zenduck.me: Meninggal di Usia 56 Tahun Ini Desa Kecil Tempat Sinead OConnor Berpulang


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian zenduck.me dengan judul zenduck.me: Meninggal di Usia 56 Tahun Ini Desa Kecil Tempat Sinead OConnor Berpulang yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Penyanyi rock asal Irlandia Sinead O’Connor meninggal dunia di usia 56 tahun. Kabar duka ini datang dari kelurga penyanyi rock tersebut dan belum diketahui penyebab kematiannya. Sinead O’Connor meninggal berselisih satu tahun setelah sang anak Shane meninggal pada Januari 2022.

Sinead O’Connor adalah penyanyi asal Irlandia yang lahir pada Desember 1966. Penampilan khas dari O’Connor dengan rambut cepak, mata tajam, debut di dunia musik pada akhir tahun 1980-an. Penampilannya tersebut merupakan dobrakan di dunia musik metal yang dianggap seksis dan mendominasi pada era itu. Dia berani dengan penampilan khas bintang pop rock perempuan pada penampilan pertamanya tahun 1987.

Perpaduan antara driving rock, hip-hop dan balad, O’Connor muncul sebagai musisi yang diperhitungkan. Suaranya yang kuat dan tampilan yang berbeda dari bintang rock lain, O’Connor menjadi terkenal secara instan di radio, serta klub dansa, di mana remix “Mandinka” salah lagu terbaiknya dan “I Want Your Hands (On Me)” sering diputar oleh banyak DJ di pesta.

O’Connor debut dengan album “The Lion And The Cobra” pada akhir tahun 80-an. Selama karirnya Sinead O’Connor telah merilis 10 album studio dengan cover Prince’s ‘Nothing Compares 2 U’ yang berhasil memuncaki tangga lagu Billboard Hot 100 di tahun yang sama. Lagu tersebut membawanya menduduki puncak tangga lagu di seluruh dunia dan mendapatkan tiga nominasi Grammy.

Dikutip dari Billboard Music, Sinead O’Connor lahir dari keluarga broken home saat usianya masih delapan tahun, dia mengaku mengalami pelecehan fisik saat tinggal bersama ibunya. Masa kecilnya ia habiskan di sekolah reformasi dan sekolah asrama. Pada usia 15 tahun ia bertemu dengan drummer band Irlandia Tua Nua, yang mendengarkan suaranya saat menyanyi lagu Barbra Streisand’s “Evergreen” di sebuah pernikahan.

O’Connor belajar menyanyi dan bermain piano di Dublin’s Collage of Music sebelum akhirnya pindah ke London awal tahun 1980-an. Setelah ia pindah akhirnya ia berkolaborasi dengan gitaris U2 the Edge untuk sebuah soundtrack lagu The Captive tahun 1986. Tahun 1994 ia merilis lagu Universal Mother dan beberapa lagu yang menggambarkan dorongan kerasnya untuk melindungi anak-anak dari ibu yang berbahaya.

Kabar meninggalnya Sinead O’Connor tersebut mengejutkan banyak penggemar dan selebriti dunia. Banyak dari mereka mengenang kepergian sang penyanyi memalui sosial media. Ia meninggalkan tiga orang anak Jake Reynolds, Roisin Waters dan Yeshua Bonadio.

DESA KECIL TEMPAT BERPULANG

Pertama kali datang pada 2020, mendiang Sinead O’Connor menjadikan desa kecil bernama Knockananna, County Wicklow, Irlandia sebagai tempatnya berpulang. Sebagaimana diketahui, penulis sekaligus penyanyi kelahiran Desember 1966 itu tutup usia pada Rabu, 26 Juli pada usia 56 tahun. Perjalanan menuju desa kecil Knockananna harus melewati jalan pegunungan yang berkelok. Desa itu terletak di dekat perbatasan County Wicklow dan County Carlow.

Gambaran tentang Knockananna merupakan tempat yang sederhana, memiliki sangat sedikit persimpangan jalan dan beberapa rumah masih tampak ketinggalan zaman. Rumah yang seolah-olah tidak tersentuh peradaban modern menggunakan batu bata putih dan hanya beratap jerami. Bahkan sinyal ponsel tidak merata di sana. Terlepas dari kesederhanaan desa itu, Sinead O’Connor menemukan jalan pulang dengan kehangatan di tahun-tahun terakhir hidupnya melawan penyakit mental. 

”Kuharap dia bahagia ada di sini, karena hanya itu yang dia inginkan, sesuatu yang dianggap biasa oleh orang lain,” ungkap tetangga O’Connor, Jude saat mengenang karibnya.

Seperti halnya perempuan tua biasa, O’Connor tidak jarang dijenguk anak laki-lakinya untuk menghabiskan akhir pekan dengan memasak sarapan bersama.

”Yang dia inginkan hanyalah tidak kesepian, itu saja. Dan waktunya di sini, saya kira itu adalah salah satu waktu yang sangat memuaskan, karena dia hanya seorang ibu di sini,” imbuh Jude.

Meski ada satu pub di desa kecil itu, O’Connor menurut pengakuan tetangga tidak pernah benar-benar pergi ke sana, terlebih saat pembatasan virus korona selama dia tinggal di Knockananna.

Selain itu, O’Connor meskipun juga seorang penulis tetapi bukan peminum. Dia lebih sering tampak mengunjungi toko kecil di ujung jalan, membeli es krim dan roti serta hal sederhana lain. Kebahagiaan dan kehangatan kecil yang dirasakan O’Connor dalam kesederhanaan nyatanya tidak abadi.

Awal 2022 anak laki-lakinya sengaja menutup di usianya sendiri ketika masih 17 tahun. Terakhir kali, dia menyusul anaknya satu tahun kemudian. (*)