zenduck.me: Kementan Bahas Pengembangan Anggur bareng Praktisi ThailandJepang


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian zenduck.me dengan judul zenduck.me: Kementan Bahas Pengembangan Anggur bareng Praktisi ThailandJepang yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Table Grape di BSD City, Tangerang Selatan, yang dikenal sebagai lokasi percontohan anggur. Kegiatan ini dihadiri praktisi dari Thailand dan Jepang hingga Dinas Pertanian dari berbagai kota di Indonesia.

Pada 2023, Ditjen Hortikultura memfasilitasi Kota Tangerang Selatan 1 unit Green House anggur seluas 200 m2 dan pengembangan kawasan percontohan anggur seluas 1.000 m2.

“Anggur merupakan buah yang digemari oleh masyarakat walaupun bukan buah asli Indonesia. Berdasarkan data statistik pertanian (BPS) dalam 3 tahun terakhir produksi anggur nasional juga terus meningkat,” ujar Prihasto dalam keterangan tertulis, Jumat (11/8/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menjelaskan pada 2020 produksi anggur nasional tercatat 11.905 ton. Jumlahnya meningkat pada 2021 menjadi 12.163 ton dan bertambah di 2022 mencapai 13.515 ton.

Seiring angka produksi tersebut, data BPS mengungkapkan angka impor pada 3 tahun terakhir terus meningkat. Volume impor pada 2020 sebesar 83.044 ton senilai US$ 273.268.451, meningkat lagi pada tahun 2021 sebesar 98.278 ton senilai US$ 315.270.841, dan pada 2022 impor anggur mencapai 101.899 ton senilai US$ 330.407.068.

Menurut Prihasto, peningkatannya sangat besar baik dari sisi volume maupun nilai US$. Pihaknya pun menargetkan penurunan angka impor anggur sebesar 20% pada 2030 melalui langkah-langkah pengembangan strategis yang melibatkan seluruh stakeholder. Termasuk Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI).

“Kondisi ini tidak mustahil tercapai asal terjadi sinergi antara seluruh stakeholder anggur nasional, baik petani/pelaku usaha, Kementerian dan lembaga terkait, praktisi, akademisi, peneliti dan pihak-pihak lain,” imbuhnya.

Melalui FGD ini, Prihasto berharap pengembangan anggur dapat ditangani secara optimal agar menghasilkan produk berkualitas, ketersediaannya cukup, dan kontinuitas yang terjamin.

“Saya harapkan ada langkah konkret yang bisa dilakukan usai pelaksanaan FGD ini mulai dari hulu ke hilir. Baik itu dari sisi regulasi hingga pemasaran sehingga pemerintah bisa melakukan langkah-langkah kebijakan yang bisa mengurangi angkat importasi ini termasuk kalau bisa dukungan dari perbankan. Bagaimana fasilitasi kredit bisa digunakan untuk mendukung pelaku usaha mengembangkan anggur ini,” paparnya.

Prihasto berharap FGD ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana transfer informasi, khususnya teknologi budi daya yang dikembangkan di Thailand dan Jepang. Dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan produktivitas serta mutu anggur nasional.

Sementara itu, Pembina ASPAI Heri Yanto mengungkapkan FGD ini bertujuan menghasilkan konsep pengembangan anggur Indonesia. Adapun output kegiatan FGD diharapkan tersedianya rancangan pengembangan anggur Indonesia.

“Target angka produksi anggur yang harus dicapai sebesar 20.380 ton pada 2030. Asumsi produksi dari anggur konsumsi pada 2022 hanya sebesar 1.581,7 ton. Sehingga diperlukan penambahan produksi sebesar 18.798,3 ton, yang bisa didapatkan dari penambahan areal tanam untuk anggur konsumsi yang produktif seluas 314 hektare. Untuk mencapai hal tersebut kami memerlukan sinergi dan kerja sama pemerintah baik pusat maupun daerah serta stakeholder lainnya,” ujar Heri.

Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, Balai BPSIP Jestro, Kung Anggur, praktisi dan Owner Kebun Indothai Vineyar Thailand, Doktor Bidang Budidaya Anggur serta pemilik kebun Na Banhong Vineyard Thailand, Agricultural Extension & Develompment Officer Royal Project Thailand, Ahli Sistem Mekanisasi dan Teknik Budidaya Anggur, Jepang serta Dinas Pertanian Blitar, Bekasi, Bandung Barat, Kota Depok, dan Tangerang Selatan.

Simak Video “Eks Dirjen Hortikultura Hasanuddin Ibrahim Divonis 5,5 Tahun Bui”
[Gambas:Video 20detik]

(prf/ega)