zenduck.me: Puncak Hujan Meteor Perseid Terjadi pada 1213 Agustus Inilah Waktu Terbaik untuk Melihatnya


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian zenduck.me dengan judul zenduck.me: Puncak Hujan Meteor Perseid Terjadi pada 1213 Agustus Inilah Waktu Terbaik untuk Melihatnya yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM – Fenomena hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada Sabtu-Minggu, 12-13 Agustus 2023.

Dikutip dari Space, tahun ini hujan meteor Perseid aktif antara 17 Juli dan 24 Agustus 2023.

Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging mengungkapkan, puncak hujan meteor perseid paling baik dilihat pada 12-13 Agustus 2023 selama waktu pengamatan pukul 00.14-05.36 WIB.

Fenomena tersebut dapat terlihat di seluruh langit Indonesia dan bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa memerlukan bantuan alat.

Baca juga: Viral Meteor di Langit Australia, Kemungkinan Sisa-sisa Roket Soyuz-2 Rusia, Begini Penampakannya

Hujan Meteor Perseid

Melansir Space, hujan meteor Perseid berasal dari awan puing yang tertinggal di tata surya bagian dalam oleh komet 109P/Swift-Tuttle, yang secara informal dikenal sebagai Komet Swift–Tuttle.

Sebuah debu, es, batu, dan bahan organik gelap sepanjang 16 mil (26 kilometer), Komet Swift–Tuttle mengorbit matahari dengan kecepatan 93.600 mil per jam.

Meskipun bergerak dengan kecepatan 60 kali lebih besar dari kecepatan tertinggi jet tempur di Bumi, Komet Swift–Tuttle masih membutuhkan waktu santai 133 tahun Bumi untuk mengorbit matahari sepenuhnya.

Ketika komet mendekati matahari, radiasi dari bintang memanaskannya dan menyebabkan es padat segera berubah menjadi gas, atau sebuah proses yang disebut sublimasi.

Saat gas ini keluar dari komet, ia menerbangkan pecahan es, debu, dan batu.

Ini tertinggal di sekitar matahari sebagai awan puing berpasir yang rata, dan menciptakan aliran material komet di sekitar matahari.

Saat Bumi melakukan perjalanan tahunannya mengelilingi matahari, setiap musim panas antara Juli dan Agustus melewati aliran puing-puing ini.

Saat itu, pecahan es dan debu memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan hingga 130.000 mil per jam.

Puing-puing itu menyebabkan udara di depannya terkompresi dan memanas hingga ribuan derajat.