Tata Cara Dan Bacaan Doa Sujud Sahwi Teks Arab Latin Terjemahan Indonesia
TATA cara dan bacaan doa sujud sahwi harus diketahui kaum Muslimin. Sujud merupakan salah satu gerakan sholat yang dilakukan dengan cara menempelkan dahi ke tempat sujudnya.
Sedangkan sujud sahwi merupakan gerakan yang dianjurkan untuk dilakukan ketika seseorang lupa atau ragu-ragu dalam sholatnya. Seperti adanya penambahan atau pengurangan rakaat, sehingga para ulama menganjurkan untuk melakukan sujud sahwi.
Hal tersebut sebenarnya lumrah terjadi karena manusia tempatnya salah dan lupa. Lantas, bagaimana tata cara dan bacaan doa sujud sahwi? Simak ulasannya berikut ini, sebagaimana telah MNC Portal himpun.
Baca juga: Masya Allah! Masyarakat Indonesia Bangun Masjid di Amerika, Jadi Pusat Pengajian hingga Ekonomi
Tata Cara Sujud Sahwi
Praktik mengenai sujud sahwi sebenarnya sudah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sejak dahulu. Sebagaimana yang diriwayatkan Abdullah bin Buhainah dalam sebuah hadist yang berbunyi:
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
“Setelah beliau menyempurnakan sholatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR Bukhari nomor 1224 dan Muslim 570)
Hal serupa juga disampaikan oleh seorang sahabat bernama Abu Hurairah, beliau meriwatkan:
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ
“Lalu beliau sholat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudia beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR Bukhari nomor 1229 dan Muslim 573)
Dari kedua hadis tersebut bisa disimpulkan jika sujud sahwi bisa dilakukan sebelum maupun sesudah sholat. Sujud ini dilakukan sebagaimana sujud pada umumnya, yaitu dilakukan sebanyak dua kali.
Baca juga: Di Masjid Istiqlal, Petarung MMA Wilhelm Ott Ungkap Dapat Hidayah Islam dari Anak Kecil
Tata caranya pun sama seperti sujud lainnya pada saat sholat. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Ahmad bin Muhammad al Khatib dalam kitab Mughnil Muhtaj:
وَكَيْفِيَّتُهُمَا (كَسُجُودِ الصَّلَاةِ) فِي وَاجِبَاتِهِ وَمَنْدُوبَاتِهِ كَوَضْعِ الْجَبْهَةِ وَالطُّمَأْنِينَةِ وَالتَّحَامُلِ وَالتَّنْكِيسِ وَالِافْتِرَاشِ فِي الْجُلُوسِ بَيْنَهُمَا وَالتَّوَرُّكِ بَعْدَهُمَا وَيَأْتِي بِذِكْرِ سُجُودِ الصَّلَاةِ فِيهِمَا
“Tata cara sujud sahwi seperti sujud shalat di dalam kewajiban dan kesunahannya. Misal, meletakkan dahi, thuma’ninah, menahan dan menundukan ketika sujud, duduk iftirasy saat duduk di antara sujud sahwi, duduk tawaruk ketika selesai melakukan sujud sahwi, dan membaca dzikir seperti biasanya di dalam sujud shalat” (Mughnil Muhtaj, 438).
Menurut pendapat para ulama, untuk melakukan sujud sahwi tidak perlu melakukan takbiratul ihram. Hal yang perlu dilakukan adalah membaca takbir pada saat akan sujud dan saat hendak bangkit dari sujudnya.