Benarkah Ikat Jempol Kaki Dengan Karet Bisa Atasi Anyanganyangan

baca-berita.com – Anyang-anyangan yang dapat dialami pria maupun wanita mengacu pada rasa sakit dan tidak tuntas saat buang air kecil.

Rasa tidak nyaman ketika anyang-anyangan biasanya bersumber di saluran yang membawa urine keluar dari kandung kemih (uretra) atau sekitar alat kelamin.

Kondisi tersebut dapat berlangsung selama beberapa jam, namun tidak menutup kemungkinan baru sembuh setelah beberapa hari.

Karena anyang-anyangan terasa mengganggu, tak heran apabila orang yang mengalaminya mencari cara untuk menyembuhkan kondisi ini.

Salah satu cara untuk mengatasi anyang-anyangan adalah banyak minum air putih. Tapi, tidak sedikit orang yang berusaha menyembukannya dengan mengikat jempol kakinya menggunakan karet .

Mereka yang mengikat jempol kakinya dengan karet percaya cara ini mujarab untuk mengatasi anyang-anyangan. Tapi, benarkah demikian?

Jawaban ahli
Tidak sedikit orang yang sampai hari ini percaya mengikat jempol kaki dengan karet dapat mengatasi anyang-anyangan.

Sayangnya, anggapan tersebut dikatakan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia ( UI ), Prof. Ari Fahrial Syam, tidaklah benar.

Ketika dihubungi Kompas.com pada Desember 2021 lalu, ia menjelaskan mengikat jempol kaki dengan karet gelang dapat mengganggu aliran darah.

Bahkan, kemungkinan ujung jempol kaki menjadi mati dapat terjadi apabila karet gelang terikat cukup lama.

Penyebab anyang-anyangan
Sudah jelas bahwa mengikat jempol kaki menggunakan karet dengan anyang-anyangan tidak ada hubungannya.

Karena alasan itulah penting untuk memahami cara mengatasi anyang-anyangan secara logis menurut anjuran dokter.

Tapi, sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi anyang-anyangan, pahami dulu penyebab di balik kondisi ini.

Anyang-anyangan yang menimbulkan rasa tidak tuntas ketika buang air kecil bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

* Infeksi saluran kemih (ISK)
* Infeksi kandung kemis (sistitis)
* Peradangan pada uretra (tabung yang membawa urine keluar dari kandung kemih)
* Iritasi pada perineum (area antara anus dan alat kelamin)
* Adanya benda asing di saluran kemih
* Kondisi dermatologis
* Vulvovaginitis (infeksi atau peradangan pada vulva dan vagina)
* Vaginitis atrofi (ketidaknyamanan di area vagina karena menopause)
* Infeksi prostat
* Kejang kandung kemih
* Infeksi menular seksual (IMS, seperti (herpes, gonore, atau klamidia)
* Sistitis interstisial (kondisi kandung kemih kronis)
* Sistitis radiasi (komplikasi terapi radiasi pada tumor panggul).

Cara mengatasi anyang-anyangan
Pengobatan untuk anyang-anyangan sebenarnya bergantung pada penyebab nyeri atau sensasi terbakar yang ditimbulkan.

Tapi, langkah pertama sebelum mengatasi anyang-anyangan adalah menentukan apakah buang air kecil yang menyakitkan disebabkan oleh infeksi.

Buang air kecil yang tidak nyaman kemungkinan juga disebabkan oleh peradangan, faktor makanan, atau masalah kandung kemih atau prostat.

Apabila penyebab anyang-anyangan adalah ISK, kondisi yang satu ini dapat diobati dengan antibiotik.

Mereka yang mengalami ISK bisa diberikan resep phenazopyridine jika rasa sakit akibat anyang-anyangan semakin parah.

Tapi, efek samping dari minum phenazopyridine adalah mengubah warna urine menjadi merah-oranye dan menodai pakaian dalam.

Sementara anyang-anyangan yang disebabkan oleh peradangan karena iritasi kulit biasanya diobati dengan menghindari penyebab iritasi.

Namun, beda ceritanya bila gangguan kandung kemih atau prostat yang memicu terjadinya anyang-anyangan.

Karena anyang-anyangan yang dipicu gangguan tersebut baru bisa diobati dengan mengatasi kondisi yang mendasarinya.

Di samping cara-cara yang sudah disebutkan, anyang-anyangan bisa diobati dengan meminum banyak air putih.

Cara lain yang dapat dicoba adalah membatasi konsumsi minuman mengandung kafein dan alkohol.

Yang tidak kalah pentingnya adalah mengurangi konsumsi makanan pedas, produk mengandung tomat, lemon atau jeruk, dan cokelat.

Makanan-makanan yang sudah disebutkan wajib dihindari ketika anyang-anyangan karena mengiritasi dinding kandung kemih.

(Penulis: Dandy Bayu Bramasta, editor: Sari Hardiyanto)

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs -berita.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs -berita.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Baca-Berita.com di Google News