zenduck.me: Sosok Sinead OConnor Sebelum Meninggal Alami Kesehatan Mental dan Mualaf


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian zenduck.me dengan judul zenduck.me: Sosok Sinead OConnor Sebelum Meninggal Alami Kesehatan Mental dan Mualaf yang telah tayang di zenduck.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Musisi asal Irlandia, Sinead O’Connor, meninggal dunia di usia 56 tahun. Berita duka yang menimpa pelantun “Nothing Compares 2 U” itu disampaikan langsung oleh keluarganya.

Namun, di balik duka tersebut, ada beberapa hal yang perlu diketahui dari sosok penyanyi ternama tersebut. Sebelum tutup usia, Sinead berjuang terhadap kesehatan mentalnya. Kemudian dia juga menjadi mualaf.

Dilansir dari detikHot, Rabu (27/7/2023), terkait perjuangan terhadap kesehatan mentalnya itu, Sinead O’Connor selalu terbuka baik di media sosial dan juga di setiap wawancara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sinead menyebutkan bahwa dia mengalami agoraphobia. Kondisi itu membuat Sinead ketakutan berada di tempat ketika bantuan tak tersedia.

Mereka yang mengalami agoraphobia takut dengan kerumunan atau menjadi penyendiri. Hal ini membuatnya kesulitan bertemu dengan orang lain, bahkan hingga kelaparan.

Pada 2015, Sinead juga pernah mengagetkan publik. Kala itu, dia menulis surat di Facebook dan mengaku overdosis di salah satu hotel di Irlandia.

Sinead kemudian diawasi secara ketat agar tidak melakukan perbuatan yang tak diinginkan. Secara pribadi, dia juga terus mencari ketenangan jiwa agar kondisinya membaik.

Kemudian pada 2018, Sinead mengumumkan dirinya menjadi mualaf. Hal tersebut disampaikan Sinead di Twitter, dengan mengunggah foto dirinya mengenakan hijab.

“Di sini aku mengumumkan dengan bangga sudah menjadi muslim. Ini adalah sebuah kesimpulan alami dari perjalanan seorang teolog yang cerdas. Semua kitab mengarah ke Islam,” tulisnya pada caption foto.

Selain memakai hijab, Sinead juga memutuskan untuk mengubah namanya. Dia mengubah namanya menjadi Shuhada. “Aku akan diberi nama baru. Aku akan dipanggil Shuhada’,” kicaunya di Twitter.

Usai menjadi mualaf, Sinead memutuskan menjual pakaiannya dan mendonasikan uang tersebut ke Bray Women’s Refuge. Asosiasi itu didirikan untuk merawat 140 wanita dan anak-anak setiap tahunnya.

“Ini untuk mengumumkan, akan ada penjualan semua pakaian pra-Islam saya dalam bantuan dari Bray Women’s Refuge, yang melakukan pekerjaan luar biasa seperti itu,” ungkap Sinead di Twitter.

“Orang-orang juga akan mengajukan penawaran dalam lelang gaun dan pakaian lain yang dikenakan dalam promosi album ‘I Not Not Bossy I ‘s The Boss’,” tulisnya lagi.

Artikel asli pada laman ini telah tayang di detikHot. Baca selengkapnya di sini.

(dhm/dhm)