9 Cara Mengetahui Masa Subur Wanita Hitung Sistem Kalender Hingga Cek Suhu Tubuh

Jakarta – Mengetahui masa subur wanita sangat penting untuk perencanaan kehamilan. Tapi, sayangnya masih banyak Bunda yang bingung dengan cara menghitungnya nih.

Perlu diketahui, bagian penting dalam masa subur wanita adalah siklus haid. Ketika mengetahui siklus haid, peluang Bunda untuk hamil bisa meningkat.

Selain itu, Bunda juga dapat menggunakan beberapa cara untuk melacak masa subur. Ada dengan cara menghitung hingga memeriksa kondisi tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengertian masa subur
Menurut dr. Ivan R. Sini, SpOG dalam buku Bayi Tabung: Mempersiapkan Kehamilan dan Menanti Kehamilan, masa subur adalah suatu masa dalam siklus bulanan seorang wanita, saat dia menghasilkan sel telur yang matang. Saat inilah proses pembuahan (ovulasi) akan terjadi dengan mudah.

Selain wanita, pria juga memiliki kesuburan. Tapi, hal tersebut tidak tergantung pada siklus seperti yang dialami wanita.

“Pria dapat menghasilkan sel sperma kapan saja. Sejauh dia dapat memproduksi sel sperma yang sehat dalam jumlah yang mencukupi, dia disebut subur,” tulis Ivan.

Pengertian lain juga dijelaskan oleh Bidan Ewa Molika Sitompul AM. Keb di buku Panduan Pintar Menghitung Masa Subur.Menurutnya, masa subur merupakan sebuah masa dalam siklus haid wanita di mana terdapat sel telur yang matang siap dibuahi. Bila wanita tersebut melakukan hubungan seksual, dimungkinkan terjadi kehamilan.

Masa subur wanita juga dapat diartikan suatu masa yang berada di sekitar waktu keluarnya sel telur tersebut. Umumnya, bagi yang mempunyai siklus haid hari berada antara hari ke-12 hingga hari ke-18 dihitung dari hari pertama haid.

Ilustrasi Masa Subur/ Foto: iStockCara menghitung masa subur
Nah, berikut telah HaiBunda rangkum 9 cara mengetahui masa subur:

1. Menghitung masa subur siklus haid teratur
Memahami siklus haid sangat penting untuk mengetahui masa subur. Dilansir Mayo Clinic, siklus haid adalah rangkaian perubahan setiap bulan yang dialami tubuh wanita sebagai persiapan kehamilan.

Setiap bulannya akan terjadi proses ovulasi, di mana salah satu ovarium akan melepaskan sel telur. Pada saat yang sama, perubahan hormonal akan terjadi untuk mempersiapkan rahim dan kehamilan.

Jika ovulasi terjadi tapi sel telur tidak dibuahi, maka lapisan rahim akan keluar melalui vagina. Kondisi inilah yang terjadi pada siklus haid.

Menghitung masa subur siklus haid teratur
Menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum terjadi siklus haid di periode berikutnya. Perkiraan ini dialami mereka yang memiliki siklus bulanan 28 hari ya.

Kebanyakan wanita mengalami ovulasi antara hari ke-11 dan ke-21 dari siklus haidnya. Ovulasi tidak selalu terjadi pada hari yang sama setiap bulan dan dapat bervariasi.

Bagian dari siklus ovulasi disebut juga sebagai masa subur. Sebab, peluang wanita untuk hamil sangat tinggi pada waktu ini. Misalnya, jika seorang wanita berovulasi pada hari ke 14, maka dia dapat hamil pada hari itu atau dalam 24 jam berikutnya.

Berikut rumus menghitung masa subur pada siklus normal (28 hari):

Masa subur = tanggal haid terakhir + (14-1)/ (14+1)

Contoh perhitungan:

Misalnya, hari pertama haid adalah tanggal 8 Februari, maka tanggal ini ditandai dengan hari ke-1. Dengan demikian, masa subur jatuh pada:

Hari pertama masa subur: 8 + (14-1) = 21 Februari
Hari terakhir masa subur: 8 + (14+1) = 23 Februari

Masa subur umumnya dimulai beberapa hari sebelum ovulasi karena sperma dapat bertahan hingga 5 hari di dalam tubuh wanita. Misalnya, Bunda tidak melakukan hubungan seksual di hari ke-14 atau ke-15, peluang hamil masih terbuka bila melakukan hubungan seksual tanpa kondom di hari ke-9 hingga ke-13, seperti perhitungan di atas.

Ilustrasi Masa Subur/ Foto: istock2. Menghitung masa subur dengan rumus Neagle
Mengetahui masa subur dengan rumus Neagle hanya bisa dilakukan bila Bunda sudah memahami siklus haid, baik yang teratur atau tidak teratur. Kepala departemen obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K) mengatakan kepada HaiBunda, perhitungan dengan rumus Neagle dapat dilakukan pada siklus haid tidak teratur atau lebih dari 28 hari.

Perhitungan masa subur dengan rumus Neagle
Contoh perhitungan, misalnya siklus haid dalam tiga bulan adalah 34, 35, 36 hari. Ketiganya lalu dijumlahkan dan diambil nilai rata-rata lalu dikurangi (-) 14.

Jumlah siklus haid dalam tiga bulan: 34 + 35 + 36 = 105
Nilai rata-rata tiga bulan: 105 : 3 = 35
Maka, masa subur adalah = 21

Artinya, masa subur wanita dengan siklus haid tidak teratur atau lebih dari 28 hari adalah di hari ke-21. Bunda dapat berhubungan seksual di waktu ini agar cepat hamil.

3. Menghitung masa subur dengan sistem kalender
Sistem kalender biasanya direkomendasikan untuk melacak masa subur wanita pada siklus haid tidak teratur. Cara melacaknya dengan mencatat hari pertama haid setiap bulannya. Pencatatan dilakukan paling sedikit 6 bulan atau siklus haid.

Perhitungan dengan sistem kalender
Berikut langkah perhitungan sistem kalender untuk mengetahui masa subur wanita:

* Temukan siklus yang paling pendek dan paling panjang
* Jumlahkan hari pada siklus terpendek tersebut, lalu dikurangi 18
* Jumlahkan hari pada siklus terpanjang, lalu dikurangi 11
* Lingkari hari pertama masa haid

Contoh perhitungan sistem kalender

Siklus terpendek: 28
Siklus terpanjang: 32

Hari pertama masa subur adalah jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 18, maka = 10

Hari terakhir masa subur adalah jumlah hari pada siklus terpanjang dikurangi 11, maka = 21

Maka, masa subur akan jatuh pada hari ke-10 sampai hari ke-21 setelah hari pertama haid.

Ilustrasi Masa Subur/ Foto: iStockCara mengetahui masa subur
Selain dengan perhitungan, Bunda juga bisa mengetahui masa subur dari perubahan kondisi tubuh. Berikut 4 cara mengetahui masa subur:

4. Mengukur suhu tubuh basal
Dalam buku Kehamilan Sehat & Mengatur Jenis Kelamin Anak karya dr. Iskandar Junaidi, dijelaskan bahwa suhu tubuh dasar atau basal adalah suhu tubuh saat Bunda belum melakukan aktivitas atau ketika bangun tidur di pagi hari. Suhu tubuh akan meningkat saat ovulasi terjadi.

“Ketika terjadi ovulasi terjadi, suhu tubuh akan naik secara bertahap atau bahkan melonjak tiba-tiba sampai kurang dari 1 derajat Celsius,” tulis Iskandar.

Penyebab suhu tubuh basal berubah
Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya hormon. Saat Bunda ovulasi, hormon progesteron bisa menyebabkan suhu tubuh naik dan dapat bertahan selama dua minggu. Kemudian tepat sebelum haid dimulai, hormon progesteron akan turun dan menyebabkan suhu basal juga ikut turun.

5. Perubahan lendir serviks
Mendekati waktu ovulasi, tubuh akan menghasilkan lebih banyak estrogen, sehingga menyebabkan lendir serviks muncul dan berwarna seperti putih telur. Lendir serviks ini dapat membantu sperma berenang ke sel telur yang dilepaskan selama ovulasi, Bunda.

Jumlah dan bentuk lendir serviks dapat bervariasi pada setiap wanita. Untuk mengujinya, Bunda bisa masukkan jari yang bersih ke dalam vagina, lalu ambil sebagian lendir dan kemudian rentangkan di antara jari-jari. Jika lendir tampak lengket atau sangat basah dan licin, maka itu pertanda sedang berada di masa subur.

6. Nyeri panggul tanda masa subur
Nyeri panggul dapat menjadi pertanda ovulasi lho, Bunda. Nyeri ini dapat berlangsung antara beberapa menit sampai hitungan jam.

Timbulnya rasa nyeri ini bisa dibarengi dengan munculnya keputihan atau mual. Nyeri bisa hilang dengan sendirinya atau minum obat anti-inflamasi. Tetapi bila nyeri yang dirasakan cukup berat dan persisten, segera periksa ke dokter ya.

7. Indera penciuman meningkat
Indera penciuman bisa menjadi lebih sensitif pada paruh terakhir dari siklus haid normal. Ini juga bisa menjadi tanda ovulasi atau masa subur.

“Pada beberapa wanita, indra penciuman bisa lebih sensitif ketika mereka sedang dalam masa subur. Terutama di tengah siklus menstruasi,” kata Donnica L. Moore, MD, presiden Sapphire Women’s Health Group di New Jersey, dilansir The Bump.

8. Nyeri payudara
Masa subur juga dapat ditandai dengan munculnya rasa nyeri di payudara. Umumnya, payudara akan terasa kencang atau puting menjadi sakit saat terjadi ovulasi.

Nyeri payudara ini dapat disebabkan karena faktor hormonal, Bunda. Peningkatan luteinizing hormone (LH) serta perubahan hormon estrogen dan progesteron bisa menyebabkan payudara terasa kencang dan nyeri.

9. Perubahan libido
Dorongan seksual wanita disebut meningkat selama masa suburnya. Dalam fase subur ini, tubuh akan lebih tertarik pada lawan jenis. Meski begitu, perubahan libido bukan pertanda utama masa subur ya, Bunda.

“Dorongan seksual dapat dipengaruhi oleh apa saja, termasuk apa yang dimakan atau perubahan suasana hati,” ujar Moore.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 cara cepat hamil yang Bunda perlu tahu, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)