Praktikum Pemuliaan Tanaman

PENGENALAN TANAMAN KEDELAI Tanaman kedelai adalah tanaman asli daratan Cina, tanaman ini sudah ada sekitar 2500 SM. Seiring dengan berkembangnya perdagangan di dunia, maka kedelai pun menyebar ke berbagai wilayah seperti Australia, Jepang, Korea, India, Amerika dan Indonesia. Pada awal abad ke-16 kedelai mulai dikenal di Indonesia yang mula-mula dikenal dipulau Jawa, lalu menyebar ke Bali, Nusa Tenggara dan pulau-pulau lainnya. Kebutuhan kedelai di Indonesia sangat besar. Hampir semua masyarakat Indonesia pernah mengkonsumsi makanan berbahan dasar kedelai, entah itu tahu, tempe, kecap atau susu kedelai. Konsumsi nasional kedelai diperkirakan mencapai angka 2,4 juta ton/tahun dengan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Besarnya jumlah permintaan kedelai setiap tahunnya ternyata tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, sebagian besar masih tergantung pada impor. Guna meningkatkan produksi kedelai maka kita harus mengetahui dan mengenal tanaman kedelai lebih dalam. Nama kedelai yang telah diterima dan disepakati mulai tahun 1948 adalah Glycine max (L) Meril. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Species : Glycine max (L) Meril Syarat hidup tanaman kedelai Agar kedelai bisa hidup dan member produksi maksimal maka ada syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu: Tanaman kedelai sebenarnya dapat tumbuh di semua jenis tanah, namun demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal, kedelai harus ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir atau liat berpasir. Hal ini tidak hanya terkait dengan ketersediaan air untuk mendukung pertumbuhan, tetapi juga terkait dengan faktor lingkungan tumbuh yang lain. Pengembangan kedelai bisa dilakukan denganpenanaman di lahan kering masam dengan pH tanah 4,5 – 5,5 yang sebenarnya termasuk kondisi lahan kategori kurang sesuai. Untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal, tanaman kedelai memerlukan kondisi lingkungan tumbuh yang optimal pula. Tanaman kedelai sangat peka terhadap perubahan faktor lingkungan tumbuh. Tanaman kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu tanah yang optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30° C. Bila tumbuh pada suhu tanah yang rendah (30° C), banyak biji yang mati akibat respirasi air dari dalam biji yang terlalu cepat. b. Panjang hari (photoperiode) Tanaman kedelai sangat peka terhadap perubahan panjang hari atau lama penyinaran sinar matahari karena kedelai termasuk tanaman “hari pendek”. Artinya, tanaman kedelai tidak akan berbunga bila panjang hari melebihi batas kritis, yaitu 15 jam perhari. Oleh karena itu, bila varietas yang berproduksi tinggi dari daerah subtropik dengan panjang hari 14 – 16 jam ditanam di daerah tropik dengan rata-rata panjang hari 12 jam maka varietas tersebut akan mengalami penurunan produksi karena masa bunganya menjadi pendek, yaitu dari umur 50 – 60 hari menjadi 35 – 40 hari setelah tanam. c. Distribusi curah hujan Hal yang terpenting pada aspek distribusi curah hujan yaitu jumlahnya merata sehingga kebutuhan air pada tanaman kedelai dapat terpenuhi. Jumlah air yang digunakan oleh tanaman kedelai tergantung pada kondisi iklim, sistem pengelolaan tanaman, dan lama periode tumbuh. Namun demikian, pada umumnya kebutuhan air pada tanaman kedelai berkisar 350 – 450 mm selama masa pertumbuhan kedelai. Cara penanaman kedelai ada dua cara, dengan cara ditebar dan dengan cara ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkanakan memperoleh tumbuhan yang tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih banyak, namun waktu dan tenaga yang digunakan lebih singkat. Penanaman dengan cara ditugalperlu membuat lubang, memasukan benih,dan menutup lubang.Ada jarak tanam yang ditetapkan dalam penanaman, pemberian jarak tanaman, hal ini ditunjukan agar tidak ada perebutan unsur hara antar tanaman. pada bedengan yang mempunyai panjang dan lebar 100cm (1m) ini, dibagi untuk mendapatkan jarak tanam. Jarak tanam yang ditetapkan adalah 40cm x 20cm. Sehingga didapatkan benih yang akan ditanam adalah 12 titik tanam dan beberapa untuk sisipan, dimana dari ujung bedengan diukur 10 cm, digunakan ajir untuk menandai titik tanam. Dan dalam penanaman ini cara yang dilakukan adalah dengan cara ditugal. Sebelum benih dimasukkan kedalam lubang, terlebih dahulu benih direndam dengan air. Hal ini dapat merangsang pertumbuhan benih kedelai agar dapat tumbuh dengan baik. Setelah itu pada setiap lubang diberikan nematisida (furadan).