Jangan Sepelekan Batuk Karena GERD Ini Bahayanya

Ilustrasi/NetBATUK saat ini sedang menjadi penyakit musiman. Rata-rata orang yang terserang batuk bisa berlangsung selama satu minggu atau bahkan lebih. Salah satu penyebabnya adalah musim pancaroba.

Tapi, ada satu pemicu batuk yang jarang disadari, yaitu batuk akibat GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease. Diawali dengan kondisi asam lambung membalik naik ke kerongkongan dengan melewati klep antara kerongkongan dan lambung. Kemudian, mengiritasi kerongkongan serta merangsang refleks batuk.

Walau begitu, belum tentu batuk yang tidak kunjung sembuh merupakan gejala batuk GERD. Dokter penyakit dalam, Candra Wiguna, SpPD mengatakan, untuk mengetahui apakah batuk tersebut disebabkan GERD atau bukan, lewat rontgen dada.

Jika pada dada tidak ditemukan adanya infeksi, tapi batuk terus berlanjut, maka kemungkinan besar batuk tersebut disebabkan oleh GERD.

Pemeriksaan lanjutannya adalah endoskopi untuk melihat dan mendeteksi gangguan atau masalah di sepanjang saluran cerna, dengan menggunakan alat khusus yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Pemicu GERD

Merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan, juga kafein pada teh dan kopi, terlalu sering mengonsumsi makanan asam dan pedas, postur tubuh yang gemuk, stres berlebihan, hingga menjalankan pola makan yang tidak teratur, menjadi pemicu utama GERD.

GERD Sebabkan Kanker Esofagus

GERD yang tidak tertangani dengan baik bisa berbahaya dan memicu penyakit lain. Misalnya Barrett’s Esophagus, yang terjadi karena asam lambung dan kerongkongan sering terpapar. Akibatnya, terjadi perubahan sel-sel di dalam kerongkongan.

Parahnya, sekitar 5 sampai 10 persen kondisi Barrett’s Esophagus bisa meningkatkan risiko kanker esofagus.

Mencegah Batuk Karena GERD

Semua penyakit tentunya bisa dicegah, termasuk batuk yang disebabkan karena GERD. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah batuk GERD, yaitu:

* Perbaiki pola makan.
* Jaga berat badan ideal.
* Hindari langsung berbaring setelah makan.
* Kurangi konsumsi alkohol, teh, kopi, dan rokok.
* Hindari stres.

Segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan pemeriksaan medis secara cermat. Penanganan yang terbaik dapat diberikan berdasarkan kondisi pasien usai melakukan pemeriksaan menyeluruh.