Melacak Seseorang Melalui Nomor Rekening Bank

Cara melacak Seseorang Melalui Nomor Rekening Bank Cara Mudah Melacak Posisi Seseorang Lewat Nomor Hp … Bagi anda mungkin pernah bertanya, bagaimana sih Melacak seseorang itu lewat nomor Hp nya atau … “Transaksi ONLINE” cukup kirim kronologis dan CARA LAPOR nomor rekening si penipu ke Pihak BANK

Dari mana asal kota diterbitkan no rekening suatu bank?
Setelah googling ketemu web yang cukup menarik yaitu: /direktori-bank/ berisi data semua bank dan cabangnya diseluruh Indonesia. Data yang cukup berharga untuk membuat aplikasi pencari lokasi no rekening suatu bank.
Pertanyaan selanjutknya, bagaimana menanfaatkan data tersebut? karena Bank cukup banyak tidak mungkin menggunakan fasilitas pembaca web yang telah disediakan php. Langkah pertama adalah mengopi semua data tersebut, halaman perhalaman, Langkah ini tidak mungkin dilakukan dengan mengklik satu persatu halaman tiap bank dan tiap kota. Mungkin butuh berhari-hari untuk menyelesaikan langkah tersebut. Cara yang tepat yaitu dengan menggunakan aplikasi pengkopi web yang tersedia gratis untuk didownload. Buka google, masukkan kata kunci httrack, download aplikasi tersebut.

Setelah diinstall, masukkan halaman web diatas, ikuti langkah yang ditampilkan di aplikasi httrack, tunggu beberapa jam (tergantung kecepatan koneksi internet) sampai semua data terkopi ke PC.

Langkah kedua yaitu mengambil data bank dari tiap file yang telah terkopi, ada ribuan file yang telah didownload oleh httrack, tidak mungkin mengedit satu persatu menggunakan notepad atau aplikasi pengolah data lainnya.

Belakangan ini saya sering menemukan teman-teman saya mengeluh karena ada seseorang yang mencoba menipu dengan mengatasnamakan pak kadarsah, Rektor ITB, mengirimkan sms meminta informasi tentang nomor rekening teman saya. Isi SMSnya kurang lebih meminta teman saya untuk menemani pak kadarsah ke seminar dikti. Ada bantuan biaya penginapan dan trasnportasi sebesar 5 juta yang “akan” ditransfer ke rekening teman saya. Oleh karena itu si penipu meminta nomor rekening teman saya agar dapat “mentransfer” biaya bantuan tersebut.
Ada yang salah ? Keliatanya justru menguntungkan seandainya teman saya memberitahu informasi berapa nomor rekening miliknya. “Toh dia akan menerima dana bantuan 5 juta ?”. Rekan saya yang lain pun bertanya, ‘Emang mungkin ? hanya dengan mengetahui nomor rekening seseorang, kita bisa meretas rekening orang tersebut ?
Kebetulan, saat ini saya sedang mengambil matakuliah keamanan informasi dan mengkonsultasikan kasus tersebut kepada salah satu dosen matakuliah tersebut. Jawabanya cukup mengejutkan, Yes but not exactly. Beliau hanya mengatakan, bisa jadi informasi berapa nomor rekening adalah “the last piece of information that he doesn’t know”. Hanya sekedar mengetahui nomor rekening seseorang mungkin tidak membuat rekening tersebut bisa dijebol. Tapi seandainya dia tahu informasi-informasi lainya rekening itu mungkin bisa dijebol.
Saya rasa cukup wajar dosen saya mengatakan hal itu. Sebagaimana yang kita ketahui, kasus mendapatkan SMS dengan mengatasnamakan pak kadarasah sudah cukup populer. Entah dari mana, saya dan sebagian besar teman fakultas saya pun juga mendapatkan sms tersebut. Dengan fakta ini, saya rasa cukup rasional seandainya kita mengatakan bahwa database informasi pribadi ITB telah bocor.
Lantas, Bagaimana si penipu meretas rekening korban ?
Begini, saat seluruh informasi pribadi seorang korban telah lengkap, penipu bisa dengan mudah mengaku-ngaku sebagai korban. Caranya mudah, cukup buat surat palsu LKB (Laporan Kehilangan Barang) dari kantor kepolisian yang menerangkan bahwa si penipu kehilangan barang berupa buku tabungan, kartu ATM, kartu KTP dst… kemudian ajukan claim ke bank. Sejauh ini, kita tidak pernah tau apakah bank benar-benar bekerja sama dengan kepolisian untuk membuktikan keabsahan surat LKB. Rasanya LKB hanya dicatat di bank kemudian kita bisa mendapatkan kartu ATM Baru beserta rekening bank hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Bagaimana bisa si customer service tertipu bahwa orang yang mengclaim kehilangan sebenarnya adalah penipu ?
Masih ingat, informasi apa saja yang kita berikan saat registrasi mahasiswa baru ? Ya… alamat, nomor handphone, NIK, nomor hape dan alamat email dan bahkan Nama ibu kandung pun kita berikan. Customer service bank akan menanyakan kepada kita berapa nomor rekening milik kita yang “hilang”. Selanjutnya Customer service akan menanyakan nama ibu kandung kita. Seandainya informasi itu bocor, kemudian ada seseorang mengaku-ngaku sebagai diri kita dan ditanya oleh customer service, “Bisa mas sebutkan nama ibu kandungnya ?” selesailah sudah.

Ada kasus lain yang lebih “hebat” lagi. Salah satu bank di Indonesia dituntut karena rekening nasabahnya jebol. Bagaimana peretas melakukanya ? Ternyata peretas mengetahui bahwa korban akan terbang dari jakarta ke makassar. Selama 2 jam perjalanan, karena hape korban harus dimatikan selama penerbangan, peretas melakukan claim kehilangan kartu sim telepon ke provider telepon. Setelah peretas mendapatkan kartu “sim baru” yang memiliki nomor yang sama dengan nomor hape korban, secara otomatis provider telpon menonaktifkan kartu sim korban. Selanjutnya peretas melakukan claim kehilangan ke bank melalui telpon dengan mengaku sedang berada di luar kota dan kehilangan pin dst. Karena nomor handphone yang digunakan peretas digunakan sebagai alat identifikasi oleh bank dan ditemukan kesamaan dengan data yang tersimpan oleh bank, bank memberikan izin untuk melakukan pergantian pin atm. Selanjutnya dia tinggal melakukan claim kehilangan kartu atm untuk mendapatkan kartu atm baru dan semuanya tamat.
Bagaimana mengumpulkan informasi pribadi seseorang ?
Apakah kita harus menjebol server website tertentu (misal server ITB) hanya untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang ? Jawabanya tidak. Sebenarnya, semua informasi pribadi kita bisa dikumpulkan hanya dengan cara tradisional.
Adik bungsu saya pernah mengalami ditelpon oleh orang yang tidak dikenal lewat telpon rumah, kemudian terjadilah dialog cukup aneh seperti berikut (A = Adik Saya, P = Penipu):
P: Siang, dengan Telkom spidi disini. Saya butuh informasi tentang saudara
A: Oh iya, bisa dibantu ?
P: Bisa disebutkan nama kakaknya ?
Karena polos, adik saya menjawab dengan jujur.
A: Namanya «ini»
P: Oh, kakaknya sekolah dimana ?
A: Di ITB
P: Oh, tanggal lahirnya kapan ?
A: «Sekian»
P: Golongan darahnya apa ?
A: «Itu»
P: Oke terimakasih. Langsung menutup telpon.
Beberapa bulan selanjutnya, setelah adik saya lupa dengan kejadian tersebut, orang tua saya mendapatkan telpon. Si penipu menggunakan informasi yang sudah diberikan oleh adik saya untuk mencoba meyakinkan bahwa saya sedang mengalami kecelakaan. Dia memberikan informasi yang mengenai saya seperti golongan darah dan tanggal lahir. Untungnya saat itu saya ada di rumah dan orang tua saya segera tahu bahwa itu adalah modus penipuan

Berikut ini tips penting untuk menentukan apakah anda sedang berhadapan dengan bisnis online penipu atau tidak =

ini cara yang paling utama, masukkan kata kunci apa aja bisa no HP, email, nama, no rekening,dll dan lihat hasilnya…dimana saja penjual tersebut tampil…cek satu persatu…jangan cek hasil yang merujuk iklan baris. tapi cek yang berupa website, blog ataupun forum. cari komentar negatif dan positif tentang penjual sebanyaknya.

2. Jangan percaya testimoni komentar puas dari orang yang ada di blognya karena itu adalah hasil rekayasa pribadi…gak percaya????????? lihat aja tanggal pembuatan webnya (berapa lama webnya) dan cek bagian komentar biasanya dimatikan alias gak bisa komen sehingga yang pernah ditipu gak bisa komen disitu. coba lihat contoh penipu yg sempurna di bawah ini

jangan percaya dengan bukti di atas karena gambarnya saja sangat kecil (gambar begituan banyak di internet) kayak gak niat ngasih. kalo dia niat kasih kita pasti bisa lihat no resi TIKI/JNE nya sehingga kita bisa tracking/lacak benar tidaknya data tersebut.

mana ada HP BM pake surat pajak…………….kkkkkkkkkkkkkkkkkk

3. kalo teman-teman sangat yakinnya karena sempurnanya web tapi tidak ketemu komentar negatif tentangnya cobalah minta pembayaran melalui REKBER dan sejenisnya, kalo dia benar-benar penjual yg baik tidak akan menolak sama sekali.

BILA MAU BELI BARANG ONLINE, CHECK DULU, ALAMAT DAN NOMER REKENING NYA…!!! JANGAN MUDAH TERGIUR & TERPESONA OLEH IKLAN YANG MURAH DAN MENGGIURKAN WASPADA DAN HATI-HATI…!!!! JANGAN BURU-BURU.. UTAMAKAN WASPADA… HATI-HATI PENIPUAN JUAL CAMERA DAN HP BM (Black Market)

BERBEKAL DARI PENGALAMAN-PENGALAMAN BERHARGA INILAH,

SAYA INGIN MEYAKINKAN KEPADA ANDA BAHWA BISNIS ONLINE ALAT CETAK RENGGINANG INIADALAH BISNIS ONLINE YANG JUJUR, NYATA & BUKAN PENIPUAN,

SEBAB DIKHIANATI DAN DIBOHONGIPEBISNIS ONLINE GADUNGANITU SANGAT MENYAKITKAN.

OLEH KARENA ITU SAYA TIDAK AKAN MENGHALALKAN CARA-CARA TIDAK TERPUJI DEMI UANG. INSYA ALLOH HATI NURANI DAN KEIMANAN SAYA MASIH WARAS SEHINGGA SAYA TIDAK AKAN MELACURKAN DIRI DENGANMENIPU ANDA. PERCAYALAH……

Informasi pemilik rekening sebenarnya hanya bank yang bersangkutan yang berwenang mengetahui, namun karena suatu alasan, bisa saja Anda menanyakannya ke pihak bank siapa sebenarnya pemilik rekening tersebut dan di mana alamat rumahnya.

Dalam beberapa kasus yang sering terjadi rasa ingin tahu alamat pemilik rekening seseorang karena kita sudah kena tipu. Dengan alasan sakit hati karena ditipu maka timbul rasa ingin tahu siapa sih sebenarnya pemilik rekening yang telah menipu kita. Apa pemilik rekening tersebut bisa diadukan ke pihak berwajib. Berikut uraiannya

Cara Mengetahui nomor rekening seseorang yakni dengan cara bertanya kepada orang tersebut atau Anda bisa lihat di daftar transfer yang tertera pada web site yang Anda percayai. Silakan Anda rasa-rasa, jika ragu maka jangan lakukan transfer, segera cek di google dengan kata kunci nama pemilik rekening penipu misal nama pemilik rekeningnya WAYAN maka kata kunci di google nya adalah WAYAN PENIPU, jika tidak ada indeks google yang merekomendasikan bahwa rekening tersebut punya seorang penipu, baru Anda transfer. Begitulah cara mengetahui nomor rekening seseorang sekaligus mengetahui apakah nomor rekening tersebut sudah termasuk ke daftar hitam.

Cek Nama pemilik rekening untuk semua bank misal BRI, Mandiri, BCA, dan BNI sudah bisa diketahui saat proses transfer dilakukan, setelah mengeteikkan nomor rekening, maka otomatis nama pemiliknya akan keluar, konfirmasi tersebut sebenarnya sangat menentukan akan masalah penipuan apakah Anda akan melanjutkan transfer atau membatalkannya. Untuk itu kehati-hatianlah yang paling utama. Jadi untuk informasi cek nama pemilik rekening sudah jelas saat proses transfer dilakukan.

Cara melacak no rekening atau melacak alamat no rekening untuk semua bank misal BRI, Madiri, BCA, dan BNI tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu langkah-langkah tertentu agar Anda mendapatkan data yang benar. Berikut akan kami contohkan cara melacak no rekening

d. Contoh cara melacak no rekening
Contoh atau langkah-langkah melacak alamat rumah no rekening adalah sebagai berikut.

1. Telpon Call Center Bank
Silakan Anda telpon call center bank yang bersangkutan misal nomor rekening yang ingin Anda ketahui alamatnya adalah nomor rekening bank Mandiri maka Anda harus menanyakan ke CS Call center bank Mandiri. Silakan Anda tanya di kantor cabang mana nomor rekening itu di daftarkan. Sampai sebatas ini minimal Anda sudah mengetahui nama kota dan kantor cabang tempat pendaftaran rekening tersebut. Untuk alamat rumah pemilik rekening silakan Anda lanjut ke langkah berikut.

2. Lapor Polisi
Dengan alasan kasus kriminal silakan Anda melapor ke polisi dan mengadukan surat laporan tersebut ke pihak Bank lalu Anda tanyakan ke pihak bank di mana lokasi pemilik rekening tersebut. Jika Anda sudah tahu tinggal Anda memilih apakah Anda akan menuju alamat rumah tersebut, atau hanya membiarkannya saja karena lokasinya yang sangat jauh dari tampat Anda tinggal. Demikian contoh cara melacak no rekening.

f. Software Pelacak Alamat no rekening

Mengenai software atau aplikasi untuk melacak no rekening tidak akan mudah tersedia di internet apalagi di playstore yang sudah direkomendasikan oleh google. Yang berhak menggunakan software ini hanyalah BI (Bank Indonesia) dan bank rekening yang terkait. Jadi jika Anda ingin mencari softwarenya dengan kata kunci cara melacak no rekening download saya rasa tidak akan ketemu karena software tersebut akan melanggar hukum apabila dipublikasikan secara massal.

Demikian penjelasan tentang cara mengetahui nomor rekening seseorang, cek nama pemilik rekening, cara melacak no rekening, contoh cara melacak no rekening, melacak alamat no rekening, cara melacak no rekening download. terimakasih.

Anda pernah bertransaksi online?

Jika begitu keadaannya, coba simak tips dari saya agar nanti anda tidak tertipu lagi dengan penipuan online.

Secara teknis jika kita menjadi korban penipuan kita bisa melacak IP yang digunakan oleh penipu. Tetapi jika penipu sudah profesional tentunya ia sudah mengetahui hal ini dan sudah melakukan pencegahan untuk mengaburkan jejaknya.

Secara teknis, identitas seseorang dapat ditemukan dari IP yang digunakan untuk berinternet ditambah dengan informasi waktu (kapan dia menggunakan IP tersebut).

Pemilik IP (biasanya Internet Service Provider/ISP) memiliki catatan IP tersebut diberikan kepada pelanggan yang mana dan juga memiliki log/data akses IP tersebut. Namun untuk mendapatkan data tersebut Anda harus mendapatkan izin polisi dan ISP tidak akan mau memberikan data tanpa surat keterangan polisi, karena hal ini menyangkut kerahasiaan/privasi pelanggannya.

Nah, jika anda ribet melakukan itu semua, maka saran saya hati-hati saja sebelum melakukan transaksi online.

> Orang bilang lebih baik “sedia payung sebelum hujan”. Hal itu berlaku pula dalam transaksi jual beli online.

Melacak Penipu dalam Transaksi Online

Tips yang saya berikan adalah dengan menggunakan jasa pihak ke-3 yaitu situs penipu.info, situs tersebut mengkhususkan diri sebagai situs yang mengumpulkan daftar nama penipu online, nama toko online penipu, beserta dengan nomor rekening bank penipu sebagai tujuan transfer/transaksinya.

Untuk keamanan anda sebelum melakukan transaksi online seperti melakukan pembayaran barang yang akan anda beli di internet, saya sarankan lacak dulu kevalidan data penjualnya, jika ternyata dia terbukti pernah melakukan penipuan sebaiknya hindari bertransaksi dengan orang tersebut. Bagaimana caranya:

3. Coba anda cari dulu nama orang yang akan bertransaksi online dengan anda sudah ada disana atau belum. Jika ada berarti dia sudah pernah melakukan penipuan.

Cek juga Rekening Bank Penipu, kalau anda diminta transfer pembayaran ke rekening yang ada disana maka batalkan niat anda, karena rekening bank yang terdaftar di penipu.info adalah rekening-rekening yang terbukti pernah menipu pembeli/klien.

4. Untuk memastikan, coba anda cek juga pada bagian kolom Ceking Penipu

5. Jika apa yang anda cari tidak ada, maka kemungkinan penjual anda tersebut valid dan terpercaya. Namun, saya juga tidak berani jamin karena bisa jadi penipu tersebut menggunakan identitas baru, jadi TETAP WASPADA.

6. Usahakan anda hanya bertransaksi online dengan situs jual beli yang benar-benar terpercaya atau sudah dikenal banyak orang sebagai situs jual beli yang jujur/trusted dan tidak pernah menipu pembeli.

Korban penipuan melalui transfer bank sekarang bisa meminta bank untuk memblokir rekening pelaku dan mengembalikan dana korban jika pelaku tidak memberikan keterangan identitasnya kepada bank.

Mediator Madya Senior Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan Bank Indonesia Sondang Martha Samosir di Jakarta Senin (20/12/2010) mengatakan bahwa mengenai blokir rekening itu merupakan salah satu keputusan Komite Bye Laws dan Bank Indonesia untuk melindungi nasabah perbankan.

“Aturan Bye Laws mengenai hal ini sudah berjalan sejak Desember 2009, yang ditujukan untuk melindungi nasabah perbankan yang menjadi korban kejahatan atau penipuan dengan mentransfer dana melalui bank,” katanya.

Dikatakannya, dengan aturan teknis bersama (bye laws) pelaku perbankan ini, maka nasabah yang merasa tertipu dengan mengirim dana melalui transfer, bisa langsung meminta pada bank yang digunakan pelaku penipuan untuk diblokir.

Dengan aturan ini, bank akan segera menghentikan sementara rekening pelaku sambil meminta surat laporan dari kepolisian sambil melakukan verifikasi atas laporan korban. Setelah bank melakukan identifikasi pada pemilik rekening pelaku dan ternyata setelah beberapa kali panggilan pelaku tidak hadir maka, bank bisa memutuskan untuk mengembalikan dana korban.

Sondang menjelaskan, aturan ini juga berlaku bagi kejahatan lain seperti card trapping atau card skimming dan kejahatan lain yang termasuk cyber crime yang dilakukan melalui transfer dana dari rekening korban kepada rekening pihak lain secara melawan hukum. “Tapi untuk korban penipuan dengan uang tunai kami tidak bisa bantu,” katanya.

Aturan yang dikeluarkan Komite Bye Laws ini, lanjutnya merupakan terobosan hukum untuk membantu nasabah dengan memblokir, mengembalikan dana dan penutupan rekening. “Namun bank tetap menerapkan prinsip kehati-hatian untuk mitigasi risiko hukum dengan melakukan investigasi dengan cara meneliti profil transaksi nasabah, mengunjungi alamat nasabah dan identitas nasabah,” katanya.

Pengaturan pemblokiran rekening ini, katanya merupakan turunan dari berbagai aturan yang ada seperti undang-undang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Data yang diterima BI dari 10 bank, sejak 2007 sampai pertengahan 2010 terdapat 15.097 kasus penipuan melalui bank dengan total dana sekitar Rp86.755 miliar. “Total dananya bisa lebih dari itu, karena beberapa bank hanya melaporkan kasusnya tapi tidak menyebutkan jumlah dananya,” katanya.

– See more at: -islam.com/read/tekno/2015/04/29/36651/rubrik-melek-it-melacak-penipu-online-dan-daftar-rekening-bank-1/#sthash.81Yyx4Ux.dpufAnda pernah bertransaksi online?

Jika begitu keadaannya, coba simak tips dari saya agar nanti anda tidak tertipu lagi dengan penipuan online.

Secara teknis jika kita menjadi korban penipuan kita bisa melacak IP yang digunakan oleh penipu. Tetapi jika penipu sudah profesional tentunya ia sudah mengetahui hal ini dan sudah melakukan pencegahan untuk mengaburkan jejaknya.

Secara teknis, identitas seseorang dapat ditemukan dari IP yang digunakan untuk berinternet ditambah dengan informasi waktu (kapan dia menggunakan IP tersebut).

Pemilik IP (biasanya Internet Service Provider/ISP) memiliki catatan IP tersebut diberikan kepada pelanggan yang mana dan juga memiliki log/data akses IP tersebut. Namun untuk mendapatkan data tersebut Anda harus mendapatkan izin polisi dan ISP tidak akan mau memberikan data tanpa surat keterangan polisi, karena hal ini menyangkut kerahasiaan/privasi pelanggannya.

Nah, jika anda ribet melakukan itu semua, maka saran saya hati-hati saja sebelum melakukan transaksi online.

> Orang bilang lebih baik “sedia payung sebelum hujan”. Hal itu berlaku pula dalam transaksi jual beli online.

Melacak Penipu dalam Transaksi Online

Tips yang saya berikan adalah dengan menggunakan jasa pihak ke-3 yaitu situs penipu.info, situs tersebut mengkhususkan diri sebagai situs yang mengumpulkan daftar nama penipu online, nama toko online penipu, beserta dengan nomor rekening bank penipu sebagai tujuan transfer/transaksinya.

Untuk keamanan anda sebelum melakukan transaksi online seperti melakukan pembayaran barang yang akan anda beli di internet, saya sarankan lacak dulu kevalidan data penjualnya, jika ternyata dia terbukti pernah melakukan penipuan sebaiknya hindari bertransaksi dengan orang tersebut. Bagaimana caranya:

3. Coba anda cari dulu nama orang yang akan bertransaksi online dengan anda sudah ada disana atau belum. Jika ada berarti dia sudah pernah melakukan penipuan.

Cek juga Rekening Bank Penipu, kalau anda diminta transfer pembayaran ke rekening yang ada disana maka batalkan niat anda, karena rekening bank yang terdaftar di penipu.info adalah rekening-rekening yang terbukti pernah menipu pembeli/klien.

4. Untuk memastikan, coba anda cek juga pada bagian kolom Ceking Penipu

5. Jika apa yang anda cari tidak ada, maka kemungkinan penjual anda tersebut valid dan terpercaya. Namun, saya juga tidak berani jamin karena bisa jadi penipu tersebut menggunakan identitas baru, jadi TETAP WASPADA.

6. Usahakan anda hanya bertransaksi online dengan situs jual beli yang benar-benar terpercaya atau sudah dikenal banyak orang sebagai situs jual beli yang jujur/trusted dan tidak pernah menipu pembeli.

Korban penipuan melalui transfer bank sekarang bisa meminta bank untuk memblokir rekening pelaku dan mengembalikan dana korban jika pelaku tidak memberikan keterangan identitasnya kepada bank.

Mediator Madya Senior Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan Bank Indonesia Sondang Martha Samosir di Jakarta Senin (20/12/2010) mengatakan bahwa mengenai blokir rekening itu merupakan salah satu keputusan Komite Bye Laws dan Bank Indonesia untuk melindungi nasabah perbankan.

“Aturan Bye Laws mengenai hal ini sudah berjalan sejak Desember 2009, yang ditujukan untuk melindungi nasabah perbankan yang menjadi korban kejahatan atau penipuan dengan mentransfer dana melalui bank,” katanya.

Dikatakannya, dengan aturan teknis bersama (bye laws) pelaku perbankan ini, maka nasabah yang merasa tertipu dengan mengirim dana melalui transfer, bisa langsung meminta pada bank yang digunakan pelaku penipuan untuk diblokir.

Dengan aturan ini, bank akan segera menghentikan sementara rekening pelaku sambil meminta surat laporan dari kepolisian sambil melakukan verifikasi atas laporan korban. Setelah bank melakukan identifikasi pada pemilik rekening pelaku dan ternyata setelah beberapa kali panggilan pelaku tidak hadir maka, bank bisa memutuskan untuk mengembalikan dana korban.

Sondang menjelaskan, aturan ini juga berlaku bagi kejahatan lain seperti card trapping atau card skimming dan kejahatan lain yang termasuk cyber crime yang dilakukan melalui transfer dana dari rekening korban kepada rekening pihak lain secara melawan hukum. “Tapi untuk korban penipuan dengan uang tunai kami tidak bisa bantu,” katanya.

Aturan yang dikeluarkan Komite Bye Laws ini, lanjutnya merupakan terobosan hukum untuk membantu nasabah dengan memblokir, mengembalikan dana dan penutupan rekening. “Namun bank tetap menerapkan prinsip kehati-hatian untuk mitigasi risiko hukum dengan melakukan investigasi dengan cara meneliti profil transaksi nasabah, mengunjungi alamat nasabah dan identitas nasabah,” katanya.

Pengaturan pemblokiran rekening ini, katanya merupakan turunan dari berbagai aturan yang ada seperti undang-undang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Data yang diterima BI dari 10 bank, sejak 2007 sampai pertengahan 2010 terdapat 15.097 kasus penipuan melalui bank dengan total dana sekitar Rp86.755 miliar. “Total dananya bisa lebih dari itu, karena beberapa bank hanya melaporkan kasusnya tapi tidak menyebutkan jumlah dananya,” katanya.

– See more at: -islam.com/read/tekno/2015/04/29/36651/rubrik-melek-it-melacak-penipu-online-dan-daftar-rekening-bank-1/#sthash.81Yyx4Ux.dpuf