Penyebab Gejala Pengobatan Dan Pencegahan

8. Kekurangan vitamin
Tanpa Anda sadari, asupan nutrisi dari makanan yang Anda makan setiap hari pun memengaruhi kesehatan gusi dan gigi. Bila Anda kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan C, Anda akan lebih rentan mengalami gangguan mulut.

Vitamin C dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen yang ikut membentuk jaringan gusi. Oleh karenanya, orang yang kekurangan vitamin C lebih mudah mengalami sariawan dan pembengkakan gusi.

Sementara vitamin B dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan sel dan membantu melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi.

9. Minum obat-obatan tertentu
Coba periksa obat-obatan yang sedang rutin Anda minum setiap hari. Bisa jadi pembengkakan gusi yang Anda alami disebabkan karena salah satu dari obat-obat tersebut.

Sejumlah obat memiliki efek samping mulut kering. Sementara mulut kering dapat memicu sejumlah masalah mulut, seperti gusi bengkak. Hal ini karena kondisi mulut yang kering malah meningkatkan pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Akibatnya, Anda akan lebih rentan mengalami sejumlah infeksi yang menyebabkan pembengkakan pada gusi.

Jenis obat yang membuat mulut kering di antaranya pereda nyeri, antihistamin, kortikosteroid, anti-epilepsi, calcium channel inhibitor, dan lain sebagainya. Obat kemoterapi untuk mengobati kanker pun bisa bisa menjadi faktor penyebab gusi Anda mengalami pembengkakan.

Mengutip dari laman WebMD, pasien kanker sering kali mengalami stomatitis, alias luka sariawan. Sariawan ini dapat muncul di bagian mana saja. Entah di bibir, gusi, lidah, bagian atas mulut, atau bagian dalam pipi.

Faktor risiko gusi bengkak
Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami pembengkakan gusi. Beberapa di antaranya seperti di bawah ini.

* Usia
* Riwayat penyakit gusi
* Cedera di sekitar mulut
* Menjalani perawatan gigi tertentu
* Kebiasaan membersihkan gigi yang buruk, seperti jarang gosok gigi dan flossing
* Perubahan hormon yang dialami wanita saat hamil, menstruasi, dan menopause
* Merokok
* Mengonsumsi obat-obatan tertentu
* Menjalani perawatan kemoterapi

Obat & pengobatan gusi bengkak
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Gusi bengkak dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan meminta Anda untuk membuka mulut. Setelah itu, dokter akan memeriksa keadaan gusi yang bengkak atau mengalami peradangan. Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan gigi Anda dan gejala yang Anda alami.

Dokter mungkin juga akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai rasa sakit yang Anda alami. Misalnya, kapan gusi Anda mulai bengkak, seberapa intens rasa sakit yang Anda rasakan, dan lainnya.

Sejumlah obat dapat menjadi faktor pemicu gusi Anda bengkak. Maka itu, selama pemeriksaan jangan lupa untuk beri tahu dokter tentang semua obat yang sedang rutin Anda minum. Entah itu obat dengan atau tanpa resep dokter, termasuk suplemen makanan serta obat herbal sekali pun.

Bila diperlukan, pemeriksaan dengan rontgen sinar X juga dapat dilakukan dokter. Dalam kasus tertentu, Anda mungkin juga harus menjalani tes lab.

Bagaimana cara mengobati gusi bengkak?
Pengobatan gusi bengkak tergantung pada faktor penyebab dan gejala yang Anda keluhkan. Berikut pilihan obat untuk mengatasi gusi bengkak.

1. Minum obat pereda nyeri
Bila gusi Anda terasa sangat nyeri, minum obat pereda nyeri dapat menjadi solusi. Paracetamol dan ibuprofen adalah dua obat mujarab untuk meredakan nyeri ringan di sekujur tubuh.

Ketimbang ibuprofen, paracetamol lebih populer karena mudah ditemui di warung, toko obat, apotek, hingga swalayan tanpa harus pakai resep dokter. Namun, selalu gunakan obat jenis apa pun dengan bijak dan sesuai aturan.

Baca lebih dulu cara pakainya sebelum Anda minum obat. Bila Anda kurang paham terkait cara pakainya, jangan ragu untuk bertanya langsung ke dokter atau petugas apoteker.

2. Obat antibiotik atau antivirus
Bila pembengkakan pada gusi Anda disebabkan karena infeksi bakteri, maka dokter dapat meresepkan obat antibiotik. Sementara bila disebabkan karena infeksi virus, obat antivirus adalah solusi yang tepat.

Baik antibiotik dan antivirus harus diminum teratur sesuai anjuran. Jangan menghentikan, mengurangi, atau menambahkan dosis obat tanpa sepengetahuan dokter Anda.

3. Chlorhexidine
Chlorhexidine juga dapat digunakan untuk meredakan pembengkakan pada gusi. Obat ini efektif untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab peradangan dan gusi yang mengalami pembengkakan. Obat ini harus ditebus dengan resep dokter.

Chlorhexidine punya banyak jenis. Bila diresepkan dalam bentuk obat kumur, larutan chlorhexidine tidak boleh ditelan.

Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat penyakit gusi dan baru saja menjalani perawatan veneer gigi, pasang gigi palsu, atau menambal gigi bolong.

4. Membersihkan karang gigi
Karang gigi yang terus-terusan terbentuk di garis gusi dapat mengiritasi dan membuat gusi Anda bengkak. Sayangnya, karang gusi tidak bisa hilang hanya dengan menggosok gigi saja. Karang di gusi harus dihilangkan lewat perawatan scaling menggunakan alat khusus. Scaling akan mengikis karang dari garis gusi maupun permukaan gigi Anda.

Perawatan scaling harus dilakukan di dokter gigi. Idealnya scaling dilakukan setiap 6 bulan sekali. Namun, bila Anda mengalami masalah gigi yang berat, perawatan scaling dapat dilakukan lebih sering.

Pengobatan rumahan
Selain dengan obat-obatan medis, ada pula pengobatan rumahan untuk meredakan gusi yang bengkak. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa Anda coba.

1. Menyikat gigi pelan-pelan
Meski gusi bengkak membuat tidak nyaman, Anda tetap perlu merawat kebersihan gigi dan mulut setiap hari. Supaya pembengkakannya tidak semakin parah, pastikan Anda menyikat gigi dengan pelan-pelan.

Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, punya kepala sikat yang pas di mulut, dan nyaman ketika digenggam. Pastikan pasta gigi yang Anda pakai di rumah mengandung fluoride.

Fluoride membantu menjaga dan melindungi permukaan gigi supaya tidak cepat rapuh. Anda perlu menyikat gigi sebanyak dua kali, pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

2. Bersihkan gigi dengan benang
Menyikat gigi saja tidak cukup untuk membersihkan gigi Anda secara menyeluruh. Setelah menyikat gigi, Anda juga perlu membersihkan gigi dengan benang (dental floss).

Cara membersihkan gigi ini efektif untuk mengangkat sisa-sisa makanan yang ada di celah gigi, yang tidak bisa dijangkau dengan sikat gigi biasa.

Gesekkan benang di sela gigi dan garis gusi dengan perlahan. Menggesek-gesekan benang terlalu kencang justru dapat membuat gusi robek dan berdarah.

3. Berhenti merokok
Supaya Anda terhindar dari berbagai masalah gigi dan mulut, mulai sekarang usahakan untuk berhenti merokok. Ingat, semakin lama dan banyak Anda merokok, teror penyakit gusi akan semakin nyata.

4. Pakai obat kumur
Selain bikin napas segar, obat kumur juga dapat digunakan untuk membantu merawat kesehatan gigi dan mulut. Obat kumur yang mengandung antiseptik dapat melawan bakteri penyebab infeksi yang bikin gusi bengkak dan gigi berlubang.

Berkumurlah dua kali sehari setelah menggosok gigi selama 30 detik. Ingat! Jangan ditelan, ya! Jadi setelah berkumur, segera buang airnya.

5. Bijak pilih makanan
Makanan yang Anda makan setiap hari memengaruhi kesehatan gusi dan gigi Anda. Batasi makanan yang manis dan asam karena keduanya dapat memicu kerusakan gigi yang parah. Apalagi jika Anda juga jarang menyikat gigi.

Bila Anda memang tidak bisa lepas dari kedua jenis makanan ini, pastikan Anda berkumur dan menyikat gigi sampai bersih setelahnya.

6. Minum banyak air putih
Kekurangan asupan cairan dapat menyebabkan mulut kering. Padahal, air liur berperan penting untuk melembapkan sekaligus membersihkan sisa-sisa makanan di permukaan gigi.

Maka pastikan Anda banyak minum putih setiap hari. Segeralah minum segelas air setiap kali Anda merasa haus.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.