Bagaimana Sikap Muslim Benar Terhadap Kitab Sebelum AlQuran

Ketika saya berumur dua belas tahun, sempat terpikir untuk menjadi mualaf. Saya malu diejek teman-teman sebagai kafir serta kitab sucinya palsu. Pernyataan Muslim menolak Kitab Allah semakin sering saya dengar. Pernahkah umat Muslim bertanya: “Bagaimana harusnya sikap terhadap kitab sebelum Al-Quran?” dalam hal ini, Taurat, Zabur dan Injil. Apa sebenarnya alasan Muslim menolak Kitab Allah? Adakah fakta lain yang dapat membuktikan Kitab Allah dapat dipercaya? Mari bersama-sama kita selidiki.

Kitab Allah dan Al-Quran, Pewahyuan yang Berbeda
Pertama-tama, kita perlu tahu bagaimana kedua kitab ini diwahyukan. Menurut Islam, Al-Quran telah tersimpan di langit/surga ketujuh. Lalu Allah mewahyukannya langsung kepada Nabi Islam secara berangsur-angsur. Dalam hal ini tidak ada elemen manusiawi yang hadir. Sehingga Mukmin mengklaim Al-Quran sebagai firman Allah yang murni.

Kekristenan mengajarkan bahwa Tuhan menyatakan diri-Nya melalui ciptaan-Nya. Tuhan memilih para penulis yang melalui inspirasi Roh Kudus telah menuliskan firman-Nya. Mereka menulis dalam gaya bahasa mereka. Jadi, Kitab Allah adalah bukti pewahyuan diri Tuhan yang telah Ia inspirasikan.

Mukmin: Sikap Terhadap Kitab Sebelum Al-Quran?

Bagaimana pandangan Al-Quran dan Muslim terhadap Kitab Allah sebelumnya? Adakah keduanya mempunyai pandangan yang sama?

Mukmin mempercayai kitab sebelumnya, Taurat, Zabur, dan Injil berasal dari Allah! Demikian juga Al-Quran menuliskan, “dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara, menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya . . .” (Qs 5:47). Kirimkan tanggapan Anda lewat email, jika Anda tidak setuju Injil berasal dari Allah.

Namun Mukmin juga meyakini bahwa orang Yahudi dan Kristen telah memalsukan Kitab Allah. Sayangnya, Al-Quran memberi pandangan berbeda. “. . . . Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa” (Qs 5:46).

Lantas, siapa yang Anda percayai? Kepercayaan Muslim pada umumnya, atau Al-Quran? Kirimkan pendapat Anda lewat email.

Fakta Kitab Allah Tidak Pernah Dipalsukan
Inilah beberapa fakta yang dapat membuktikan bahwa Kitab Allah tidak pernah dipalsukan dan umat beragama layak mengimaninya sebagai firman Allah.

Pertama: Nubutan tergenapi. Anda bisa menemukan banyak hal-hal yang terjadi dan telah diramalkan bahkan ratusan tahun sebelumnya.

Kedua: Para saksi mata. Peristiwa-peristiwa dalam Alkitab terjadi di hadapan umum. Seluruh Israel adalah saksinya.

Ketiga: Arkeologi. Sejumlah penemuan arkeologi mengkolaborasikan kredibilitas Alkitab, mengkonfirmasi kebenaran dan akurasi sejarah. Dan terakhir adalah konfirmasi dari para sejarawan tentang kisah-kisah yang tercatat dalam Alkitab.

Isa Al-Masih Firman Allah Yang Hidup
Pengikut Isa Al-Masih mempercayai Kitab Allah merupakan satu-satunya pesan yang jelas terhadap umat manusia mengenai pengampunan hukuman dosa dan kepastian keselamatan.

Dalam hal ini, Allah telah menyatakan langsung diri-Nya melalui Kalimat-Nya, yaitu Isa Al-Masih. Ia datang ke dunia untuk membenarkan manusia berdosa dan menarik mereka kembali kepada-Nya. Isa berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

1. Adakah fakta lain yang dapat saudara ajukan sebagai bukti mengapa Muslim menolak Kitab Allah? Bila ada, silakan dijelaskan!
2. Menurut saudara, mengapa klaim Muslim tentang kepalsuan Alkitab bertentangan dengan ayat Al-Quran?
3. Setelah membaca penjelasan pada artikel di atas, bagaimana seharusnya sikap terhadap kitab sebelum Al-Quran (Taurat, Zabur dan Injil)? Apakah Anda mengimaninya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

Video:

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini: “Bagaimana Sikap Muslim Benar Terhadap Kitab Sebelum Al-Quran?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: