Tata Cara Mandi Besar Setelah Haid Jimak Dan Nifas Yang Benar Sesuai Islam

Tata cara mandi besar setelah haid, jimak (berhubungan badan) dan nifas (usai melahirkan) yang benar sesuai ajaran Islam memiliki sedikit perbedaan satu sama lain.

Dream – Umat Islam diajarkan untuk selalu dalam keadaan bersih. Terutama jika akan melakukan aktivitas yang sifatnya ibadah.

Salah satu cara membersihkan sekaligus menyucikan diri agar bisa beribadah adalah dengan melakukan mandi besar.

Mandi besar yang juga disebut mandi wajib ini hukumnya wajib bagi Muslim dalam kondisi tertentu.

Sesuai istilahnya, tata cara mandi besar ini tidak sama dengan mandi biasa yang dilakukan setiap pagi atau sore hari.

Dalam tata cara mandi besar yang benar, setiap Muslim harus menjalankannya sesuai dengan ajaran Islam.

Tata cara mandi besar harus dilakukan dengan benar sesuai ajaran Islam setelah seorang Muslim mengalami haid, jimak (berhubungan badan), dan nifas.

Nifas adalah darah yang keluar dari rahim saat melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas keluar selama 40 hari setelah melahirkan.

Selama masa nifas, seorang wanita Muslim dilarang untuk sholat, menyentuh Alquran, puasa, thawaf (mengelilingi Kabah), dan berjimak dengan suaminya.

Tujuan utama dari tata cara mandi besar ini adalah untuk membersihkan dan menyucikan kembali tubuh dari hadas besar sesuai sunnah.

Karena itu, seorang Muslim harus tahu tata cara mandi besar yang benar sesuai ajaran Islam agar bisa beribadah dengan tenang.

© MEN

Tata cara mandi besar yang benar tersebut sudah ada aturan atau kaidahnya sendiri sesuai tuntunan sunnah. Jadi cara melakukan mandi besar ini tidak boleh sembarangan.

Hukum Mandi Besar
Perintah untuk melakukan mandi besar ini dasar hukumnya adalah Alquran. Allah SWT berfirman, ” Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6)

Selain itu, dalam surat lainnya Allah SWT juga menyuruh umat Muslim untuk mandi besar jika dalam keadaan junub.

” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS. An-Nisa’: 43)

Beberapa perkara yang menyebabkan seorang Muslim wajib menjalankan tata cara mandi besar di antaranya adalah haid dan nifas bagi wanita, berhubungan bagi pasangan suami istri, dan keluar air mani bagi pria (baik sengaja atau tidak sengaja seperti akibat mimpi basah).

Mengetahui tata cara mandi besar ini sangat penting untuk dipelajari oleh seorang Muslim. Sebab, ancaman bagi mereka yang menganggap enteng tata cara mandi besar ini adalah neraka.

Diriwayatkan dalam hadis oleh HR. Abu Dawud, yang artinya, ” Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Barangsiapa yang meninggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka’.”

Tata Cara Mandi Besar Setelah Haid, Jimak dan Nifas Yang Benar Menurut Ajaran Islam
Tata cara mandi besar setelah haid, jimak dan nifas sesuai sunnah memiliki sedikit perbedaan. Selain bacaan niatnya, yang berbeda dari tata cara mandi besar setelah haid dan nifas dengan mandi junub karena jimak adalah kewajiban melepaskan gelungan rambut.

Dirangkum dari berbagai sumber, Dream akan menjelaskan tata cara mandi besar setelah haid, jimak, dan nifas yang benar sesuai ajaran Islam.