Perkembangan Janin 2 Minggu Kehamilan

Saat menjalankan pemeriksaan kehamilan, dokter mungkin akan meminta ibu untuk melakukan beberapa tes berikut ini.

1. Tes ovulasi
Pada usia 2 minggu kehamilan ini, ibu mungkin akan menjalani pemeriksaan ovulasi.

Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Beberapa wanita mungkin akan menstruasi setiap 21 atau 28 hari.

Jika ibu merencanakan untuk hamil, pemeriksaan ovulasi akan membantu dalam mengetahui waktu terbaik untuk berhubungan intim yang berpeluang besar hamil.

Pemeriksaan lainnya yang harus Anda ketahui pada usia 2 minggu kehamilan adalah tes kehamilan.

Saat sperma membuahi sel telur ibu, setidaknya perlu beberapa minggu untuk mengetahui apakah pembuahan berhasil atau tidak.

Harap konsultasikan dengan dokter jika ada tanda-tanda kehamilan, terutama saat usia janin 2 minggu.

2. Melacak suhu basal tubuh
Suhu basal tubuh akan naik lebih dari biasanya ketika sedang ovulasi. Ada kemungkinan ibu sudah hamil pada 2 atau 3 hari sebelum suhu tubuh naik.

Cara memeriksanya, yaitu dengan menggunakan termometer khusus untuk mengukur suhu basal tubuh.

Sebaiknya, lakukan pemeriksaan setiap pagi saat baru bangun tidur. Ibu perlu melacak selama beberapa bulan untuk menemukan pola masa ovulasi yang tepat.

Dengan begitu, ibu bisa memastikan perkembangan janin tetap baik sejak awal kehamilan.

Cara menjaga kesehatan perkembangan janin pada usia 2 minggu kehamilan

Sebelum mendapatkan kabar kehamilan positif, ibu harus berhati-hati dengan faktor yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Berikut satu hal yang harus ibu lakukan untuk keamanan kehamilan di masa yang akan datang.

1. Perhatikan penggunaan obat analgesik atau pereda nyeri
Umumnya, bila mengalami demam atau sakit kepala, kebanyakan orang akan mengonsumsi obat analgesik, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Namun, sebaiknya hati-hati dalam memilih obat saat hamil. Kebanyakan obat pereda nyeri tidak aman untuk ibu hamil dan dapat mengendap selama beberapa hari dalam tubuh.

Komposisi dari obat-obatan tersebut dapat membahayakan perkembangan janin 2 minggu kehamilan dan mengurangi kesuburan.

Untuk hasil terbaik, harap konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat-obatan selama kehamilan.

2. Hindari alkohol, obat-obatan tertentu, dan merokok
Saat hamil, ibu harus menghindari konsumsi alkohol, obat-obatan, dan produk tembakau. Ini karena ketiganya bisa membahayakan kesuburan Anda.

Tak hanya itu, alkohol, obat-obatan tertentu, dan rokok dapat meningkatkan risiko keguguran, serta menyebabkan cacat lahir pada bayi.

Beberapa kecacatan yang umum terjadi di antaranya:

* sindrom keracunan janin akibat alkohol,
* masalah pernapasan, dan
* kelahiran bayi dengan berat yang rendah (BBLR).

Bila memiliki masalah kesehatan, konsultasikan ke dokter. Hal ini untuk mencegah berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan.