zenduck.me: Minggu 31 Juli 2022


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian zenduck.me dengan judul zenduck.me: Minggu 31 Juli 2022 yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

POS-KUPANG.COM – Mantan Uskup Keuskupan Ruteng Manggarai, Mgr.Hubertus Leteng Pr meninggal dunia dalam perawatan di RS Carolus Borromeus Bandung, Minggu 31 Juli 2022 pagi.

Hingga hari ini jenazahnya masih disemayamkan di Bandung.

Kabar meninggalnya mantan Uskup Ruteng beredar luas di linimasa media sosial, baik WA maupun Facebook.

Pukul 09.00 pagi ini saya ditelpon Bapa Uskup Bandung dengan berita bahwa Uskup Emeritus Mgr Hubertus Leteng meninggal dunia tadi pagi di Rumah Sakit Boromeus Bandung akibat serangan jantung.

Selamat jalan Bapa Uskup Hubert. Terima kasih pengabdianmu bagi Gereja Kristus baik sebagai imam maupun sebagai Uskup Ruteng.
Rest in peace.

Demikian status Facebook RD. Laurens Sopang, Minggu 31 Juli 2022 pagi. RD. Laurens Sopan adalah imam Keuskupan Ruteng yang bertugas di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, bagian dari wilayah Keuskupan Ruteng.

Mgr.Hubertus Leteng dikabarkan beberapa hari belakangan mengalami sakit dan dirawat di RS .Carolus Borromeus Bandung.

Sejak mengundurkan diri dari jabatan Uskup Keuskupan Ruteng pada tahun 2017, Mgr. Hubertus Leteng mendapat tugas baru di Keuskupan Bandung dengan status uskup emeritus.

Mengutip Wikipedia, Mgr. Hubertus Leteng (lahir 1 Januari 1959) menjadi uskup Ruteng sejak 7 November 2009 hingga pengunduran dirinya diterima pada 11 Oktober 2017.

Baca juga: BRIKINGNEWS: Mantan Uskup Ruteng Hubertus Leteng Meninggal Dunia

Leteng menyelesaikan pendidikan dasar di SDK St Nicolaus, Taga, Manggarai pada 1973. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Seminari St Pius XII Kisol, Manggarai (sekarang Manggarai Timur).

Setelah tamat di seminari pertama pada tahun 1976, ia melanjutkan lagi ke Seminari Menengah St Pius XII Kisol sampai tamat tahun 1979.

Antara 1982–1984, Leteng melanjutkan studi filsafat di STFK Ledalero Maumere (sekarang IFTK – Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores bagian tengah.

Setelah menjalankan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Pius XII Kisol sampai 1986, ia kemudian melanjutkan studi teologi di Sekolah Tinggi Filasafat Katolik (STFK) Ledalero Maumere sejak 1986 hingga 1988.

Karya

Hubertus Leteng ditahbiskan menjadi seorang imam diosesan Keuskupan Ruteng pada 29 Juli 1988 di Gelora Samador, Maumere. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Teresianum Roma antara tahun 1992 hingga 1996, dan setelah itu kembali ke Indonesia menjadi staf pengajar di STFK Ledalero Maumere. Sejak 2009, ia menjadi Praeses di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret.

Mgr. Hubertus Leteng ditunjuk oleh Paus Benediktus XVI menjadi Uskup Ruteng pada 7 November 2009, menggantikan Mgr. Eduardus Sangsun, SVD yang meninggal dunia pada 13 Oktober 2008, setelah hampir dua dekade menjalankan karya kegembalaan di keuskupan tersebut sejak 1985. Ia memilih moto “Kamu Semua Adalah Saudara”.

Uskup Maumere, Gerulfus Kherubim Pareira, SVD. menjadi Penahbis Utama, dengan Penahbis Pendamping adalah Uskup Agung Ende, Vincentius Sensi Potokota dan Uskup Manokwari-Sorong, Datus Hilarion Lega.

Penahbisan berlangsung pada 14 April 2010 di Lapangan Motang Rua, yang berlokasi di jantung Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.

Pada 22 Februari 2014, Leteng menjadi Penahbis Pendamping bagi Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. ketika ditahbiskan menjadi Uskup Bogor.

Kontroversi dan pengunduran diri

Pada tahun 2014, ia sempat dipetisi untuk dipecat sebagai Uskup. Hal ini terkait suatu tuduhan tentang berbagai hal kepadanya. Tanggapan kemudian dikeluarkan melalui Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng yang menyatakan bahwa hal yang dituduhkan tidak benar.

Pada pertengahan tahun 2017, sejumlah imam dan awam mengajukan tuntutan agar Mgr. Leteng mengundurkan diri sebagai Uskup Ruteng. Hal ini terkait dugaan penyalahgunaan dana gereja sekitar 1,6 miliar Rupiah dan tuduhan perselingkuhan.

Baca juga: Suasana Saat Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang Disambut Gembira di Rote Ndao

Para imam di Keuskupan Ruteng berusaha menemui Mgr. Leteng pada 12 Juni 2017, namun tidak terlaksana.

Mgr. Leteng kemudian menjelaskan beberapa permasalahan yang terjadi di internal keuskupan dan menghendaki untuk diperbaiki bersama-sama.

Pada 10 Agustus 2017, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OS., Uskup Bandung sekaligus Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia ditunjuk sebagai Visitor Apostolik untuk Keuskupan Ruteng.

Pada 11 Oktober 2017, Tahta Suci menerima pengunduran diri Mgr. Leteng sebagai Uskup Ruteng. Pada saat yang sama, Mgr. Silvester Tung Kiem San, Uskup Denpasar, ditunjuk sebagai administrator apostolik Keuskupan Ruteng.

Pengunduran diri Mgr. Leteng di luar kelaziman dari batas usia pensiun, yakni 75 tahun.*