Teknik Mutasi Untuk Pemuliaan Tanaman Info Aktual

Kebutuhan bibit unggul berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap cekaman biotik maupun abiotik semakin meningkat, sehingga kegiatan pemuliaan tanaman untuk pembentukan varietas baru harus dilakukan. Yang dimaksud dengan pemuliaan adalah memperoleh atau mengembangkan suatu tanaman sehingga menjadi lebih baik dan menguntungkan bagi kehidupan manusia.

Ruang lingkup pemuliaan meliputi pembentukan keragaman genetik (sebagai populasi dasar/bahan dasar proses pemuliaan tanaman sebagai materi untuk seleksi dan bahan persilangan), dan seleksi dengan melakukan pengujian-pengujian individu-individu yang kualitasnya unggul sebelum varietas baru dilepas. Peningkatan keragaman genetik dapat dilakukan melalui introduksi, hibridisasi, seleksi, bioteknologi dan mutasi.

Mutasi merupakan salah satu teknik yang telah dikembangkan secara luas sebagai upaya untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman untuk mendapatkan sifat baru sebagai sarana untuk perbaikan genetik tanaman, terutama pada tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetative sehingga keragaman genetiknya rendah atau untuk mendapatkan karakter baru dimana sifat tersebut tidak dijumpai pada gene poll yang ada.

Yang disebut mutasi adalah perubahan materi genetik pada makluk hidup yang terjadi secara tiba-tiba dan secara acak serta diwariskan. Mutasi yang terjadi dapat diwariskan dan dapat kembali normal (epigenetik). Mutasi dapat terjadi secara alami maupun sengaja di induksi untuk tujuan tertentu untuk perbaikan genetik tanaman.

Mutasi alami dapat terjadi disebabkan adanya sinar surya, maupun energi listrik seperti petir. Mutasi buatan untuk tujuan pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan memberikan mutagen. Mutagen yang dapat digunakan untuk mendapatkan mutan ada dua golongan yaitu mutagen fisik dan mutagen kimia. Yang termasuk dalam mutagen fisik antara lain sinar x, sinar gamma dan sinar ultra violet. Yang termasuk dalam mutagen kimia antara lain Ethyl Methan Sulfonat, Diethyl sulfat, Ethyl Amin dan kolkisin.

Perakitan varietas baru melalui mutasi telah berkembang luas, negara paling banyak menghasilkan varietas baru adalah Asia, Amerika, Eropa, diikuti Rusia, Belanda dan Jepang. Adapun tanaman pangan paling banyak dikembangkan adalah pada padi. Pada tanaman hortikultura seperti tanaman hias pengembangan varietas baru hasil mutasi menduduki jumlah terbanyak, karakter baru yang diperoleh antara lain mutu hasil, rasa, warna dan ukuran serta toleransi terhadap cekaman biotik maupun abiotik..

Teknik mutasi dikombinasikan dengan kultur in vitro telah dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian dan menghasilkan berbagai varietas unggul untuk ketahanan terhadap cekaman biotik maupun abiotik. Keragaman yang dihasilkan pada sel somatic disebut dengan keragaman somaklonal. Beberapa tanaman hasil mutasi kombinasi yang telah dilepas antara lain pada mawar Rosmarum, Yulikara dan Rosanda oleh Balithi dan pada tanaman nilam dengan nama Patchouly 1 dan 2 oleh Balitro. Galur mutan hasil keragaman somaklonal pada tanaman nilam, pisang, kedelai, gandum dan padi untuk toelransi terhadap kekeringan, ketahanan terhadap fusarium, dan umur genjah sedang dalam taraf pengujian di BB Biogen.

Sumber : Balai Besar Litbang Bioteknologi & Sumber Daya Genetik Pertanian