5 Cara Menurunkan Demam Tanpa Minum Obat

Demam adalah sebuah kondisi umum di mana suhu tubuh seseorang mengalami peningkatan [1].

Normalnya, suhu tubuh manusia adalah 37 derajat Celsius rata-rata, dan lebih dari itu atau bahkan mencapai 38 derajat Celsius maka sudah tergolong sebagai kondisi demam [1].

Demam dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan disertai berbagai keluhan lainnya, seperti pusing dan tubuh menggigil [2,3].

Bila seseorang mengalaminya, baik anak-anak maupun orang dewasa, berikut ini adalah sejumlah rekomendasi cara menurunkan demam tanpa minum obat.

1. Minum Banyak Air Putih
Langkah utama dalam menurunkan demam tanpa harus minum obat adalah minum banyak air putih [4,5].

Pastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan baik karena demam tinggi biasanya berisiko dehidrasi [4,5].

Ketika demam, tubuh cenderung berkeringat lebih banyak sehingga air putih diperlukan sebanyak-banyaknya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang [4,5].

2. Minum Jus atau Teh Herbal
Selain minum air putih, penderita demam boleh minum jus buah, jus sayur maupun jus kombinasi keduanya [5].

Agar tubuh bekerja lebih mudah dalam menyerap nutrisi buah maupun sayur, pastikan perbandingan antara jus buah/sayur dan air adalah 1:1 [5].

Tidak hanya jus buah dan sayur, teh herbal dapat dikonsumsi saat demam agar tubuh lebih nyaman dan demam cepat turun [5].

Berikut ini adalah sejumlah rekomendasi teh herbal yang baik untuk penderita demam baik karena masuk angin maupun flu [5,6,7].

Untuk membuat teh kombinasi kemangi dan jahe, siapkan segenggam daun kemangi, cuci bersih lalu potong-potong kecil [6].

Siapkan juga 10 irisan jahe yang sudah dikupas dan dibersihkan, lalu seduh bahan-bahan tersebut dengan air panas selama 20 menit [6].

Saring ketika hendak mengonsumsinya; boleh tambahkan madu untuk tambahan pemanis [6].

Meminumnya sehari beberapa cangkir akan lebih cepat menurunkan demam dan membuat tubuh lebih nyaman [6].

Teh kembang sepatu atau hibiskus adalah minuman berantioksidan tinggi yang kaya pula akan zat besi maupun vitamin C [7].

Agar demam cepat turun dan imun kembali kuat, teh ini dapat dikonsumsi saat sakit sesuai kebutuhan [7].

Jenis teh lainnya yang sangat umum dan mudah dibuat adalah teh hijau di mana teh ini menawarkan antioksidan tinggi [7].

Antioksidan dari teh hijau dapat melawan bakteri jahat dan efek radikal bebas penyebab radang atau infeksi penyebab demam [7].

Untuk demam yang diikuti dengan batuk dan gangguan pernafasan, teh hijau adalah salah satu pelega alami [7].

Daun zaitun dengan kandungan vitamin C dan antioksidannya yang berkadar lebih tinggi daripada teh hijau dapat membantu pemulihan penderita demam [6].

Siapkan daun zaitun kering, ambil sesendok teh saja untuk diseduh selama 20 menit [6].

Lakukan sehari 3 kali dan tambahkan madu sebelum mengonsumsinya jika ingin rasanya lebih manis [6].

Namun bagi pasien kemoterapi, teh ini sebaiknya tidak dikonsumsi atau setidaknya konsultasikan dengan dokter sebelum membuatnya [6].

Teh kamomil tidak sekadar efektif dalam mengatasi stres dan merilekskan tubuh, tapi juga dapat membantu menurunkan demam [6].

Teh kamomil dapat dikonsumsi agar tidur menjadi lebih nyenyak sehingga suhu tubuh akan lebih cepat kembali normal [6].

Kandungan flavonoid dan sifat anti-inflamasinya bermanfaat melawan penyakit penyebab demam [6].

3. Mengompres Dingin
Selain minum air putih, jus buah maupun teh herbal, penting untuk juga mengompres dahi dengan kompres basah yang dingin [4,5].

Cara alami ini adalah salah satu langkah pertama mengatasi demam yang efektif [4,5].

Gunakan kompres dingin dengan menempelkannya ke dahi selama beberapa menit [4,5].

Ketika handuk atau kain menyerap panas tubuh dan menjadi hangat, saatnya menyelupkannya kembali ke air dingin [4,5].

Peras handuk atau kain tersebut lalu tempelkan kembali ke dahi, begitu seterusnya sampai suhu tubuh mereda [4,5].

4. Mengatur Pakaian dan Selimut
Penderita demam akan mengalami rasa panas di tubuh selama beberapa waktu dan disusul kemudian rasa dingin menggigil [4,5].

Untuk itu, kenakan pakaian dari bahan yang ringan dan nyaman serta mampu menyerap keringat dengan baik apabila tubuh terasa panas dan berkeringat [4,5].

Namun jika tubuh terasa dingin hingga menggigil, gunakan selimut untuk membuat tubuh berkeringat [4,5].

5. Tetap Makan
Demam biasanya juga diikuti dengan nafsu makan yang menurun sehingga rata-rata penderitanya enggan untuk makan [5].

Sekalipun di hadapannya adalah makanan kesukaan, penderita demam umumnya tidak berselera [5].

Namun untuk membuat demam mereda dan kondisi tubuh lebih cepat pulih, penderita harus tetap makan [5].

Sup ayam, soto, dan makanan berkuah lainnya lebih dianjurkan untuk menjadi salah satu cara menghidrasi tubuh [5].

Namun jika ingin makan telur, roti, puding atau lainnya, lakukan untuk mempercepat kesembuhan [5].

Meski begitu, sesuaikan jenis asupan makanan dengan kondisi penyakit; sebab jika demam adalah gejala yang menyertai sakit tenggorokan, makanan manis dan gorengan tidak dianjurkan.

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Bila cara-cara mandiri tersebut tidak kunjung menurunkan panas demam, segera minum obat penurun demam [5].

Namun jika obat tidak juga efektif, segera periksakan diri ke dokter, khususnya jika demam sudah dialami selama 3 hari atau lebih [5].

Identifikasi penyebabnya melalui pemeriksaan ke dokter apabila diare, ruam kulit, sakit kepala, batuk parah, hingga perdarahan menyertai [5].

1. Swetha Balli & Shweta Sharan. Physiology, Fever. National Center for Biotechnology Information; 2021.
2. Stacy Sampson, D.O. & James Roland. What Causes Shivering with Fever?. Healthline; 2020.
3. Stacy Sampson, D.O. & Noreen Iftikhar, MD. 10 Causes of Headache and Fever and What to Do. Healthline; 2019.
4. Kevin Martinez, M.D. & Nicole Galan, RN. What are the best home remedies for fever?. Medical News Today; 2021.
5. Raj Dasgupta, MD. 8 Ways to Get Rid of a Fever ASAP, According to Doctors. Prevention; 2019.
6. Nicole Faires. 5 Amazing Herbal Teas to Help You Beat the Flu. Earth Easy; 2017.
7. Cheryl Brite. Which Tea Can Help Ease Cold and Flu Symptoms?. Passport Health; 2022.