Kenali Ini Gejala Omicron Pada Anak Dan Orang Dewasa

KOMPAS.com – Gejala varian Omicron pada anak dan orang dewasa bisa memiliki sejumlah kesamaan namun juga ada beberapa perbedaan.

Virus corona Covid-19 kembali mengalami tren peningkatan seiring menyebarnya varian Omicron yang cepat sekali menular.

Orangtua perlu memahami gejala varian Omicron apabila menyerang pada anak-anak, sebab meskipun gejalanya ringan namun Omicron dapat menyebabkan kematian pada balita.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut sebanyak 3 persen dari jumlah kematian akibat Omicron merupakan balita.

Baca juga: Gejala Omicron bagi Pasien Covid-19 yang Sudah Divaksin

Dikutip dari Kompas.com, pakar kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) sekaligus dosen spesialis anak Fakultas Kedokteran (FK), Gina Noor Djalilah menjelaskan ciri-ciri gejala Covid-19 pada anak.

Menurut Gina, gejala Omicron pada anak relatif mirip flu karena penyakit ini menyerang saluran pernapasan bagian atas.

“Gejala pada anak yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron yang dilaporkan di antaranya demam, batuk, batuk mengonggong dengan suara parau, pilek, nyeri tenggorokan, ruam hingga diare,” ujar Gina dilansir dari laman UM Surabaya.

Meskipun demikian, Gina meminta orangtua agar jangan terlalu panik.

Langkah awal yang perlu dilakukan apabila anak mengalami gejala tersebut yaitu berikan obat penurun demam, berikan minum yang banyak dan kenali gejala anak yang harus di bawa ke rumah sakit.

Hal itu agar selanjutnya segera bisa dilakukan swab antigen terlebih dahulu.

Gina menegaskan gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain adalah anak tidak mau minum sama sekali sehingga jarang buang air kecil.

Kemudian anak mengalami kejang, sesak napas, muntah yang terus menerus, diare yang terus menerus, kasadaran pada anak mulai berkurang sehingga anak lemas terkesan tidur terus.

“Ketika gejala tersebut ditemukan, orangtua segera melakukan penanganan dengan membawa anak ke rumah sakit agar segera dilakukan telekonsultasi untuk pengobatannya,” jelas Gina.

Baca juga: Kemenkes Sebut Kasus Covid-19 pada Anak Naik, Apa Saja Gejalanya?