zenduck.me: Jangan Salah Paham Beda antara Rambu Dilarang Parkir dan Dilarang Berhenti


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian zenduck.me dengan judul zenduck.me: Jangan Salah Paham Beda antara Rambu Dilarang Parkir dan Dilarang Berhenti yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam upaya menjaga kenyamanan dan keamanan mobilitas di jalan umum, dipasang rambu lalu lintas di lokasi-lokasi krusial sehingga potensi masalah di jalan bisa ditekan seminimal mungkin.

Contohnya adalah rambu lalu lintas dilarang berhenti dengan simbol huruf ‘S’ diberi garis melintang diagonal, dan rambu dilarang parkir dengan simbol huruf ‘P’ diberi garis melintang diagonal yang sama.

Kedua rambu ini sama-sama menggunakan warna dasar putih, simbol huruf warna hitam dicetak tebal, dan garis tepi serta garis melintangnya diberi warna merah.

Lantas apa yang membedakan kedua rambu tersebut secara fungsinya?

Baca juga: Veloz Favorit Pengunjung GIIAS 2021, Xpander Paling Banyak Dicoba

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), perbedaan jelas mengenai definisi kondisi kendaraan berhenti dan parkir disebutkan pada Pasal 1.

Dalam Pasal 1 poin 15, dijelaskan bahwa parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak sama sekali untuk beberapa saat dan ditinggalkan oleh pengemudinya.

Sementara definisi berhenti sesuai pada Pasal 1 poin 16 adalah keadaan kendaraan tidak bergerak untuk sementara waktu dan tidak ditinggalkan oleh pengemudinya.

Baca juga: Cara Bayar Pajak Kendaraan Tanpa Harus ke Samsat

Jadi dari penjelasan kedua poin tersebut, bisa disimpulkan bahwa perbedaan mendasar antara parkir dan berhenti adalah kondisi kendaraan yang ditinggalkan atau tidak ditinggalkan oleh si pengemudinya.

Apabila ada yang melanggar rambu lalu lintas tersebut, maka petugas di lapangan memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas. Lebih detail, sanksi yang akan dikenakan kepada pelanggar tertulis pada Pasal 287 ayat 3 undang-undang yang sama.

Disebutkan bagi pelanggar aturan lalu lintas atau tata cara berhenti dan parkir dapat dipidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak sebesar Rp 250.000.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.