garam dan mineral serta gangguan usus.

Komplikasi Sembelit
Pada umumnya sembelit jarang menyebabkan komplikasi, kecuali jika sembelit terjadi dalam waktu yang lama. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi, di antaranya:

1. Impaksi feses
Kondisi ini bisa terjadi saat terjadinya penumpukkan tinja kering dan keras di rektum yang disebabkan oleh sembelit yang berlarut.

2. Prolaps rektum
Berpindahnya rektum dari posisi awal dan menonjol keluar dari anus akibat mengejan yang terlalu lama.

3. Fisura ani
Mengejan terlalu lama ditambah tinja yang keras dapat menyebabkan fisura ani atau kulit dinding anus robek

4. Wasir
Pembengkakan dinding anus akibat pelebaran pembuluh darah juga bisa disebabkan dari aktivitas mengejan yang terlalu lama.

DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi