Cara Membuat CV Untuk Magang Fresh Graduate

Sebagai Fresh Graduate yang menghadapi persaingan ketat buat dapet kerja, mungkin kamu pernah berpikir kalau tantanganmu bukan cuma terbatasnya pengalaman, tapi juga banyaknya pelamar dengan latar belakang pendidikan yang sama denganmu.

Terus apa dong yang bisa bikin beda? Nah, itu akan kita bahas di part ini!

Ada 3 (tiga) subjudul yang bisa kamu pakai untuk bagian ini:

1. Prestasi & Penghargaan
2. Keterampilan
3. Hobi

Perlu diingat bahwa bagian ini opsional banget, alias boleh di-skip kalau kamu sudah merasa cukup dengan empat bagian sebelumnya. Kalau kamu mau pakai, lebih baik gabungkan informasimu dalam satu atau dua subjudul saja, tergantung tempat yang tersisa.

Prestasi & Penghargaan
Sebenarnya list prestasi bisa kamu masukkan di bagian ‘Riwayat Pendidikan’. Tapi kalau piala-piala di lemarimu sudah melimpah ruah, sub judul ini bisa membuat deretan prestasimu lebih menonjol dan mudah dibaca.

Tulis deskripsi pendek untuk setiap penghargaan yang diraih, karena tidak semua orang familiar dengan nama-nama award yang ada. Jangan lupa untuk mengurutkan dari prestasi terbaru dan paling relevan dengan posisi yang kamu kamar.

Keterampilan
Bagian ini adalah kesempatanmu untuk memaparkan skill yang berhubungan dengan jabatan yang kamu lamar. Kalau jumlah keterampilanmu cukup banyak,kamu bisa membaginya lagi ke beberapa sub judul tambahan seperti ‘Bahasa Asing yang Dikuasai’ atau ‘Kemampuan Programming’.

Sebaiknya hindari memasukkan skill yang hampir dimiliki semua orang, seperti mengoperasikan email atau Microsoft Word. Karena di era digital seperti masa sekarang, hal ini akan membuatmu terlihat gaptek dan ketinggalan jaman.

Hobi
Sama dengan bagian ‘Rangkuman’ atau Profil, bagian ini lebih baik di-skip bila kamu tidak mempunyai hal yang mengesankan untuk ditulis. Kalau kamu memiliki hobi atau kegiatan ekstrakurikuler yang unik dan menarik seperti olahraga dan travelling, bagian ini akan menunjukkan kedalaman karakter selain kecerdasan akademik.

Jika kamu bisa menulis bagian ini dengan baik dan benar, para rekruter akan merasa penasaran untuk bertemu dan bertanya-tanya secara langsung. Namun jika hobimu sebatas ‘Nonton Netflix’ atau ‘Hangout bersama teman-teman’, sebaiknya skip aja bagian ini.

4. Bagaimana desain dan layout yang baik untuk sebuah CV?
Tidak ada ukuran atau standar format yang pasti untuk desain dan layout CV. Setiap individu memiliki keunikan masing-masing, sehingga kamu bebas untuk mengekspresikan segala kelebihan dan kepribadianmu.

Namun apapun format yang kamu pilih, syarat utamanya adalah harus mudah dan jelas dibaca. Berikut adalah beberapa tips dasar yang bisa kamu terapkan:

* Simpel dan konsisten. Format yang terlalu rumit bakal bikin rekrutermu malas membaca. Buat format yang konsisten untuk membantunya membaca dan menemukan poin-poin penting yang kamu tulis.
* Font yang mudah dibaca. Kalau masih tidak yakin mau pakai font apa, pilihan paling aman adalah Calibri, yang dapat terbaca jelas baik untuk isi maupun sub judul. Jangan maksa untuk mengecilkan ukuran font supaya CV-mu bisa muat banyak. Ukuran ideal adalah point dan minimum 10 point untuk mencegah sakit mata. Gunakan fitur bold atau italic untuk meng-highlight poin-poin penting.
* Gunakan sub judul dan bullet points. Sub judul dapat memudahkan para rekruter untuk mencari bagian tertentu, sedangkan bullet points dapat menggantikan paragraf panjang menjadi list poin-poin penting agar lebih mudah dibaca.
* Sisihkan white space atau ruang kosong, supaya CV-mu tidak terkesan terlalu penuh dan padat.

Kalau masih butuh referensi, klik artikel Template CV Keren dan Gratis Buat Fresh Graduate dan pilih desain yang paling sesuai untuk isi CV-mu.

5. Tahap review dan finalisasi
* Minta bantuan teman atau keluargamu untuk membaca ulang CV-mu. Siapa tahu mereka bisa menemukan kesalahan atau typo yang terlewat.
* Cobalah untuk berkonsultasi di layanan Career Center kampusmu, untuk mendapatkan feedback tambahan.
* Kalau kamu sudah puas dengan hasilnya, simpan file-mu dengan format PDF.
* Ubah nama file PDF-mu menjadi judul yang simpel namun profesional, seperti “Kirana Larissa CV” (dan bukan “Kirana_CV_Revisi_Akhir_Banget”).
* Baca ulang file PDF-mu sebelum dikirim, pastikan kamu mengirim versi yang benar.

6. FAQ
I. Foto seperti apa yang harus dilampirkan di CV?
Meski bukan kewajiban yang mutlak, memasang foto diri di CV-mu dapat menjadi nilai tambah tersendiri, terutama bila pekerjaan yang kamu lamar akan menuntutmu untuk berhadapan langsung dengan customer, klien atau publik.

Berikut tips agar foto profil di CV-mu tampak profesional:

* Sebaiknya pilih foto close up (dada ke atas) atau medium close up (pinggang ke atas) dengan angle wajah frontal, agar wajahmu terlihat jelas.
* Kenakan pakaian sopan dan rapi, sesuaikan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Pakai jas atau blazer untuk kesan resmi, atau cukup pakaian bertema smart casual bila kamu melamar ke lapangan kerja yang dresscode-nya lebih santai, seperti media atau agency.
* Hindari memakai make-up yang terlalu tebal, atau bahkan filter beauty cam yang berlebihan. Tampil alami dengan senyum serta ekspresi yang natural dan menyenangkan, itu sudah cukup menarik kok.
* Pastikan foto tersebut adalah foto terbarumu, bukan diambil lebih dari 5 atau 10 tahun yang lalu.

II. Jenis file apa yang harus digunakan?
Selalu kirim CV-mu dalam format PDF, kecuali rekrutermu secara spesifik meminta format lain. Karena sesuai namanya – ‘Portable Document Format’, format ini akan ‘mengunci’ tampilan CV-mu meski dibuka dengan software, hardware atau device yang berbeda-beda. Tampilan CV-mu akan sama dengan yang kamu simpan di komputermu dan menghindari pergeseran-pergeseran konten, gambar atau paragraf.

III. Haruskah menyertakan referensi pada CV?
Tidak. Jika perusahaan pembuka lowongan tidak memintanya, skip bagian ini untuk menghemat tempat pada CV-mu. Referensi bisa kamu berikan di tahap selanjutnya dalam proses rekrutmen.

Kecuali, jika referensimu bisa sangat berpengaruh dalam mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan. Kamu boleh menyertakannya bila referensimu adalah orang yang sangat terkenal atau memiliki jabatan tinggi di industri yang kamu tuju.

IV. Informasi apa saja yang sebaiknya tidak disertakan dalam CV?
* Tidak perlu memasukkan SEMUA riwayat pengalaman kerjamu yang tidak relevan, apalagi bila pekerjaan yang hanya berlangsung kurang dari 3 bulan dan sudah berakhir lebih dari puluhan tahun lalu.
* Hindari memasukkan pandangan pribadi tentang isu agama dan politik yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
* Pada tahap ini, jangan menuliskan tuntutanmu pada perusahaan (seperti batasan jam kerja yang kamu mau, atau permintaan tunjangan tertentu). Hal ini bisa kamu tanyakan nanti di proses interview.
* Infografik berisi penilaian kemampuan pribadi mungkin kelihatan keren, tapi hal tersebut seringkali tidak berdasar, sehingga tidak akan menjadi bahan pertimbangan para rekruter.