Tindakan Medis Untuk Menggugurkan Kandungan Saat Bermasalah
Setelahnya, dokter menyeka vagina dan leher rahim dengan larutan antiseptik.
Kemudian dokter akan menyuntikkan obat bius ke leher rahim dan memasukkan tabung kecil yang melekat pada mesin isap (vakum) ke rahim dan isi rahim dibersihkan.
Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh dokter terlatih di rumah sakit. Dibandingkan dengan cara menggugurkan kandungan lainnya, prosedur ini terhitung tidak terlalu menyakitkan.
Meski begitu, mungkin Anda akan merasa kram perut karena rahim akan berkontraksi ketika jaringan diangkat.
Perlu dipahami bahwa cara menggugurkan kandungan yang satu ini tidak bisa dijalankan untuk semua kasus.
Jika ibu hamil mengalami gangguan pembekuan darah, kondisi rahim yang tidak normal serta terjadi infeksi panggul, aspirasi vakum bukanlah pilihan yang tepat.
Dilatasi dan evakuasi
Cara menggugurkan kandungan yang satu ini biasanya direkomendasikan dokter ketika usia kandungan sudah memasuki trimester kedua dan janin mengalami masalah serius.
Dilatasi dan evakuasi sendiri adalah prosedur yang mengombinasikan aspirasi vakum, forcep (alat penjepit khusus), dan dilatasi kuret.
Pada hari pertama, dokter akan membuat serviks melebar agar lebih mudah menghilangkan jaringan kehamilan.
Pada hari kedua, dokter menggunakan forceps untuk mengangkat janin dan plasenta, serta akan menggunakan alat seperti sendok yang disebut kuret untuk mengikis lapisan rahim.
Prosedur ini akan menyakitkan, tetapi dokter biasanya akan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakitnya.
Dokter umumnya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit untuk melakukan prosedur ini.
Dilatasi dan ekstraksi
Dilatasi dan ekstraksi adalah prosedur yang dilakukan dokter kita terjadi masalah serius pada ibu dan janin ketika usia kehamilan lebih dari 21 minggu.
Secara umum, prosedur ini tak berbeda jauh dengan dilatasi dan evakuasi. Bedanya, prosedur ini melibatkan pembedahan untuk mengakhiri kandungan.
Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan induksi persalinan, histerotomi, dan histerektomi.
Ketika seseorang diindikasikan mengalami masalah pada kehamilannya, aborsi kadang menjadi salah satu cara menggugurkan janin yang harus ditempuh.
Hal itu dilakukan demi keselamatan pasien, tentunya dengan persetujuan si ibu dan pasangannya.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Mengikuti arahan dokter dengan cermat juga dapat membantu Anda menjalankan prosedur ini dengan risiko yang lebih minim.
Apa efek samping obat ilegal sebagai cara menggugurkan kandungan?
Berdasarkan catatan (WHO) pada 2008, sebanyak 5 juta jiwa di seluruh dunia harus mencari perawatan darurat setelah menggugurkan kandungan di rumah dengan obat tanpa resep dokter.
Keluhan yang paling banyak ditemukan adalah demam tinggi dan perdarahan hebat. Perdarahan yang terjadi umumnya disertai dengan gumpalan dan jaringan dari rahim.
Efek samping lainnya adalah sebagai berikut.
* Mual dan muntah.
* Kram perut.
* Diare.
* Sembelit.
* Sakit kepala.
* Perut terasa begah.
Sementara itu overdosis obat aborsi biasanya ditunjukkan dengan gejala berikut ini.
* Kejang.
* Pusing.
* Tekanan darah rendah.
* Tremor.
* Denyut jantung melambat.
* Sulit bernapas.
Selain itu, Anda mungkin memiliki reaksi alergi serius (syok anafilaktik) terhadap kandungan tertentu dalam obat yang dikonsumsi tanpa pengawasan dokter.
Syok anafilaktik bisa menyebabkan hilang kesadaran hingga kematian.
Perlu diingat, penggunaan obat-obatan tidak menjamin pengguguran janin secara sempurna. Jika janin tidak digugurkan dengan sempurna, Anda berisiko mengalami infeksi.
Selain itu, ada kemungkinan janin tetap tumbuh dengan kecacatan atau kelainan.
Obat aborsi yang dijual gelap (tanpa resep dokter) sesungguhnya bukan obat yang diracik khusus sebagai tindakan medis untuk menggugurkan kandungan.
Hanya dokter dan tenaga kesehatan yang bisa menentukan apakah obat-obatan tersebut aman dikonsumsi bagi seseorang.
Dokter juga yang punya pertimbangan seberapa dosis yang harus digunakan, aturan pemakaian, serta obat-obatan lain yang harus dikonsumsi untuk meredakan gejala yang muncul akibat gugurnya janin.
Maka, jika digunakan tanpa anjuran dan pengawasan dokter, risiko munculnya efek samping yang berbahaya akan semakin besar.