7 Penyebab Anyanganyangan Dysuria Cara Mengatasi

Beranda / Informasi Kesehatan / Kesehatan Umum / Penyebab dan Cara Mengatasi Anyang-anyangan (Dysuria) yang Mengganggu

Terbit: 23 January 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Anyang-anyangan adalah salah satu gangguan pada saluran kencing yang mengganggu. Anda akan sering merasakan nyeri saat buang air kecil. Bahkan, rasa panasnya membuat Anda sering tidak nyaman kalau dalam satu jam bisa kencing 2-3 kali.

Kondisi yang disebut dengan dysuria ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Selain membuat Anda lelah berjalan ke kamar mandi berkali-kali, anyang-anyangan juga menyebabkan Anda susah konsentrasi saat bekerja. Itulah kenapa pria dan wanita sering tersiksa dan ingin segera mengatasinya.

Penyebab anyang-anyangan yang berbahaya
Anyang-anyangan yang terjadi pada pria dan wanita disebabkan oleh beberapa hal. Simak baik-baik agar Anda lebih memahami dan bisa melakukan pencegahan. Berikut ini beberapa penyebab anyang-anyangan yang ternyata berbahaya:

Infeksi saluran kemih adalah penyebab utama dari kasus anyang-anyangan yang dialam oleh pria dan juga wanita. Bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan inflamasi yang cukup parah. Akhirnya saluran kemih menjadi sensitif dengan urine dan aktivitas pembuangan lainnya.

Penyebab utama dari infeksi saluran kemih ini adalah kurangnya menjaga sanitasi pada kemaluan. Setelah buang air tidak membilas dengan air bersih dan juga mengelapnya hingga kering. Selain itu, jarang mengganti celana dalam setiap hari juga bisa memicu infeksi.

Infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada wanita karena secara anatomi, bentuk vulvanya terbuka dan cukup lebar. Pada pria infeksi prostat seperti prostatitis lah yang sering muncul karena ada bakteri masuk ke dalam saluran reproduksi dan menyebabkan inflamasi.

Infeksi prostat bisa terjadi karena efek samping dari penyakit menular seksual. Kalau pria tidak bisa melakukan seks dengan sehat seperti mengenakan kondom atau melakukan seks anal tanpa pengaman, infeksi prostat bisa saja terjadi dan memicu rasa sakit yang cukup kuat.

Penyakit menular seksual juga menjadi penyebab terbesar kondisi anyang-anyangan. Bahkan, dysuria ini bisa menjadi tanda-tandanya. Kalau Anda memiliki kebiasaan melakukan seks yang tidak sehat dan merasa ada masalah dengan saluran kemih, bisa jadi Anda sedang mengalami masalah yang cukup besar. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar kondisi tubuh tetap terjaga dengan baik.

Oh, ya, beberapa penyakit menular seksual yang bisa jadi penyebab anyang-anyangan adalah gonore dan klamidia. Waspadai dua hal ini dengan selalu melakukan seks yang sehat dan terlindungi setiap saat.

Kista ovarium terbentuk dari perpanjangan endometriosis di rahim. Rasa nyeri yang muncul dari kista juga memengaruhi area di sekitarnya termasuk kandungan kemih dan memicu atau jadi penyebab anyang-anyangan.

Kalau Anda sering sekali merasakan sakit di perut yang kuat lalu diikuti dysuria, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Dikhawatirkan akan ada masalah yang lebih serius.

Batu ginjal muncul dan terbentuk di dalam tubuh karena ada pengkristalan urine. Kalau batu ginjal semakin banyak jumlahnya, rasa nyeri dan anyang-anyangan akan muncul. Bahkan ada kemungkinan terjadi perdarahan.

Batu ginjal muncul karena kebiasaan atau gaya hidup dari seseorang. Ada yang terbentuk karena jarang sekali minum, terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat, dan sering menahan kencing. Kalau sudah merasa ingin buang air kecil segera ke kamar mandi untuk membuang semua urine yang tertampung di kandung kemih.

1. Sensitivitas dengan zat kimia

Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda-beda terkait dengan zat kimia yang memapar kulit khususnya di kemaluan. Ada yang tahan dengan beberapa zat kimia asal dosisnya sangat rendah. Ada yang tidak tahan dengan zat kimia berapa pun dosisnya. Akibat dari sensitivitas ini tubuh merespons dalam banyak termasuk anyang-anyangan.

Zat kimia yang terdapat pada produk perawatan tubuh banyak yang jadi penyebab anyang-anyangan. Kalau Anda sering mengalami kondisi anyang-anyangan akibat perlengkapan mandi, hentikan penggunaannya.

Beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengobati kanker di area kemaluan bisa memicu kondisi anyang-anyangan ini. Kalau Anda merasa obat yang diberikan oleh dokter tersebut tidak nyaman, ada baiknya untuk segera melakukan konsultasi agar penyembuhan tetap berjalan dengan lancar.

Cara mengatasi anyang-anyangan yang benar
Mengatasi anyang-anyangan bukanlah hal yang mudah dan tidak bisa instan. Namun, dengan melakukan beberapa hal di bawah ini anyang-anyangan bisa segera hilang dengan cepat. Ini cara mengatasi anyang-anyangan yang benar:

* Mengonsumsi antibiotik sesuai dengan resep dokter. Beberapa penyebab dysuria adalah infeksi bakteri sehingga mengatasi penyebabnya adalah cara terbaik untuk menghentikan nyeri saat kencing.
* Menggunakan obat anti jamur kalau ada infeksi jamur di penis atau vagina.
* Mengonsumsi obat untuk meredakan demam dan juga nyeri pada tubuh khususnya di area perut dan kemaluan. Obat jenis paracetamol atau ibuprofen sangat dianjurkan agar tubuh lebih nyaman dari sebelumnya.
* Kalau kondisi anyang-anyangan yang terjadi menyebabkan Anda jadi susah kencing meski perasaan “kebelet” sering sekali muncul, perbanyak air. Anda bisa menggunakan air putih yang hangat agar perut lebih nyaman.
* Beri kompres air hangat pada perut. Kompres air hangat ini akan meredakan nyeri dan sakit.
* Berendam di air hangat selama beberapa saat juga bisa dilakukan. Saat berendam, jangan tambahkan bahan apa pun ke dalam air.
* Rutin bersihkan organ intim dan jangan melakukan douching pada wanita. Beberapa bahan sabun atau pembersih bisa memicu gangguan anyang-anyangan yang lebih parah.

Anyang-anyangan memang bukan penyakit kronis seperti diabetes atau hepatitis. Namun, kalau sering datang dan menyebabkan perasaan nyeri pada perut dan kemaluan, aktivitas harian bisa saja mengalami gangguan. Oleh karena itu, kenali penyebabnya dan sembuhkan dengan tepat sasaran. Semoga ulasan di atas bermanfaat.

DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi