Tafsir Hadis Tata Cara Wudu Sesuai Anjuran Rasulullah
Ilustrasi. Foto: Langit7.id/iStock.
LANGIT7.ID, Jakarta – Wudu merupakan salah satu syarat sah untuk menunaikan ibadah salat. Berwudu tidak boleh terburu-buru dan harus sesuai dengan ajaran agama Islam. Jika cara mengambil wudu tidak sempurna, maka tidak akan sah salatnya.
Adapun hadis yang mengungkapkan sifat lengkap wudu yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Hadis Abu Huraiah RA diriwayatkan oleh Imam Bukhārī dalam sahiḥ-nya kitab al-Wudu, Bab Wudu Tiga Kali Tiga Kali, nomor 158. Serta Imam Muslim dalam sahihnya kitab al-Taharah, Bab Sifat Wudu dan Kesempurnaannya, nomor 226. Berikut hadisnya:
عَنْ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ -رضي اللهُ عنه-: أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ –رضي الله عنه- دَعَا بِوَضُوءٍ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ إنَائِهِ، فَغَسَلَهُمَا ثَلاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْوَضُوءِ، ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاثاً، وَيَدَيْهِ إلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلاثًا، ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ، ثُمَّ غَسَلَ كِلْتَا رِجْلَيْهِ ثَلاثًا، ثُمَّ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ -صلى الله عليه وسلم- يَتَوَضَّأُ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا، وَقَالَ: مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، لا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Humrān mantan budak ‘Utsmān bin ‘Affān raḍiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa ia melihat ‘Utsmān raḍiyallahu’anhu minta diambilkan air wudu. Beliau pun lalu menuang bejana itu pada kedua tangannya, lalu ia basuh kedua tangannya tersebut tiga kali. Kemudian ia memasukkan tangan kanannya ke dalam air wudunya, kemudian berkumur, serta memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya. Kemudian beliau membasuh mukanya tiga kali dan kedua lengannya hingga siku tiga kali, lalu beliau mengusap kepalanya lalu membasuh masing-masing dari kedua kakinya tiga kali. Setelah itu beliau berkata, “Aku telah melihat Nabi SAW berwudu seperti wuduku ini, beliau lalu bersabda, “Barang siapa berwudu seperti wuduku ini, kemudian dia salat dua rakaat dan tidak berbicara dengan dirinya sendiri saat melaksanakan salat, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu”.
Baca Juga: Masjid Cut Nyak Dien Terinspirasi dari Masjid Cut Meutia
Dari hadis tersebut, sangat jelas bahwa wudu wajib disempurnakan. Kemudian wudu yang sempurna juga merupakan salah satu syarat sah salat yang dapat melunturkan dosa-dosa. Adapula hadis lainnya yang menjelaskan tentang keutamaan wudu, Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلي الله عليه وسلم :” اذا توضأ العبد المسلم أو المؤمن فغسل وجهه خرج من وجهه كل خطيئة نظر اليه بعينه مع الماء أو مع أخر قطر الماء.فإذا غسل يديه خرج من يديه كل خطيئة كان بطشتها يداه مع الماء أو مع أخر قطر الماء . فإذا غسل رجليه خرجت كل خطيئة مشتها رجلاه مع الماء أو مع أخر قطر الماء حتي يخرج نقيا من الذنوب .” (( رواه مسلم
Dari Abu Hurairah RA berkata:”Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ”Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu lalu membasuh mukanya,maka keluarlah (diampunilah) dosa-dosa wajahnya dimana ia melihat maksiat dengan matanya bersama air atau akhir dari percikan air,ketika membasuh kedua tangannya,maka diampinilah dosa-dosa tangannya bersama air atau bersama percikan akhir yang terakhir,ketika ia membasuh kedua kakinya,maka diampunilah dosa-dosa kakinya bersama air atau bersama percikan air yang terakhir hingga ia benar-benar bersih dari segala dosa”.(HR Muslim).
Berikut tata cara wudu yang perlu diperhatikan sesuai sunnah nabi:
1. Membaca basmalah
2. Membasuh telapak tangan kanan dan kiri tiga kali hingga ke sela-sela jari
3. Berkumur sambil membersihkan lubang hidung tiga kali, dengan cara menghirup air ke dalam hidung untuk kemudian mengeluarkannya lagi (istinsyaq)
4. Membasuh muka dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu tiga kali
5. Membasuh kedua tangan dari ujung jari hingga siku sebanyak tiga kali
6. Mengusap dahi kepala hingga ke belakang dan maju ke depan sambil ibu jari masuk ke telinga secara bersamaan satu kali
7. Mencuci kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak tiga kali, diikuti dengan jari-jari kaki di sela-sela dengan jari tangan
8. Membaca doa setelah wudu sebagai penyempurna:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Latin: Asyhadu al laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu.
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.