Waspadai 5 Cara Menggunakan Sumpit Di Jepang

Pembaca MATCHA sekalian pasti sudah tahu kalau orang Jepang biasanya makan dengan menggunakan sumpit. Tahun 2013 lalu, UNESCO mencatat washoku (Kuliner tradisional tertua di Jepang) sebagai warisan budaya negeri ini. Makanan Jepang sendiri telah diterima oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, orang yang belum pernah ke Jepang pun pasti pernah menggunakan sumpit saat makan di restoran Jepang. Rasanya tidak mungkin kalau ada orang yang belum pernah melihat sumpit.

Seperti halnya table manner pada makanan Perancis, memakai sumpit pun ada aturannya. Akan tetapi, kalau tidak punya kenalan orang Jepang apa mungkin kita bisa mengetahui aturan tersebut?

Oleh karena itu, kali ini kami akan memberi tahu aturan dasar penggunaan sumpit serta hal-hal buruk yang tidak boleh dilakukan dengan sumpit yang pastinya wajib diketahui bagi Anda penyuka makanan Jepang.

Mari Kita Lihat Cara Memegang Sumpit yang Benar
Pertama-tama, mari pastikan cara kita memegang sumpit sudah benar.

Cara pegang sumpit yang benar
Selipkan sumpit di jari telunjuk dan jari tengah, kemudian tahan bagian bawah sumpit dengan ibu jari dan jari manis.

Cara memegang sumpit yang salah: 1. Mengepal sumpit
Selain itu, cara seperti ini juga disebut seperti mengepalkan tangan menyerupai “guu” (“batu” pada permainan “gunting, batu, kertas”).
Jika belum terbiasa menggunakan sumpit mungkin Anda akan melakukan hal ini, namun ini bukanlah cara yang benar.

Cara memegang sumpit yang salah: 2. Menyilangkan sumpit
Memegang sumpit dengan menyilangkan di bagian tengah sumpit. Cara seperti ini terlihat seperti cara yang benar untuk mengambil makanan. Akan tetapi, cara ini tidak bisa digunakan untuk mengambil makanan yang kecil dan susah diambil.

Kalau begitu, bagaimana cara mengatur posisi memegang sumpit yang benar?

Proses untuk Memegang Sumpit dengan Benar
Kami akan menjelaskan langkah-langkah untuk memposisikan sumpit dengan benar.

1. Pegang sumpit seperti Anda memegang pena
Pertama-tama, peganglah 1 batang sumpit seperti Anda memegang pensil atau pena. Pegang di bagian pangkal sehingga ujung sumpit berada memanjang ke bagian luar.

2. Selipkan batang sumpit ke-2
Selanjutnya, sumpit ke-2 diselipkan melalui celah antara sumpit pertama dan bagian pangkal ibu jari. Inilah dasar dari cara memegang sumpit.

3. Terakhir
Dengan ini, Anda sudah bisa memegang sumpit dengan benar.

Bagian atas sumpit berada di antara jari telunjuk dan jari tengah, bagian bawahnya ditahan dengan pangkal ibu jari dan jari manis. Bagian bawah ditahan agar tidak bergeser, sedangkan bagian atasnya diselipkan saja agar mudah bergerak.

Pertama-tama mungkin akan terasa aneh, tetapi jika sering menggunakannya Anda pasti akan terbiasa. Sampai jadi terbiasa, Anda sebaiknya terus mengikuti langkah di atas. Akan tetapi, bila sudah terbiasa, nantinya tanpa sadar Anda akan langsung bisa menempatkan sumpit di posisi yang benar hanya dengan satu tangan.

Perhatikan posisi memegang sumpitnya jangan sampai tangan Anda terlalu dekat dengan ujung bawah sumpit yang runcing. Dengan demikian tangan Anda tidak akan mengenai makanan dan tetap bersih.

Aturan Penting Pemakaian Sumpit
Selanjutnya, kami akan memberi tahu aturan-aturan dalam penggunaan sumpit. Ketika makan bersama orang lain, hindari hal-hal yang akan memberi kesan jelek dan tidak sopan kepada partner kita. Berikut adalah poin-poin yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sumpit.

Sashi-bashi
Sashi-bashi artinya menusuk makanan dengan sumpit, seperti tombak. Terkadang tanpa sengaja kita menusuk makanan yang teksturnya bulat, licin, dan sulit diambil seperti kentang dan sebagainya.

Di Jepang, jika Anda melakukan ini maka akan dianggap sebagai perbuatan yang tercela. Terlebih lagi jika menusuk dengan kuat, makanannya mungkin akan terpental keluar piring. Jika makanannya jatuh ke meja makan, mereka akan menganggapnya tidak higienis lagi.

Yose-bashi
Yose-bashi artinya memindahkan mangkuk dengan cara menariknya dengan sumpit. Menggeser mangkuk dengan sumpit memang praktis, tetapi lebih baik kita menggesernya dengan tangan untuk menghargai makanan tersebut.

Watashi-bashi
Menaruh sumpit melintang di atas piring atau mangkuk disebut dengan watashi-bashi. Anda akan dikira telah “selesai makan” jika melakukan ini. Oleh karena itu, jika Anda melakukannya tiba-tiba, mereka bisa beranggapan bahwa makanan itu tidak enak sehingga Anda tidak menghabiskannya.

Taruhlah sumpit di tatakan sumpit yang telah disediakan. Meskipun begitu, terkadang masih ada juga tempat makan Jepang yang tidak menyediakan tatakan sumpit.

Untuk menghindari watashi-bashi, Anda bisa menaikkan ujung sumpit dan menyandarkannya ke mangkuk/piring seperti ini.

Neburi-bashi
Di beberapa daerah Kansai seperti Osaka dan Kyoto menjilat (nameru) disebut juga dengan “neburi”. Maka neburi-bashi artinya adalah “menjilat sumpit”. Maksudnya yaitu ketika kita menjilat sumpit tanpa ada makanan yang dijepit atau ketika ada makanan yang menempel di sisinya. Melakukan neburi-bashi sangat tidak sopan dan wajib dihindari.

Hiroi-watashi
Hashi-watashi artinya mengoper makanan dari sumpit ke sumpit dengan teman Anda. Cara ini mirip dengan cara mengambil tulang mayat pada kremasi. Oleh karena itu, tindakan ini dianggap tidak pantas dilakukan di meja makan.

Jika Anda ingin mengoper makanan ke teman, sebaiknya Anda tinggal menaruh makanan itu di atas piring dan biarkan teman Anda mengambilnya sendiri.

Bagaimana… bermanfaat, kan? Kita semua pasti tahu peribahasa “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Maka dari itu, jika kita mengikuti aturan di suatu negeri atau daerah, kita bisa lebih menyatu dengan budaya serta suasana di tempat itu.

Bagi orang Jepang pun menggunakan sumpit memang susah pada awalnya. Akan tetapi, lama-kelamaan jika menggunakannya dengan perasaan pasti akan terbiasa. Jika sudah mahir Anda jadi tidak kesulitan untuk menyantap washoku yang lezat itu, kan?

Jika Anda tertarik untuk membeli sumpit dan tatakannya silahkan cek situs berikut, Sumpit & Tatakan Sumpit dari Pohon Apel (set)