Menahan BAB Berharihari Apa Dampak Buruknya

Bila BAB ditahan, feses akan menjadi keras dan kering karena tubuh menyerap kembali kandungan air di dalamnya. Feses yang keras tentu sulit dikeluarkan. Hal ini bisa memicu nyeri perut yang menjadi tanda dari sembelit.

Selain itu, Anda juga mungkin akan merasa gelisah dan kehilangan nafsu makan karena menahan buang air besar.

2. Pergerakan usus melambat
Menahan BAB yang dilakukan dalam waktu yang lama tentu dapat merusak pergerakan usus. Pergerakan usus dapat melambat dan tidak menutup kemungkinan berhenti berfungsi.

Walaupun tidak diberikan makanan, usus akan tetap menghasilkan sedikit cairan encer dan lendir, sehingga usus tidak benar-benar kosong. Sadar atau tidak, Anda juga akan mengencangkan otot-otot panggul dan pantat ketika sengaja tidak BAB.

Pada saat yang bersamaan, feses yang masih cair dapat menyelinap melewati massa feses yang padat. Akibatnya, gumpalan feses pun menjadi semakin besar dan terasa sangat sakit saat buang air besar.

Bila Anda tetap makan tanpa buang air besar, organ usus besar dapat membengkak akibat penumpukan feses yang mengeras. Hal ini dapat menyebabkan usus besar terluka atau sobek.

3. Infeksi bakteri

Tahukah Anda bahwa menahan BAB sama artinya dengan menyimpan tumpukan racun pada tubuh dalam waktu yang lama? Perilaku ini tentu dapat merusak usus besar yang akhirnya tidak memungkinkan tubuh membuang racun.

Anda juga berisiko terinfeksi bakteri ketika ada feses yang bocor keluar melewati luka atau robekan yang ada pada usus atau rektum. Usus yang terinfeksi memungkinkan bakteri berkembang biak dengan cepat.

Alhasil, usus mengalami peradangan dan terisi nanah. Infeksi ini juga dapat menekan usus, sehingga menghambat aliran darah mengalir melalui dinding usus. Akibatnya, jaringan usus kekurangan darah dan mati secara perlahan.

Kondisi ini akan terus berlangsung sampai dinding otot usus menjadi tipis, lalu pecah. Ini memungkinkan nanah yang mengandung bakteri di dalam usus bocor ke bagian perut lainnya. Kondisi ini disebut sebagai penyakit peritonitis.

Kapan harus periksa ke dokter?
Sesekali menahan BAB memang tidak apa-apa. Namun, ketika dilakukan terlalu sering dan Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

* BAB berdarah.
* Tidak dapat buang air besar selama 7 – 10 hari.
* Sembelit, kemudian diare, dan mengalami siklus yang sama berulang kali.
* Diare yang tidak kunjung membaik, terutama disertai muntah.
* Nyeri pada daerah anus atau ujung usus besar.

Sangat disarankan untuk langsung buang air besar ketika hendak melakukannya. Terbiasa tidak BAB berhari-hari justru akan memicu masalah baru yang tentu membutuhkan penanganan medis serius.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar menahan BAB, silakan diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.