zenduck.me: Hujan Meteor Leonid Memuncak Sebelum Gerhana Bulan Terpanjang Abad Ini


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian zenduck.me dengan judul zenduck.me: Hujan Meteor Leonid Memuncak Sebelum Gerhana Bulan Terpanjang Abad Ini yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TEMPO.CO, Jakarta – Hujan meteor Leonid telah berlangsung sejak 6 November tapi akan mencapai puncaknya sekitar 17 November, dua hari sebelum gerhana Bulan terpanjang abad ini pada 19 November. Leonid berasal dari konstelasi Leo, dan dianggap sebagai hujan meteor yang besar.

Hujan meteor Leonid paling baik dilihat dari lokasi yang gelap dan karenanya cahaya dari Bulan dapat mengganggu. Biasanya, dalam kondisi gelap gulita di daerah pedesaan di mana langit sebagian besar cerah, 10-15 meteor dapat dilihat dalam waktu satu jam selama puncak hujan meteor itu. 

Pada tahun ini, angka jumlah meteor itu kemungkinan besar hanya satu digit. Hujan meteor Leonid pula yang biasanya menampilkan beberapa meteor melesat tercepat, yang dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 71 kilometer per detik. 

Menurut Earthsky, waktu terbaik untuk mengamati fenomena itu adalah sebelum fajar setelah Bulan terbenam. Jika bisa, pergilah ke luar kota ke tempat di mana lampu kota tidak akan menenggelamkan bintang-bintang dan tempat yang paling gelap sehingga bisa mendapatkan pemandangan kilatan hujan meteor yang terbaik.

Hujan meteor Leonid juga dikenal karena menghasilkan badai meteor setelah interval tertentu. Namun, para ilmuwan tidak mengharapkan kejadian seperti itu. Hujan meteor disebut badai ketika melihat lebih dari 1.000 meteor per jam. Leonid biasanya menghasilkan badai setiap 33 tahun sejak 1833, tapi itu tidak pasti.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, untuk menikmati pertunjukan meteor jatuh di angkasa, perlu melakukan beberapa hal. Pertama, pergilah jauh dari polusi cahaya kota dan temukan tempat yang memiliki pemandangan langit malam yang jernih dan tidak berawan. 

Kedua, bersabarlah dan perhatikan setidaknya selama 30 menit. Bawalah kursi reclining agar lebih nyaman menatap langit malam dan mencari hujan meteor. “Ketiga, pakaian yang sesuai untuk suhu malam yang dingin, yang berarti membawa jaket, sarung tangan, dan selimut.”

GADGETS NDTV | EARTHSKY | NASA

Baca juga:
Kepala BMKG Bagikan Cerita Hujan Ekstrem Jakarta di COP26 Glasgow