7 Hal Yang Tabu Dilakukan Saat Pakai Sumpit Jangan Dicoba
Makanan Jepang selalu dinikmati menggunakan sumpit, kecuali makanan berkuah. Nah, penggunaan sumpit ini juga ada aturannya, lho. Beberapa larangan ini dianggap tabu dan tidak beretika. Sebisa mungkin coba untuk menghindarinya, ya.
1. Mayoibashi (memilih makanan menggunakan sumpit)
ilustrasi mayoibashi (pexels.com/@pixabay)Masakan Jepang selalu terdiri dari berbagai macam makanan. Piring-piring kecil berisikan lauk selalu tersaji untuk melengkapi menu utama. Saat menggunakan sumpit, tidak diperbolehkan memilih-milih makanan dari piring satu ke piring lainnya secara bergantian, hal ini disebut mayoibashi.
Mayoibashi ini dianggap tidak sopan karena ujung sumpit yang telah terkena makanan bisa jatuh dan tercampur dengan makanan lainnya yang akan dimakan oleh orang lain. Mayoibashi dianggap menjijikkan dan tidak sopan, lho.
2. Yosebashi (memindahkan piring menggunakan sumpit)
Ilustrasi orang menggunakan sumpit (pexels.com/@angela-roma)Bila makanan yang kamu inginkan berada jauh dari jangkauanmu, jangan pernah sekali-kali mencoba memindahkan piring tersebut menggunakan sumpit yang sedang kamu pegang, ya.
Pindahkan atau dekatkan piring berisi makanan yang kamu inginkan menggunakan tangan. Hindari menggunakan sumpit. Di Jepang, yosebashi ini dianggap tidak mempunyai etika saat makan.
3. Neburibashi (menjilat ujung sumpit)
ilustrasi neburibashi (press.ikidane-nippon.com)Neburibashi adalah menjilat ujung sumpit. Meskipun makanan yang kamu makan merupakan masakan terlezat yang pernah nikmati, berusahalah untuk tidak menjilat ujung sumpit.
Neburibashi alias menjilat sumpit ini dianggap vulgar, lho. Kamu juga bisa dianggap tak punya etika jika melakukannya.
Baca Juga: 10 Potret Kelakuan Orang Makan Pakai Sumpit, Ngakak Sampai Keselek
4. Tatebashi (menancapkan sumpit ke nasi)
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi tatebashi (press.ikidane-nippon.com)Tatebashi adalah menancapkan sumpit tepat di tengah-tengah semangkuk nasi. Dalam pemakaman orang Buddha terdapat praktik yang disebut makura-gohan.
Makura-gohan adalah menempatkan semangkuk nasi tepat di kepala jenazah. Melakukan tatebashi sama saja mengingatkan orang-orang saat pemakaman, jadi hindari saja, ya!
5. Kosuribashi (menggosok-gosokkan sumpit)
ilustrasi sumpit (m.made-in-china.com)Pastinya sering kali melihat orang-orang menggosok-gosokkan kedua sumpitnya sebelum makan. Sebenarnya, hal ini dilakukan saat sumpit yang digunakan terbuat dari bambu dan menyatu, sehingga saat dipisahkan masih terdapat bambu yang menempel. Namun, menggosok-gosokkan sumpit seperti ini dianggap tidak menghargai pemilik restoran karena sama saja dengan mengakatakan kalau sumpit yang disajikan adalah sumpit dengan kualitas rendah.
Kalau memang ada serpihan kayu yang masih menempel di sumpit, lebih baik ambil menggunakan tangan dan jangan digosok-gosok. Tidak ada salahnya menghargai perasaan orang lain, ya.
6. Utsushibashi (chopstick to chopstick)
ilustrasi orang menggunakan sumpit (pexels.com/@angela-roma)Utsushibashi adalah mengoper atau memberikan makanan menggunakan sumpit ke orang lain, dan diterima menggunakan sumpit juga.
Hal ini sangatlah tabu di Jepang, karena utsushibashi mengingatkan momen pada saat proses kremasi jenazah. Seluruh keluarga berdiri memutari jenazah yang telah menjadi abu, kemudian memberikan sisa tulang yang belum ikut terkremasi kepada satu per satu anggota keluarga menggunakan sumpit.
7. Chigiribashi (digunakan seperti garpu dan pisau)
ilustrasi chigiribashi (tsunagujapan.com)Chigiribashi adalah menggunakan sumpit selayaknya garpu dan pisau untuk memotong makanan. Jika memang dirasa tidak bisa memotong makanan tersebut menggunakan sumpit, lebih baik gigit sedikit demi sedikit.
Ada juga cara yang lebih mudah untuk ditempuh. Mintalah garpu dan pisau pada pelayan restoran, ya.
Itulah beberapa hal yang harus dihindari saat makan menggunakan sumpit. Karena sekarang sudah tahu, jangan sampai melakukan salah satu larangan di atas kalau tidak ingin dianggap tidak punya etika, ya!
Verified Writer Dian Ayu Erlianti content-writer
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.