zenduck.me: Puncak Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023 Berikut Cara Mengambil Fotonya
Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.
Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian zenduck.me dengan judul zenduck.me: Puncak Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023 Berikut Cara Mengambil Fotonya yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.
BANDARLAMPUNG – Hujan meteor Perseid 2023 diprediksi akan terjadi pada malam tanggal 12-13 Agustus 2023. Perseid biasanya menampilkan pertunjukan hujan meteor yang bagus dan tahun ini, menurut The Planetary Society, akan terdapat 50 sampai 75 meteor per jam.
Seperti kebanyakan hujan meteor, Perseid disebabkan oleh puing-puing komet yang pernah melintasi jalur Bumi. Dalam hal ini, hujan meteor tersebut disebabkan karena puing-puing komet Swift-Tuttle. Orbit komet selama 133 tahun ini membawanya keluar dari Pluto dan terakhir mengunjungi Tata Surya bagian dalam pada tahun 1992.
Apa Itu Hujan Meteor?
Hujan meteor terjadi ketika Bumi melewati puing-puing yang telah ditumpahkan oleh komet atau asteroid. Hujan meteor akan terulang kembali pada waktu yang sama setiap tahun, ketika Bumi berputar di orbitnya dan melewati puing-puing lagi.
Dua hujan meteor terbaik tahun ini adalah Perseid yang puncaknya ada di pertengahan Agustus dan Geminid yang puncaknya ada di pertengahan Desember. Perseid lebih sering mendapatkan perhatian media karena terjadi selama musim panas di belahan bumi bagian utara. Sedangkan Geminid biasanya menghasilkan lebih banyak meteor.
Cara Mengambil Foto atau Memotret Hujan Meteor
Anda bisa melakukan tips memfoto hujan meteor dari NASA berikut ini. Namun, tips ini dimaksudkan untuk menggunakan kamera DSLR atau kamera mirrorless, tapi beberapa kamera point-and-shoot dengan kontrol manual juga bisa digunakan.
1. Cari Tempat dengan Langit Gelap
Terlalu banyak cahaya akan membuat mata Anda sulit melihat meteor. Ditambah lagi, foto yang Anda hasilkan justru akan dibanjiri pancaran cahaya. Anda bisa menurunkan kecerahan layar LCD kamera untuk membantu menyesuaikan mata Anda dengan kegelapan. Selain itu, Anda juga bisa menjauh dari lampu-lampu kota dan mencari tempat dengan langit yang gelap.
2. Gunakan Tripod
Mengambil foto atau fotografi meteor membutuhkan long exposure dan bahkan tangan yang paling mantap belum tentu dapat memegang kamera dengan bidikan yang jelas. Anda bisa menggunakan bantuan tripod karena lebih berat dan membantu mengurangi guncangan yang disebabkan oleh angin dan langkah kaki.
3. Gunakan Self Timer
Tripod memang memiliki keunggulan untuk mengurangi sebagian besar guncangan yang dialami kamera Anda, tapi ketika Anda menekan tombol shutter, hal itu bisa mengaburkan long exposure. Oleh karena itu, gunakan self timer beberapa detik untuk setiap guncangan dari menekan shutter hingga berhenti sebelum shutter dilepaskan. Jika kamera Anda memiliki kemampuan wifi, Anda bisa mengaktifkan shutter dari perangkat seluler tanpa harus menyentuh kamera sama sekali.
4. Fokuskan Lensa Secara Manual
Pada malam hari, fokus otomatis akan kesulitan menemukan sesuatu untuk difokuskan. Oleh karena itu, cobalah untuk mengatur fokus lensa Anda secara manual.
Anda bisa mengambil beberapa gambar percobaan dan lakukan beberapa penyesuaian. Dengan menggunakan kamera pada tripod, Anda bisa ambil gambar selama beberapa detik lalu gunakan layar kamera untuk meninjau foto yang Anda hasilkan.
5. Arahkan Kamera Anda
Meski kita tidak tahu kapan atau di mana satu meteor akan muncul, kita tahu secara umum dari mana asal meteor tersebut. Hujan meteor mendapatkan namanya berdasarkan titik di langit tempat mereka memancar. Dalam kasus Leonid, selama puncaknya, hujan meteor tampak datang dari arah konstelasi Leo di langit timur.(*)