Menghitung Break Event Point Harga Kamar Hotel
Dengan kondisi bunga deposito yang semakin menurun, tentunya tidak memberikan return yang cukup baik kita untuk meningkatkan daya beli kita akan dana yang kita miliki. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat inflasi yang lebih besar dari bunga deposito. Bila kita mencoba untuk memulai suatu usaha baru dalam rangka untuk meningkatkan return kita (apapun usaha yang kita pilih seperti toko lampu, toko HP, toko stationary, usaha laundry dll), tentunya kita perlu : 1. menghitung-hitung berapa dana yang diperlukan untuk menyewa tempat usaha, membeli perabotan, mempekerjakan karyawan dan hal-hal lain 2. membuat proyeksi : a. berapa volume penjualan yang perlu diperoleh agar dapat minimal menutup seluruh biaya-biaya timbul. Ini dikenal dengan istilah Break Even Point (Biasa disingkat BEP) dimana seluruh biaya yang timbul sama dengan total penjualan yang diperoleh, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan maupun kerugian b. berapa volume penjualan yang diperlukan agar kita dapat memperoleh laba yang kita targetkan Untuk dapat membuat proyeksi tersebut tentunya kita perlu mengetahui bagaimana cara menghitung Break Even Point atau yang biasa disingkat BEP. Dalam menyusun perhitungan BEP, kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu : 1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali 2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan 3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli Adapun rumus untuk menghitung Break Even Point ada 2 yaitu : 1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point : Total Fixed Cost __________________________________ Harga jual per unit dikurangi variable cost Contoh : Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.200,000,- Variable cost Rp.5,000 / unit Harga jual Rp. 10,000 / unit Maka BEP per unitnya adalah Rp.200,000 __________ = 40 units Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 41, maka took itu mulai memperoleh keuntungan 2. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP : Total Fixed Cost __________________________________ x Harga jual / unit Harga jual per unit dikurangi variable cost Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah Rp.200,000 __________ x Rp.10,000 = Rp.400,000,- 10,000 – 5,000